Volume II

2.3K 221 27
                                    

_____________________

# Kiss me like yesterday
_____________________

           Pagi sekitar jam 07.00 AM. Sebastian melangkah tanpa suara memutar ranjang tuan mudanya mendekati jendela tertutup tirai putih, membawa troli dorong berisi seperangkat teh pagi ; cangkir porselen berukiran mawar biru, jam pasir, filter dan air panas.

Ohayou gozaimasu, Bocchan.” Suara Sebastian terdengar sesaat setelah tirai disibak lebar menyambut sinar matahari memenuhi ruangan gelap.

          Ciel mengeluh membuka mata secara paksa. Phantomhive muda melirik Sebastian berdiri mengambil outfit dalam lemari samping, tailcoat yang dikenakan Sebastian biasa dilihat seakan meng-klaim itulah gayanya.

          Ciel memaksa menegakkan punggung, menghiraukan si pelayan menyiapkan teh ; menuangkan air panas melewati filter berisi daun teh kering dan menuangkan tiga bongkah gula batu, beralih membalik jam pasir menunggu waktu pas menyeimbangi warna dan rasa.

          Sebastian beralih melepaskan clothes oversize tuan mudanya, mengganti clothes itu dengan setelan rapi selayaknya bangsawan muda.

“Teh hari ini Earl Grey ....”

         Sebastian berbicara menyerahkan secangkir teh kesukaan tuan mudanya. Iblis pelayanan itu menekuk sebelah lutut memasangkan kancing rompi sesudah merapikan setelan outfit. Beralih memasang stocking hitam diiring tekanan klip garter sebagai penahan stocking.

“Jadwal hari ini.”

“Untuk hari ini tidak ada hal penting yang dapat Anda lakukan. Hanya beberapa berkas yang harus Anda periksa. Jam sembilan pagi akan ada meeting dengan Tn. Johan selaku perusahaan dagang Prancis. Setelahnya, Miss Hopkins akan mengambil pengukuran baju untuk koleksi musim panas.”

           Sebastian menyelesaikan tugasnya, berdiri menempatkan tangan kanan menyentuh dada.

          Ciel tak merespons lagi, memfokuskan perhatian pada secangkir teh harum sewarna sunset ... meneguknya perlahan.

Tidak ada tanggapan sampai beberapa detik.

           Sebastian mulai membuka mata melihat bagaimana tuan mudanya berekspresi, mereka saling melihat. Tuan mudanya tampak kelelahan, Sebastian tahu itu一ia merasakan pukul dua dini hari tuan mudanya tetap terjaga semalam. Namun Sebastian hanya diam, ia terlalu mudah menebak bahwa sang tuan muda masih kesal perihal gertakan kemarin.

Ciel memutus kontak mata mereka. “Undur pertemuan dengan Miss Hopkins sampai jam empat sore. Setelah meeting selesai, pastikan kau menjauh dari ruang kerjaku sampai jam makan siang!”

Yes, my Lord ....” Sebastian kembali membungkuk hormat.

          Keduanya tak lagi bertukar kata sekedar kebiasaan Sebastian dengan pujian bodoh. Tuan mudanya terlihat masih tersinggung dengan perbuatan Sebastian kemarin malam, sekedar melirik saja rasanya tak sudi bagi Ciel.

           Sepanjang langkah, mata merah Sebastian tak henti melirik sosok tuan mudanya. Sampai di area meja makan, mereka tetap tak bersuara seperti biasa. Sejujurnya ini lumayan tak nyaman untuk Sebastian, diacuhkan lebih menganggu daripada dimusuhi.

Ah, sial. Aku mulai merasa tak nyaman. Apa kemarin sangat keterlaluan? 

         Haruskah Sebastian minta maaf lagi? Semalam ia telah minta maaf lebih dari tiga kali secara terpisah, tapi ini masih tak memadamkan kemarahan tuan mudanya.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang