| 05 | Jumpa 👑

80 20 2
                                    

~Berjumpa dengan orang yang kita sayang itu pasti mengasyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Berjumpa dengan orang yang kita sayang itu pasti mengasyikan. Namun, bagaimana jika berjumpa dengan orang yang kita benci? ~

👑 By: Q&K 👑

•••

Kicauan burung telah terdengar di pagi ini, suara nyanyian burung yang merdu telah menghiasi langit. Minggu pagi sangat panjang menurut banyak orang, seperti dia, si gadis yang tengah mendengkur keras di dalam kamar kesayangannya itu.

Matanya masih terpejam, mulutnya masih ternganga dan melantunkan sebuah dengkuran yang begitu mengusik telinga. Walaupun dirinya adalah perempuan yang cantik, namun kebiasaannya untuk mendengkur tetap ia lakukan. Leona adalah gadis yang engga peduli dengan kebiasaannya. Mau ia mendengkur, belekkan, hingga dirinya mengeluarkan cairan dari mulutnya saat tidur, dia tetap bodo amat. Yang ia pikirkan hanyalah sebuah kenyamanan.

Dia nyaman ketika tertidur, dan tidak boleh ada satupun orang yang mengkritik dirinya ketika tengah tidur.


Sekarang Leona merenggangkan tubuhnya, dan sedikit membuka satu matanya. Dia hanya ingin mengecek berapa lama ia tertidur, ternyata sekarang masih pukul 8 pagi. Dia pun kembali merentangkan tubuhnya di atas kasur ukuran king size miliknya, lalu kembali memejamkan kedua matanya. Tak lupa dengan memeluk guling kesayangannya.

"Le, Assalamualaikum," ujar Asma sebelum masuk ke kamar Leona.

Asma sekarang telah masuk ke kamar Leona. Kamar berwarna putih dengan beberapa parabotan berwarna-warni di sana. Memang, sedikit tidak beraturan warnanya. Tetapi itulah yang Leona inginkan. Dia ingin kamarnya adalah cerminan diri sendiri. Leona seorang perempuan yang cuek akan keadaan, sehingga dia ingin kamarnya bercampur dengan semua warna agar hidupnya kembali berwarna.

Asma tengah membuka jendela kamar Leona, sedangkan si tuan masih saja tertidur pulas di atas kasur. Matanya masih terpejam. Namun sayangnya, di saat yang bersamaan sinar matahari masuk ke dalam kamarnya, dan menerangi seorang putri tidur yang tertidur pulas sembari memeluk guling.

"Ah, gua masih ngantuk. Matiin lampunya!" ujar Leona yang tidak sadar.

"Bangun yuk, Le. Papa manggil kamu di bawah," ajak Asma.

Bukannya membalas, Leona hanya bisa mengguliat malas sembari menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.

Asma menggelengkan kepalanya dan menarik selimut yang menutupi kepalanya. "Ayok, Le. Papa nyuruh kamu turun!" ajak Asma lagi.

"Ah, lu punya dendam hidup apa sama gua sih?" Leona terduduk, "gua gak mau turun, bilangin!"

Asma terduduk di pinggir kasur sambil menatap wajah sang saudara tirinya itu, "papa mau kasih uang bulanan, Le."

Queen & King《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang