CHRAD-10 : Hutan Darkshine dan Tipuannya

8 5 0
                                    

Happy Reading

*****

Aku berjalan menyusuri jalan setapak menuju hutan Darkshine setelah melewati lapangan serba guna yang sangat luas. Dari kejauhan seperti ini, hutan itu terlihat sangat rimbun dan gelap. Arti dari Darkshine sendiri adalah gelap terang. Pertanyaannya, sisi bagian mana yang terang?

Pagi tadi, aku tertidur pulas dan hampir kesiangan. Itu akan terjadi jika burung bersiul yang dikatakan Alvin kemarin tidak benar-benar bersiul hari ini. Awalnya, kupikir burung bersiul yang Alvin maksud adalah kicauan burung yang memang selalu terdengar di pagi hai. Tapi ternyata, siulan burung disini berbeda, sangat nyaring, sangking nyaring nya, orang pingsan pun akan terbangun atau malah tidak akan bangun lagi. Aku bercanda. Siulan burung itu tidak sekeras yang kuandaikan, tapi cukup nyaring untuk membangunkan orang-orang yang kesiangan sepertiku.

Dan akibat dari kesiangan, aku terlambat datang ke tempat Alvin tunjukan. Kuharap dia tidak marah lalu menghukum ku untuk masuk ke dalam hutan Darkshine. Sebab aku merasa sedikit takut dengan itu.

Setelah berada di ujung jalan setapak, aku melihat Alvin seorang diri sedang berdiri menatap ke arah hutan. Dimana Aerdan? Tunggu dulu, apa dia juga mendapat pesan itu? Kurasa harusnya dia juga mendapat surat itu.

Aku terus berjalan mendekat ketika Alvin sadar dengan kedatanganku. Aku hanya tersenyum canggung ketika Alvin tersenyum kepadaku. Apa dia tidak marah aku datang terlambat.

"Kau terlambat Chei!"seru Alvin ketika aku berhenti beberapa meter darinya.

"Maafkan aku."aku mengatakan itu dengan rasa bersalah. Padahal kemarin aku berharap semua berjalan lancar. Tapi mengapa aku yang merusak jalanku sendiri.

"Tidak apa, tapi lain kali jangan, apa lagi dengan guru-guru galaknya Moonlight, jangan coba-coba,"pesan Alvin dengan nada bercanda. Untung saja dia tidak marah itu kali ini. Kuharap lain kali juga.

"Guru galaknya Moonlight?"hal yang malah ku tangkap dari perkataan Alvin, tentang guru galak.

"Kau akan tau nanti jika kau sudah belajar di jam belajar biasa, dan kalau mau tau terlambatlah seperti saat ini."

Baiklah, itu barusan saran atau sindiran halus yang diberikannya untukku, ku terima.

"Baiklah Cheisella Azariel, latihan pertama mu sudah dimulai."

Wah, benarkah.

"Kau harus masuk ke dalam hutan Darkshine."

Apa? Tunggu aku tidak menyangka latihan pertama akan seperti ini. Dan kenapa harus masuk ke dalam hutan gelap ini.

"Sebenarnya kau harusnya masuk bersama dengan Aerdan lalu berpencar, tapi karena kau terlambat Aerdan masuk lebih dulu."

Tidak ada yang lebih baik. Jika datang lebih awal, masuknya akan bersama Aerdan, lalu berpencar. Apa bedanya dengan sekarang.

"Aku tidak tau kenapa latihan pertama kalian sudah sesulit ini atau lebih tepatnya tugas pertama. Kau diminta untuk mencari bola cahaya milik Shine Fairy, peri cahaya, lalu membawanya kembali. Namun, bola cahaya yang kumaksud hanya ada satu di hutan luas ini. Dan banyak bola-bola cahaya tipuan. Siapa yang mendapatkan yang asli itulah yang menang."

Aku mencoba mendengarkan perkataan Alvin dengan jelas.

"Yang perlu kamu ketahui, ada banyak peri cahaya di dalam hutan ini, kau akan paham dan mengerti mengapa hutan ini dinamakan hutan Darkshine."

Aku mengangguk paham.

"Akan sangat indah. Tapi, tidak seindah yang kau bayangkan. Ada banyak hewan-hewan dan tumbuhan buas di dalam sana. Aku pernah masuk ke dalam sana ketika ujian akhir tahun di umur tujuh belas. Bukan maksud menakuti mu, tapi aku meminta berhati-hati lah, kau bisa saja berhari-hari baru bisa keluar dari hutan ini."

The Element CHRAD - Saving Ereat KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang