" Pundak ku memang tak selebar dan sekokoh pundak mu, tetapi setidaknya pundak ku mampu menopang mu saat kamu membutuhkannya"
______
"Siapa Lo?!"
" Mau apa lo di sini? Bagaimana Lo bisa tau password pintu apartemennya?! " Spontan zoey bertanya pada sosok berhodie hitam itu.
Zoey tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena hoodie yang di pakai sosok itu berhasil menutupi wajahnya.
"Hei!! Siapa Lo?! Mau apa lo kemari?!!"
Sosok itu tak juga menjawab pertanyaan zoey. Ia malah tetap duduk di bangku yang berada di balkon. Dengan berani zoey berjalan menghampiri sosok tersebut yang duduk membelakanginya.
Perlahan lahan Zoey mulai berjalan, mendekat dan semakin mendekat. Hingga akhirnya ia berhasil berdiri di samping sosok tersebut. Dengan cepat dan berani zoey membuka penutup kepala sosok tersebut.
Dep!!!
Zoey terkejut bukan main saat mengetahui jika sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Aaron, kekasihnya.
"Aaron?"
Zoey terkejut dan tak menyangka sementara Aaron tetap duduk di tempatnya dengan pandangan kosong ke depan, menatap langit malam yang penuh dengan bintang.
Zoey mengambil bangku untuk duduk di samping Aaron. Sepertinya zoey tau jika saat ini kondisi Aaron sedang tidak baik baik saja.
"Ada apa?" Tanya zoey lembut.
Aaron menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. Matanya terpejam seolah menahan sesuatu di benaknya. Zoey melihat langsung dan bahkan bisa merasakan jika saat ini Aaron sedang terluka. Bukan, bukan luka fisik melainkan luka di hati.
"Lo bisa cerita sama gue. Gue ga janji kalo gue bisa menyelesaikan masalah Lo tapi setidaknya gue akan berusaha membantu lo menyelesaikan masalah yang ada" tutur Zoey lembut.
Aaron menatap manik mata gadis yang kini duduk di sampingnya. Dari kilat mata Aaron, zoey benar benar bisa merasakan jika kepedihan yang di alaminya. Meskipun zoey tidak tau penyebab pastinya.
"Aaron Lo,--"
Zoey lagi lagi di buat terkejut saat Aaron tiba tiba langsung memeluknya dengan erat. Wajah tampannya itu lalu bersembunyi di ceruk leher zoey. Zoey bahkan bisa merasakan nafas hangat Aaron yang berhembus di leher mulusnya.
Aaron benar benar memeluk tubuh mungil Zoey dengan sangat erat seakan tak mau kehilangannya sedetik pun.
Zoey sempat canggung, ia tak tau harus melakukan apa. Di peluk seerat ini oleh Aaron nyatanya mampu membuat hati zoey berdebar tak karuan.
Tapi tunggu, zoey merasakan sesuatu! Ya, sesuatu yang membasahi leher mulusnya itu. Ada apa ini?! Apakah mungkin jika Aaron menangis?!!!
"Aaron Lo, Lo nangis?" Tanya zoey penuh hari hati.
Aaron tak menjawab ia malah malah bangkit dan langsung menggendong Zoey ala bridal style.
"Aaron Lo mau bawa gue kemana??!!" Zoey panik.
Aaron tak menghiraukan perkataan Zoey. Ia lalu langsung membawa Zoey ke ranjang. Mengunci pintu, mematikan lampu dan membiarkan malam ini di terangi oleh cahaya bintang.
Setelahnya Aaron lalu melepas Hoodie yang di kenakannya dan membiarkan tubuhnya bertelanjang dada. Zoey sempat panik dengan apa yang di lakukan aaron. Mungkinkah jika aaron akan...ah tidak tidak!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLACK DEVIL [END] ✓
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] _________________ Memiliki paras bak seorang dewa tetapi sikap dan sifat bak seorang iblis adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan sosok seorang Aaron Levinan Miller. Leader Tartarus yang di kenal sangat kejam, lici...