| 08 | Perlombaan 👑

58 15 0
                                    

~Kalah dan menang biasa terjadi di dalam perlombaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Kalah dan menang biasa terjadi di dalam perlombaan. Namun, cobalah untuk meraih sebuah kemenangan. Karena, kemenangan itu sungguh membahagiakan~

👑 By: Q&K 👑













"Elu?" Leona menatap orang itu dengan nanar.

Seseorang dengan seragam SMA Coming Star. Dia Arif. Lelaki yang telah membuat dirinya dan Arqila menangis tersengguk-sengguk di koridor.

Leona bicara, "ngapain lu disini?"

"Karena bola ini." Arif memperlihatkan sebuah bola berwarna merah yang dari tadi ia genggam.

Jangan bilang Arif satu kelompok dengannya? Bisa-bisa kelompok itu akan hancur. Arqila yang melihat bola Arif, membuat dirinya sangat kesal. Apa daya jika seperti ini? Arqila hanya bisa pasrah.

"Hai semua!" sapa seseorang.

Ya, dua gadis cantik mulai menghampiri kelompok ini. Apakah mereka yang akan jadi kelompok merah?

"Hai," jawab Arqila.

Dua gadis itu mulai mengulurkan tangan. Mereka berkenalan kepada Arqila, Arif, dan si ketus, Leona. Leona hanya bisa membelakakkan matanya, sebab dia sangat tidak suka dengan orang baru. Mengapa? Kebanyakan orang baru itu adalah sosok pengkhianat yang sebenarnya.

"Kenalin, Kak. Aku Jesica Prameswari, bisa di panggil dengan sebutan Jeje," ujarnya penuh kesopanan.

"Kalau aku Tejhaswari Ramdhani, Kak." ujar yang satunya lagi.

Ah, ya. Sepertinya mereka masih kelas 10, juniornya. Lalu Leona berbicara, "nama lu kepanjangan, gua panggil Tete aja ya?"

Perempuan yang bernama Jeje pun tertawa, "enggak, Kak. Panggil dia dengan sebutan Tara aja,"

"Udah, gak usah ngurusin nama panggilan. Sekarang kalian semua harus kompak, jangan ada yang melenceng." perintah Arif.

"Sebentar, Kak." ujar Jeje. "Aku belum tau nama kalian. Nama kalian siapa?"

Dengan cepat, Arif berucap. "Saya Arif, dia Arqila, dan dia Leona."

Leona dan Arqila menganga. Bagaimana dia tahu nama masing-masing dari mereka? Sebenarnya, Arqila sama sekali belum kenalan secara langsung dengan Arif. Arqila hanya berkenalan melalui chat, bahkan mereka pun belum pernah saling berbicara, apalagi menyapa.

Detakan jantung Arqila semakin menggebu, namun Arif sama sekali tidak mengetahuinya. Arif sekarang pergi menemui orang yang baru saja memanggilnya di microfon, entah apa yang ia inginkan. Namun, untuk sekarang yang Arqila inginkan hanyalah pulang. Dia ingin menghindari sebuah pertemuan ini. Pertemuan yang ia tunggu semenjak 2 tahun yang lalu, semenjak Arif lulus dari SMP-nya.

Queen & King《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang