17

43 24 0
                                    

selamat membaca ....

***

bella keluar dari cafe tempat kerjanya sambil merenggangkan tubuhnya pelan di kejutkan dengan seseorang yang tinggi sambil bersendekap menatapnya datar .

" loh lo kok di sini ?" tanya bella pada seseorang tersebut .

" setiap hari lo pulang jam segini ?" 

" iiya " 

" ayo "

"hah? kemana ?" tanya nya bingung .

"balik " ujar seseorang tersebut sambil menyerahkan helm kepada gadis tersebut .

bella berjalan menuju motor cowok itu lalu menaiki motornya , setelah siap ia berpegangan pada tas yang ada di pundak cowok tersebut .

" jalan pak."

"ck" 

bella tidak perduli dan hanya tersenyum saja, di perjalanan bella mengeratkan jaket yang melekat di tubuhnya .

sesampainya di rumah bella menyerahkan helm nya kembali .

" makasih ya ka "

"hm"

hanya gumaman yang bella dengar  lalu  meninggalkan rumah bella . 

sedangkan bella tersenyum melihat arkan yang sudah menghilang dari gang rumahnya . ia sekarang tahu bahwa arkan lebih tidak berekspresi daripada adiknya tian yang berekspresi saat berhadapan dengannya dan vella .

ngomong ngomong tentang vella , beberapa hari ini ia tidak melihat gadis itu biasanya ia akan selalu berada di sekitar adiknya tersebut .apa mereka bertengkar ya ? 

bella berjalan perlahan memasuki rumahnya namun baru membuka pintu ia di kejutkan dengan tian yang bersendekap sambil menatapnya tajam entah kenapa ia seperti merasakan deja vu .

" ngapain yan?" 

" harusnya gue yang tanya ngapain lo pulang jam segini ?" 

" eh bukannya ini jam 10, biasanya gue juga pulang jam 10 ." ujar bella sambil melihat ke sekeliling dinding .

" kak, gue kan udah bilang lo jangan kerja lagi . biar gue aja yang kerja gue nggak mau ada kejadian kayak kemarin lagi, ngerti nggak si lo  ." ujar tian sambil mengacak rambutnya frustasi , ia masih teringat saat kakaknya pulang kemalaman kemarin dalam keadaan yang acak-acakkan . 

" apasih yan . gue udah nggak papa lo nggak usah khawatir , pokoknya gue masih mau kerja ."ujar bella kekeh 

sedangkan tian hanya menghela nafas dengan kasar .

" udah dong yann , nggak papa mukanya nggak usah ngeselin gitu ." ujar bella sambil menggoyangkan tangan adiknya .

tian menatap kakaknya jengah lalu mengambil kotak p3k dan mengobati luka kakaknya dan mengganti perban yang ada di pergelangan kakinya .

tian tidak habis pikir dengan kakaknya mengapa masih kekeh untuk bekerja , padahal jalannya aja masih pincang .

karena telinga tian sudah panas karena rengekan kakaknya , ia menghela nafas pasrah .

" ya udahlah terserah "

"beneran ?."

"hmm" 

" yeeeyy makasih tiannnn .aww" bella meloncat bahagia sampai lupa bahwa kakinya sakit .

" ck mangkanya hati-hati , duduk!" ujar tian lalu melanjutkan membalut kaki bella , sedangkan bella tersenyum menatap adiknya . 

hening tidak ada yang bersuara , sampai akhirnya tian sudah selesai membalut luka kakaknya .

Arabella Angela [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang