C 19

801 75 1
                                    

Lonjwin sudah sibuk dengan urusannya, Doyoung yang sedang mengelus-elus pipi sang istri yang tertampar tadi pun dibuat kaget dengan suara bel dari luar. Doyoung lantas pergi keluar untuk membukakan pintu.

"Ya siapa? John?"

"Ahaha Doy, aku lagi bosen bolehkan aku main di sini? Gak ganggu kan?"

"Oh boleh-boleh, sans John ayo masuk."

Tzuyu yang mengetahui ada teman suaminya pun mendengus kesal sangat pengen sekali ia berdua dengan Doyoung tapi apalah daya, tidak mungkin dia seegois itu. Karena Johnny itu sahabat Doyoung dan tidak mungkin pula Doyoung mengusir sahabatnya itu demi untuk dirinya. Lebih baik Tzuyu pergi ke kamar untuk melihat-lihat postingan instagram sesekali mendengarkan musik itu lebih baik.

Setelah mereka berdua duduk Doyoung menawarkan Johnny minum.

"John, mau minum apa?"

"Em teh hangat aja dah."

"Oh oke-oke, aku panggilin asisten aku dulu."

"Lonjwin!" Lonjwin pun datang.

"Ya... ada apa tuan?"

"Buatkan kita berdua teh hangat, ingat pas jangan sampai kau lupa dengan gulanya."

"Baik tuan." Lonjwin lantas pergi ke dapur membuatkan minuman untuk mereka.

"Doyoung, perutku tiba-tiba sakit boleh ke kamar mandi bentar gak?"

"Oh yaudah, kalau gak tau toiletnya tinggal lurus ke sana entar ketemu dapur terus samping dapur ada kamar mandi."

"Thank you." Doyoung hanya mengangguk

Johnny hanya beralasan untuk bilang begitu kepada sahabatnya sebab dia ingin mengatakan soal yang dibicarakan bersama Jaemin tadi kepada Lonjwin. Dan untungnya kamar mandi milik sahabatnya ini dekat dengan dapur. Jadi ia tidak susah payah untuk mencari Lonjwin karena Lonjwin pasti berada di situ.

Johnny datang matanya tertatap sosok lelaki yang sungguh mengenaskan tetapi tetap saja dilihatnya Lonjwin selalu senyum. Johnny pun mendekatinya. Lonjwin terdengar suara langkahan kaki seseorang ia kira itu Tzuyu. Ia takut sekali kalau Tzuyu kembali berulah.

"Nyonya... tolong jangan ganggu saya lagi..." Nada Lonjwin begitu lirih membuat Johnny meringis. Ia pun cepat-cepat berkata.

"Eh tidak, aku bukan istri Doyoung. Ini aku temannya Doyoung yang datang ke sini. Johnny."

"Eoh? Maaf, saya sungguh khawatir sekaligus takut kalau nyonya kembali berulah... tapi untuk apa kau datang kemari? Ada yang perlu saya buatkan makanan? Atau apa?"

"Ah tidak-tidak aku hanya ingin berbicara serius denganmu hanya sebentar. Apa bisa?"

"Ee bisa-bisa."

Mereka berdua kini duduk di ruang makan. Ruang makan juga dekat dengan dapur. Suasananya begitu sangat-sangat serius.

"Aku ingin memberi tahu soal ini... entah ini bahagia untukmu atau bukan."

"Soal apa?"

"Kau adalah adik kandung Doyoung yang selama ini dicari-cari sejak dulu." Jantung Lonjwin berdegup sangat kencang kali ini.

"Kenapa bisa?"

"Kamu lupa?"

"Aku lupa segalanya tentang masa laluku gara-gara amnesia yang menyerang kepalaku..."

"Astaga."

"Tapi kak Winwin, kakak angkatku bilang bahwa namaku adalah Kim Renjun." Kali ini Johnny yang begitu kaget.

Pedih || RenDoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang