Reveal

3 2 0
                                    

 Tak terasa sekolah telah memasuki pertengahan semester,siswa-siswi SMA Pancanaka tengah mengikuti ujian sekolah,nampak Yoga sedikit kesusahan mengerjakan soal matematika yang di ujikan hari itu,untung ia satu ruangan dengan ketiga sahabat karibnya yang terkenal cerdas,Yoga memanggil nama Rayya lirih.

"Ray,nomer tiga jawabanya apa" tanya Yoga sambil menunjukan 3 jarinya

"Bentar ya,gua juga belum ketemu jawabanya,tanya Shela coba" jawab Rayya menunjuk ke Shela

Siswa sepintar Rayya pun tak sanggup mengerjakan soal nomer tiga,ujian matematika memang menjadi momok bagi siswa-siswi di negri ini.Yoga pun tak gentar,ia kemudian memanggil Shela

"Shel,jawaban nomor tiga dong" 

"Gua belum ngerjain,susah banget" jawab Shela sambil menggelengkan kepala

Guru yang menjaga ruangan mereka sepertinya sadar akan gerak-gerik Yoga yang sedikit mencurigakan

"Yoga,kamu kenapa kok ngobrol sama Shela? kalau pacaran lanjut nanti habis ujian aja" ucap guru tersebut

Sontak satu kelas pun yang tengah serius mengerjakan soal teralihkan fokusnya dan menyoraki mereka

"Cie-cie" sorak satu kelas ramai

"Hmm gk kok buk,tadi saya lihat penghapus Shela jatuh" jawab Yoga tersipu malu

"Udah Yog,kalian cocok kok,semoga langgeng sampai ke pelaminan ya" ucap salah satu siswa menggoda Yoga

sontak satu kelas ramai kembali menyoraki mereka berdua,Shela tak ingin terlibat dengan hal barusan jadi ia fokus untuk mengerjakan soal,walaupun memang tak bisa di sangkal Shela malu dengan ucapan guru tersebut.

"Udah-udah,ngerjain soal lagi" kata guru tersebut

***

Tak terasa ujian pun telah berhasil mereka lewati,bagaikan di medan tempur mental mereka di gembleng habis-habisan oleh soal matematika,setelah ujian selesai mereka bergegas pergi belajar bersama di luar sekolah untuk mengahadapi ujian hari terakhir besok.

"otak ku sampe mau meledak ngerjain soal tadi,padahal udah belajar mati-matian tapi tetep aja ngga ada hasilnya" ucap Yoga

"Udalah Yog,ujian nya kan juga udah selesai,nanti semisal nilai nya jelek kan masih bisa remidi" kata Satria mengibur Yoga

"Iya Yog ngga usah dipikirin.Ternyata kalian udah jadian ya,kapan nembaknya Yog?" Kata Rayya 

"Apaan sih Ray,gua malu tau,Gua sama Yoga ngga cuman temen doang"

"Tapi jodoh kan ngga ada yang tau Shel,kan semua berawal dari temen" Goda Rayya

"Serah deh,lo juga jadian tuh sama Satria,kan bisa double date nanti hahaha"

"lah kok gua juga kena" ucap Satria protes

"Alah seneng kan lo gua godain sama Rayya,kalau suka tembak aja lagi uhuk" kata Shela sembari merangkul Satria dan Rayya

Mereka berdua hanya tersenyum malu dengan ucapan Shela barusan,Shela tau jika Satria memang suka dengan Rayya,maka dari itu Shela mencoba mendekatkan mereka berdua,segala usaha telah Shela kerahkan,mulai dari meninggalkan mereka berdua sampai menggoda mereka,namun entah Rayya seperti masih kurang peka akan hal itu,Satria juga sama saja,belum berani mengungkapkan perasaanya.Setelah sampai parkiran motor mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke cafe tempat mereka biasa nongkrong,hari itu Rayya kebetulan tidak membawa motor karna sedang berada di bengkel,jadi dia memboceng Satria untuk pergi ke cafe.

I Hate Tuesday (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang