" Mengertilah, caraku mencintaimu itu berbeda dari kebanyakan orang lain menunjukannya"
_______
Sebelum berangkat ke kampus, Aaron menyempatkan diri terlebih dahulu untuk berkunjung ke rumah sakit. Dan melihat keadaan Juan di sana. Dari informasi yang ia dapat, Juan masih dalam keadaan kritis.
Oh tuhan, mengapa ujian ini harus di limpahkan padanya?! Jika bisa Aaron sangat ingin menukar posisinya dengan Juan. Karena sungguh ia tak ingin melihat orang orang di sekitarnya tersakiti.
Yah, Aaron sebenarnya sosok yang sangat peduli dan perhatian kepada mereka yang dekat dengannya. Hanya saja sebagian dari mereka tidak paham dengan Aaron. Karena Aaron sendiri pun tak mau menunjukkan dengan jelas rasa perhatian dan kepeduliannya kepada banyak orang. Sejauh ini yang mengenalnya cukup dekat adalah Darrel.
Makanya saat ada gosip mengenai Darrel ia langsung marah! Karena Aaron begitu dekat dengannya di bandingkan dengan anggota inti Tartarus yang lain. Bayangkan saja mereka sudah bersama dari bangku sekolah menengah pertama. Aaron sudah sangat mengenal Darrel begitu pun sebaliknya.
Sesampainya di kampus, Aaron langsung berjalan menuju gudang untuk mengambil sesuatu miliknya yang tertinggal di sana.
Sambil berjalan menelusuri koridor ia melihat dan memantau di sekeliling kampus. Untuk memastikan gosip mengenai Darrel tak lagi jadi bahan bicara. Dan tentu saja, sejauh ini ia tak mendengar tentang berita itu lagi.
Ia cukup senang karena Darrel tak lagi jadi bahan gunjingan. Tetapi kini pikirannya terarah pada kondisi Juan yang kini masih kritis di rumah sakit. Ia harus memikirkan masalah itu agar Juan bisa kembali berkumpul dengan Tartarus.
Setelah sampai di dalam gudang Aaron langsung mencari benda miliknya yang tertinggal itu. Ia mencari ke sana kemari tetapi tak juga menemukannya.
"Kemana kalung itu?! Sialan!!"
Aaron terus mencari sebuah kalung miliknya itu. Kalung? Hanya kalung? Kenapa Aaron serepot itu hanya untuk sebuah kalung?! Bukankah ia bisa membelinya lagi?
Hei tentu saja tidak! Kalung itu adalah kalung yang biasa ia kenakan. Bisa di bilang itu adalah benda kesayangannya. Bukan karena harganya yang selangit atau bahan kalung itu yang spesial. Tidak, sebenarnya itu hanyalah kalung biasa. Tetapi kalung itu sangatlah berharga untuknya. Karena kalung itu merupakan pemberian terakhir mommynya sebelum meninggal.
Kemana pun, kapan pun dan di mana pun Aaron selalu mengenakannya. Tetapi saat itu entah mengapa ia melepaskannya dan menaruhnya dengan teledor di dalam ruang gelap itu.
Setelah pencarian yang cukup lama, Aaron pun akhirnya menemukan kalung itu. Ia lalu langsung mengambil dan menciumnya.
"Uuh mommy maafkan Aaron! Aaron tak berniat untuk menghilangkannya!"
Segera Aaron mengenakan kembali kalung itu. Ia lalu segera keluar dari gudang itu menuju kelasnya.
Ia sudah cukup terlambat beberapa menit. Oleh karena itu ia berjalan cukup cepat menuju kelasnya. Namun langkah jenjangnya terhenti saat retina matanya menangkap Zoey yang kini tengah asik berbincang oleh salah satu mahasiswa yang cukup populer di sana.
Sebenarnya Aaron tak merasa cemburu sedikit pun, hanya saja ia tak terima jika Zoey terlalu welcome oleh seluruh pria. Salah satu alasan Aaron memacarinya pun karena ingin mengekang gadis itu hingga zoey merasa takut pada sosok Aaron. Dan inilah saatnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLACK DEVIL [END] ✓
Genel Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] _________________ Memiliki paras bak seorang dewa tetapi sikap dan sifat bak seorang iblis adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan sosok seorang Aaron Levinan Miller. Leader Tartarus yang di kenal sangat kejam, lici...