| 09 | Kemenangan 👑

67 15 1
                                    

~Ingat! Sebuah usaha, tidak akan pernah mengkhianati hasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ingat! Sebuah usaha, tidak akan pernah mengkhianati hasil.~

👑 By: Q&K 👑

•••

Mereka semua sudah menemukan dia. Ya, lelaki jangkung dengan seragam OSIS. Haidar Zafar. Ketua OSIS tergalak di antara ketiga SMA ini.

"Lama!" Haidar belum berbalik badan, namun dirinya tahu akan kehadiran kelompok merah.

"Sumpah ya, dari tadi belum ada yang ke pos gua. Kalian dari mana, hm?" sambung Haidar.

Semua hanya terdiam mendengarkan amarah Haidar yang tidak jelas ini. Pantas saja tidak ada yang kesini, karena tempat ini adalah tempat yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu.

"Kalian bisu, heh?!" omel Haidar lagi.

"Lu mau tau kenapa orang-orang gak ke sini?" Leona menatap Haidar lirih, "lagian lu nyari tempat yang kayak gini, bodoh!"

Haidar semakin geram. "Monyet, sekali lagi lu ngomong, gua akan kurangin point kelompok lu!" ancam Haidar.

Bukannya bungkam, Leona malah menantang Haidar, "ayo, kurangin aja!"

Semua anggota kelompok ternganga, mereka sangat terkejut ketika mendengar balasan Leona. Mana bisa point yang sudah dikumpulkan dengan susah payah akan berkurang begitu saja? Ini tidak bisa, Leona harus bungkam sekarang.

"Satu, dua-" ucapan Haidar terhenti karena bentakan seorang Arif.

"Oke, gua mau lu diam, Monyet!"

Leona sangat geram, apalagi ketika mendengar ucapan 'Monyet'. Leona yang tadinya ingin angkat bicara, bungkam karena desissan dari Arqila.

"Qil ...," rengek Leona.

"Gua mohon, untuk kali ini aja." bisik Arqila.

Leona menurunkan egonya, lalu dia pun harus terdiam, dan mendengarkan beberapa instruksi dari Haidar.


"Sebelumnya gua ingin kalian baris yang rapih. Dari salah satu kalian harus memimpin barisan sebagai seorang danton." jelas Haidar.

Tanpa disuruh, Arif maju. Jelas, Arif adalah salah satu danton pramuka yang ada di sekolahnya.

Namun langkah kaki Arif terhenti, "bukan lu, Kak."

Queen & King《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang