2

2.1K 21 0
                                    

Author pov

Disisi lain seorang gadis manis yang memakai kemeja longgar dan celana jeans serta jilbab sedang bercanda dengan teman temannya saat seorang cowok datang.

" Maaf ya pinjem meva sebentar.. hehehhe" kata cowok itu

" Jangan lama lama ya soalnya abis ini kita mau latihan drama" jawab tina gadis yang rambutnya ikal.

" Siap cuma bentar" jawab cowok itu.

" Bentar ya fren...kata gadis manis itu.

Gadis itu ada lah Mevalia Anastasya. Dan cowok yang memanggil nya itu ada Romi cowok yang sudah 2 tahun ini selalu bersamanya. Ya meskipun hubungan mereka sudah 2 tahun tapi sudah  2x juga meva memberi kesempatan Romi untuk berubah. Karena Romi sudah kedapatan bersama wanita lain.

Sebenarnya banyak yang menyukai meva tapi meva menolaknya. Meva memiliki sifat ceria,mudah bergaul, dan jiwa solidaritas nya yang tinggi, selain itu meva juga termasuk mahasiswa yang pintar. Oleh karena itu teman teman nya begitu manyayangi meva. Meva juga tipe wanita setia.. dan bisa dibilang bucin... Karena selalu memaaf kan romi yang mengiba iba saat dia salah

" Ada apa ? Tanya meva

" Kamu tadi aku wa kok gak balas kenapa? Tanya romi saat mereka duduk di bangku taman kampus.

" Maaf tadi itu aku sama anak anak lagi bahas acara pementasan drama untuk mata kuliah"

" Owh iya gak apa apa...gini hari sabtu ini  aku sama temen teman mau ke pantai kamu mau ikut ? Tanya romi sambil manimang nimang hp nya.

" Kayak nya aku gak bisa rom....aku ada latihan kayak nya...jawab meva

"Baiklah sayang gak apa apa...kalau gitu kamu semangat ya latihannya! Entah kenapa kata romi begitu bersemangat.
Tapi meva tak ambil pusing. Karena dia lagi memikirkan pertunjukan untuk kuliah nya 2 minggu lagi.

" Oke kamu hati hati ya!!!! Jawab meva

" Oke"

Mereka pun berpisah karena meva jarus melanjutkan latihan dengan teman temannya. Dan romi pun menuju parkiran untuk pulang ke kosnya.
Meva duduk di samping Tina.

" Maaf ya lama" kata meva

" Gak apa lagian ini baru mulai latihan hehheheh.... Kata alya

" Hehehhe kalian pasti nunggu aku ya kangen ya...canda meva.

" Baiklah gimana kalau latihan nya kita pindah di bawah masjid... Kan lebih luas biasanya kalau sore sudah sepi. Gimana?  Sekalian kita sholat asar dulu? Tawar evi

" Boleh boleh" jawab teman teman yang lainnya.

Mereka pun pindah ke masjid lantai yang memang memiliki halaman yang luas dan biasa digunakan untuk latihan latihan kegiatan ekstra maupun intra kampus.

Sekarang disinilah mereka di masjid lantai 1. Mereka mendiskusikan pembagian peran. Meva yang begitu cerewet dan senang bercanda mambuat suasana menjadi ramai. Kadang ide ide juga muncul di sela sela bercanda.

Meva sudah begitu mengenal teman temannya sehingga dia bisa menempatkan diri. Berbeda kalau dia sedang rapat bem yang diikutinya dia bisa bersikap tegas dangan usul dan sanggahannya.

Meva yang ceria tersebut memang kelihatan paling manis diantara teman temannya. Meskipun disitu ada evi yang cantik dengan rambutnya tergerai hitam.tapi meva gadis manis yang kalau dipandang menjadi tambah manis apalagi dia kalau tertawa dan bicara tanpa disaring. Tapi teman teman sudah biasa dengan meva.

Setelah pembagian peran mereka memulai latihan. Jam sudah menunjukkan pukul 4sore. Meva yang memang menyukai seni drama begitu manjiwai perannya.

Tanpa sepengetahuan mereka semua dari dalam kantor seseorang mengamati kegiatan mereka. Karena kaca kantor tersebut jika dari luar gelap tapi jika dari dalam begitu kelihatan. Sehingga disela sela mengerjakan laporan laki laki itu mengamati mereka, terutama mengamati gadis manis yang selalu tertawa lepas tersebut.

Jam sudah setengah 6sore ketika meva dan teman temannya menyelesaikan latihannya.

Teman teman langsung membubarkan diri. Kecuali meva dan tina. Mereka menuju ke lantai 3 untuk sekalian sholat magrib berjamaah. Meva selalu menyukai sholat berjamaah di masjid kampus karena suara imam nya benar benar merdu.

Laki laki yang mengamati gadis manis dan teman temannya  tersebut sudah membubarkan diri. Dia pun keluar kantor untuk segera menuju ke lantai tiga untuk menjadi imam. Laki laki tersebut tidak lain adalah Rian sang imam masjid ganteng.

Entah kenapa Rian  begitu ingin lewat tangga seperti yang lain tidak yang langsung menuju tempat imam. Tak sengaja saat  melewati tempat wudhu dilihatnya gadis yang mencuri perhatiannya tadi sedang wudhu untuk sholat jamaah.

Rian berlalu seakan gak ada apa apa. Tapi saat akan menjadi imam dia berfikir

" ya Allah gadis itu menjadi makmum ku" entah kenapa rian menjadi bahagia.

Dia begitu bersemangat menjadi imam saat itu.

Setelah menyelesaikan sholat magrib meva dan tina duduk di halaman masjid.

" Kamu pulang aja me!!! Perintah Tina
" Eh kamu diisini sendiri menunggu suamimu si Riky? Yang bener saja na? Jawab Meva sambil melihat hp nya
" Gak apa apa... Aku berani...jawab tina
" Gak na...udahlah pokok nya aku temeni sampai suamimu datang! Jawab meva.

Tina akhirnya menurut saja saat meva memaksanya menemani suaminya. Ya tina sudah menikah tapi belum menpunyai anak.

Rasa solidaritas itulah yang membuat meva mempunyai banyak teman.

Disisi lain mata elang Rian memperhatikan dua sahabat itu. Rian pun belum langsung pulang meskipun nanti isya bukan jadwalnya dia mengimami. Menurut rian karena lebih enak jamaah dimasjid jadi gak ada tanggungan.

Setelah menunggu hampir 1jam suami tina datang.

" Tuch na pangeranmu datang hehehhe...kata meva

" Mesti anak ini... Jawab riky yang tiba di depan mereka.

" Maaf ya pak..h3hehe. Jawab meva

" Kamu pikir suamiku setua itu me? Jawab tina sambil pura pura marah.

" Hehhehe maaf.. yaudah sana pulang! Perintah meva

" Oke kita duluan ya! Kamu juga pulang me! Perintah tina

" Nanggung lima menit lagi isya sekalian aja aku jamaah.. jawab meva

" Oke hati hati ya! Kata tina
Meva mengacungkan jempolnya tanda mengiyakan ucapan tina.

Saat tina dan riky pergi suara azan isya berkumandang. Meva pun langsung masuk ke dalam masjid.

Rian yang sedari tadi mengamati dari dalam masjid melihat gadis tersebut masuk ke masjid dia pun langsung menuju shaf sholatnya.

Sesudah sholat isya meva langsung bergegas ke parkiran mengambil motornya. Di masjid Rian yang entah kenapa ingin memastikan gadis tersebut selamat sampai kos dengan mengikutinya merasa hampa karena di jamaah perempuan sudah kosong saat dia tadi bertemu dengan pak Yatno dan berbincang bincang.

Hampa... Itu lah yang dirasakan Rian saat ini. Dia pun berjalan menuju parkir khusus karyawan untuk segera pulang ke kontrakannnya.

Bersambung...

Cinta Mas UstadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang