21

472 39 4
                                    

'Ada kalanya kamu merasakan cinta yang tulus saat bertemu dengan seseorang yang tepat, sabar, tidak sekarang, tapi nanti jika sudah waktunya. Entah dia orang baru atau seseorang di masa lalu mu'

*Yg baca tapi gk vote/komen tega hahahah☺️


Selamat membaca, semoga kalian enjoy bacanya. Jangan lupa tinggalkan jejak 🖤

Terdiam memandangi langit yang terlihat sangat indah dikarenakan cahaya senja menyapa, momen yang langka untuk dinikmati.

Arga menyelipkan rambut yang menutupi wajah gadis di sampingnya ini ke telinga, ikut tersenyum tatkala melihat senyuman milik Senja mengembang sehingga mata milik gadis itu berbentuk seperti bulan sabit, lucu, pikir Arga.

Senja menoleh kesamping dan mendapati Arga yang sedang tersenyum ke padanya "Terimakasih kak" ucap gadis itu.

"Sama-sama, saya senang ketika kamu senang" balas Arga, tangan pria itu mengusap lembut kepala Senja dan hal itu tidak baik untuk gadis itu, pipi nya sudah menghangat.

"Udah lama banget aku gak ke pantai" ujar Senja sembari menjauhkan tangan Arga dari kepalanya.

"Kebetulan saya ajak kamu kesini"

"Yah senjanya udah hilang" ucap Senja.

"Masih ada"

"Hah dimana?"

"Disamping saya"

"Beda kak"

"Senja" panggil Arga.

"Ya"

"Saya suka harum parfum kamu"

Senja tersenyum dan mengangguk "Aku juga suka banget, harum vanilla, kesukaan aku. Dan ini parfum dari kak Abiyakta"

Senyum Arga memudar, entah mengapa ia merasa sesak ketika gadis itu menyebut nama sahabatnya "Kapan dia kasih ke kamu?"

"Semalam, tapi dia gak kasih langsung, dia titip-in ke kak Arkana" jawab Senja.

"Oh iya, semalam coba kamu mampir dulu, ada kak Cahaya di rumah" jelas Senja.

"Semalam saya kecapean Senja, jadi gak sempat mampir" balas Arga.

"Sayang banget"

"Sayang?"

"Iya"

"Hei kamu mau saya panggil sayang?" tanya Arga dengan senyum yang menggoda.

Plak

Gadis itu melayangkan tatapan tajam "Dasar kang kerdus, kamu itu gak nyambung kak" omel Senja.

***


Saat sampai di rumah, ternyata sudah ada Abiyakta di sana, entah sejak kapan. Tatapan pria itu bertemu dengan tatapan tidak suka dari Arga. Oke perang untuk mendapatkan Senja di mulai, pikir keduanya.

Sedangkan Senja heran, tidak biasanya Arga dan Abiyakta ketika bertemu malah saling diam, biasanya ribut adu pendapat. Sang kakak datang dan duduk tepat di sebelah Arkana "Arga, Senja duduk, ngapain berdiri di depan pintu, mau jagain rumah?"

Kedua nya menuruti suruhan Arkana, namun saat Arga baru saja ingin duduk di sebelah Senja, hal itu tidak jadi di karena kan suara dari seseorang yang sekarang semakin menyebalkan di mata Arga "Lebih baik Arkana yang duduk di sebelah Senja, Arga sama aku" ucap Abiyakta.

Arkana tersenyum jahil "Perjuangan di mulai" gumam pria itu.

"Arga pindah sini" suruh Arkana sembari dirinya pun berpindah tempat.

Senj(A)rga [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang