27

1.5K 71 1
                                    

"  Kepercayaan adalah kunci utama dari sebuah hubungan "

_____

Darrel telah sadar setelah tadi ia pingsan tak sadarkan diri. Ia membuka mata dan langsung melihat  Lucio juga Dion yang berdiri menatapnya. Darrel pun segera bangun meski kepalanya masih sedikit terasa pusing.

"Gue, gue,--"

"Apa yang lo lakukan?!" Ketus Lucio menyela perkataan Darrel.

"Itu yang ingin gue sampaikan ke kalian. Gue di serang. Tadi,--"

"Darrel Lo ga usah bohong dan sekarang lebih baik lo jujur sama kita kenapa Lo melakukan semua ini?!" Tanya Lucio dengan tatapan mengintimidasi.

"Melakukan apa? Gue di serang. Tadi panglima Deimos, Chiko. Dia kemari dan menyerang gue. Dia memukul leher gue setelah itu gue merasa pusing. Dan, gue ga tau apa yang terjadi setelahnya" jelas Darrel.

"Bohong! Dia berbohong!! Yang sebenarnya terjadi adalah dia yang menyerang anggota kita. Ia bekerjasama dengan Deimos dan melakukan penyerang ini. Percayalah gue ga bohong. Gue berkata jujur!" Ucap Aiden membuat Darrel tak percaya. Bagaimana bisa ia berkata dusta seperti itu? Bagaimana bisa ia memfitnah dirinya?!

"Lo ngomong apa sih bangsat?! Jelas jelas gue ke sini karena ingin menolong kalian!!" Darrel mulai terpancing emosi.

"Maksud lo?" Tanya Dion meminta penjelasan.

"Tadi ada yang menelpon gue dan mengatakan jika mereka akan melakukan penyerangan di sini. Gue pun kemari untuk mengeceknya. Dan benar! Sesampainya gue di sini, anggota kita sudah pingsan dan tergeletak di aspal!" Jelas Darrel.

"Lalu mengapa saat kita mengajak Lo untuk menjenguk Juan, Lo malah menolaknya? Apa alasannya? Menolong anggota kita? Lo pulang pukul 6 sore. Dan kata Aiden penyerangan ini di lakukan pukul 9 malam. Kemana lo selama 3 jam itu? Bukankah masuk akal jika selama 3 jam itu Lo melakukan pertemuan dengan anggota Deimos dan mengatur rencana penyerangan?" Lucio memberikan pertanyaan bertubi tubi pada Darrel.

Darrel membuang nafasnya kasar. Oh tuhan ia benar benar sangat frustasi! Apakah ia harus mengatakan yang sejujurnya? Tapi bagaimana jika mereka tidak percaya?

"Darrel jujur! Dan katakan mengapa Lo melakukan penyerang ini? Berikan kami alasannya?! Jangan hanya diam seperti orang pengecut!!" Ketus Dion.

"Siapa yang pengecut?!" Aaron datang dari belakang.

Ia langsung berdiri di antara kerumunan para sahabatnya itu.

"Kemana aja Lo? Kenapa baru datang? Apa yang lebih Lo pentingkan selain Tartarus?!" Tanya Lucio sinis.

"Sorry" balas Aaron singkat.

"Jadi katakan, siapa yang Lo maksud pengecut?" Tanya Aaron pada Dion.

Untuk beberapa saat Dion masih diam hingga akhirnya ia melirik Darrel sebagai jawabannya.

Aaron pun melirik ke arah Darrel yang sepertinya di pojokkan di sana.

"Darrel? Apa yang dia lakukan hingga Lo berani mengatakan bahwa ia adalah seorang pengecut?" Lagi Aaron bertanya.

THE BLACK DEVIL [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang