C 14

623 70 3
                                    

"Apakah dia adik kandung yang selama ini Doyoung cari?"

"Mengarang saja kau John, kalau memang dia adalah adik kandungnya, tentu saja pasti ada tanda lahir di punggung tangannya itu. Dan di kedua tangannya tidak ada sama sekali yang namanya tanda lahir."

Yang Johnny lihat memanglah tidak ada, melainkan luka yang ada di punggung tangannya. Tapi Lonjwin memanglah punya tanda lahir di punggung tangannya, hanya saja tertutupi oleh luka yang melepuh itu.

"Kalung tidak hanya satu, mungkin hanya mirip."

Johnny melanjutkan perjalanannya menuju bar diiringi musik juga agar tidak bosan.

Sesampainya di bar. Johnny memilih tempat yang kosong untuk ia minum. Tidak lupa juga ia memesan soju 2 botol. Mungkin ia akan mabuk berat malam ini.

Tempat yang ia cari sudah ia temui, Johnny juga sudah memesan soju. Lantas ia menduduki tempat itu. Saat duduk ia tidak sengaja melihat Jaemin, temannya kuliah dulu. Sampai sekarang pun ia juga masih berteman dengannya. Bahkan mereka bertemu dua hari yang lalu. Johnny memanggil Jaemin. Jaemin reflek menoleh ia pun berjalan menuju tempat yang Johnny duduki.

"Hei Jaemin, kau di sini juga rupanya?"

"Ah ya, aku bosan stres juga memikirkan pekerjaan dan menurutku memasuki bar tidak terlalu buruk untuk menghilangkan stres."

"Aku juga begitu tetapi aku tidak sama sekali stres hahah, aku hanya bosan dan ingin meminum soju."

"Bay the way, kau teman dari CEO yang kau kasih tau kepadaku kemarin kalau dia membutuhkan asisten rumah tangga bukan?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Itu soal Lonjwin dia temanku yang bekerja di situ. Apa kau tahu, bagaimana dia di sana? Baik-baik saja bukan?"

"Huh?! Jadi Lonjwin itu temanmu? Ah aku tadi bertemu dengannya."

"Kabarnya tentu dia baik-baik saja, Doyoung bilang kalau dia bekerja dengan baik."

"Ah syukurlah, aku terlalu khawatir. Belum lagi luka yang ada di tubuhnya itu belum sama sekali sembuh masih ada yang melepuh."

"Tapi aku ingin bertanya, Jaem."

"Soal apa?"

"Kalau kau memang benar teman dekatnya, apa kau tahu siapa keluarganya? Dan siapa dia?"

"Em aku tidak terlalu tahu soal keluarganya, bahkan aku tidak pernah datang ke rumahnya. Kau tahu? Aku bertemu dengannya itu di saat dia menjual gorengan di pinggir jalan raya kota."

"Ah begitu..."

"Tapi apa memang benar namanya Lonjwin?"

"Tentu saja, namanya Nakamoto Lonjwin."

"Ada hal yang aku fikirkan soal Lonjwin temanmu."

"Apa itu?"

"Dia memiliki kalung yang sama dengan adik dari temanku yang hilang beberapa tahun yang lalu."

"Mwo? Apa benar?"

"Ya, aku mengira dia adalah adik dari temanku yang menghilang itu."

"Jangan terlalu percaya terlebih dahulu John, kalung tidak hanya satu ada banyak."

"Iya aku juga memikirkan itu. Tapi... aish."

"Aku bahkan berharap kalau dia benar-benar adik kandung temanku, betapa rindunya temanku dulu saat kehilangannya."

"Cari saja terlebih dahulu info tentang Lonjwin, kalau memang sudah ada kebenaran dari Lonjwin yang sama dengan adik temanmu dulu baru kau akan mengungkapnya."

Pedih || RenDoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang