30

46 14 2
                                    

hai kembali lagi 

Selamat Membaca .

***

Mereka berdua masih di taman, tanpa memperdulikan orang - orang yang mungkin sekarang sedang bercanda di ruang tamu sambil menikmati cemilan .

Bella dan Arkan menatap langit dengan keheningan, mereka menghentikan perdebatan yang mereka lakukan tadi dan sibuk dengan pikirannya masing - masing .

" Ra , lo punya mimpi ?" tanya Arkan memecah keheningan .

Bella menatap langit sambil memikirkan apa yang ia mimpikan, perlahan dirinya tersenyum kecil saat mengingat pernah memimpikan sesuatu .

" Hmm, gue punya mimpi ."

" Apa?" tanya Arkan sambil menatap gadis di sampingnya .

" Gue ingin bahagiain nenek gue , buat nenek gue bangga atas keberhasilan gue. Gue ingin punya toko roti, nanti gue sama nenek bisa buat kue sama - sama di toko itu sambil sesekali bercanda, gue ingin ajak nenek gue jalan- jalan naik mobil hasil jerih payah gue sendiri. tapi, sebelum itu semua berhasil nenek udah pergi terlebih dahulu meninggalkan gue disini , sekarang gue bingung apa yang harus gue lakuin setelah ini ." ujar Bella sambil menatap langit dengan mata yang kembali berkaca- kaca.

" Kalau gitu lo harus wujudin  keinginan lo , buat nenek lo bangga di sana  dengan keberhasilan lo, sesuai dengan apa yang lo inginkan . Lo harus tetep punya tujuan hidup , lo masih punya Tian adik lo , lo masih punya gue yang akan selalu dukung lo . lo nggak sendiri , masih ada gue di sini ." ujar Arkan sambil menatap Bella lembut 

" Lo mau nenek lo sedih ?" tanya Arkan pada Bella yang berada di depannya .

Bella menggelengkan kepalanya pelan .

" Kalau gitu , tunjukin kalo lo bahagia di sini dan di sana nenek lo bakal tenang karena nenek lo tahu  cucunya adalah gadis yang kuat  ." ujar Arkan meyakinkan Bella agar tidak terlalu terpuruk dengan kesedihannya .

Bella tersenyum tipis mendengar kalimat panjang Arkan yang seakan menyakinkan dirinya bahwa dirinya harus tetap semangat dan mempunyai tujuan , dia harus menjadi seseorang yang sukses dan membuat kedua orang tua serta nenek nya bangga .

" Makasih Ar." ujar Bella sambil tersenyum lembut menatap Arkan .

Arkan membalas senyum itu dengan menepuk pucuk kepala Bella pelan .

" Ya udah gue mau masuk aja , nanti malah di cariin nggak ada di sana, lo nggak masuk ?" tanya Bella kepada Arkan .

Arkan bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan mengikuti langkah Bella yang sudah berjalan terlebih dahulu di depannya untuk masuk ke dalam rumah dan bergabung dengan yang lain .

.

karena sudah agak malam , para sahabat Arkan sudah pulang .Arkan sudah menawarkan Bella, Tian , dan Vella untuk di antarnya pulang .

namun Bella menolak ajakan tersebut dan lebih memilih pulang dengan menggunakan taksi saja .

" Ya udah bun , Bella pamit pulang Assalamu'alaikum ."

" iya , wa'alaikumsalam Hati - hati Bell ." ujar Bunda lalu berjalan masuk ke rumahnya setelah mengantar Bella dan lainnya .

***

Sesampainya di rumah Bella segera masuk ke kamarnya karena tubuhnya amat lelah . 

Setelah berganti pakaian dan menyikat gigi Bella merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia mengingat percakapannya dengan Arkan saat di taman tadi . Arkan yang bertanya tentang mimpinya dan menyemangati Bella agar terus mengejar mimpinya , Arkan yang berkata akan selalu mendukung apapun keinginan Bella membuat Bella tersenyum singkat .

Arabella Angela [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang