Chapter 16 (Not the End for Us) - END

667 48 8
                                    

The Journey

Enjoy this story!

---

Kyuhyun tak lagi memperpanjang kontraknya dengan StarEnt. Kesehatan sang ayah yang naik turun membuatnya harus mengambil alih yayasan pendidikan dan bimbingan belajar yang dikelola Younghwan. Sesekali, dia masih menerima tawaran menyanyi atau menjadi juri di acara pencarian bakat. Hyukjae juga memilih berhenti sebagai manajer. Pria beranak satu itu kini membantu usaha restoran ayam milik ayah mertuanya yang sudah buka cabang di Incheon dan Gwangju.

Meski begitu, fanclub-nya tak pernah bubar. Kyuhyun kadang masih mendapati project-project fans ketika mendekati hari jadi debutnya atau hari ulang tahunnya. Pria itu terharu, tentu saja. Tidak menyangka penggemar tetap mendukungnya walau sudah tak seaktif dulu.

Sebenarnya, dia juga ditawari posisi menggiurkan di StarEnt. Mengingat jasanya yang turut membesarkan nama Star Entertainment sebagai agensi yang patut diperhitungkan pada masanya. Kyuhyun menolak, merasa ada yang lebih pantas darinya. Toh, dia juga sudah menjadi direktur di yayasan pendidikan sang ayah.

Seohyun masih tetap bersliweran di layar kaca. Hanya saja, peran yang diambil dalam drama sebisa mungkin tidak terlibat love line dengan pemeran lain–walau itu sulit. Cincin emas putih yang melingkar di jari manis tangan kirinya yang membuat dirinya pilih-pilih peran. Iya, dia dan Kyuhyun sudah bertunangan. Tinggal satu langkah lagi ke jenjang yang lebih serius.

Saat ini, Seohyun tengah bersiap-siap untuk keluar. Salju yang turun begitu lebat di awal tahun, membuat gadis itu antusias. Ingin bermain lempar salju atau membuat boneka salju seperti Olaf. Kyuhyun yang duduk di pinggir ranjang hanya bisa menggelengkan kepala melihat hebohnya sang kekasih menyiapkan pakaian.

"Aku akan mengunggahnya di SNS! Pakaianku harus outstanding!" begitu katanya tadi. Tetapi, pakaian yang Seohyun pilih akhirnya yang berwarna gelap dengan topi hitam sebagai pelengkap.

Mereka berdua hanya keluar di sekitar rumah Seohyun. Kyuhyun terus saja menegur gadisnya agar berjalan dengan hati-hati. Salju yang banyak, jelas membuat jalanan licin. Namun, Seohyun tak peduli. Berjalan dengan meloncat-loncat bak anak kecil yang baru saja mendapat permen kapas di pasar malam. Seohyun pun akhirnya berhenti, lalu berjongkok. Tangannya yang tidak terlapisi sarung tangan bergerak menulis barisan huruf di atas tumpukan salju.

"Mana sarung tanganmu, Seo Joohyun?" pekik Kyuhyun sambil menatap horor tangan polos Seohyun. Gadis itu mengangkat kepala lalu nyengir.

"Hehehe, tadi aku terburu-buru." Kyuhyun menepuk dahinya pelan. Dia juga bodoh karena baru sadar kalau Seohyun tidak memakai sarung tangan. Padahal dia sempat menggandeng tangan gadis itu, sebelum disentak begitu saja karena si gadis lebih tertarik dengan tumpukan salju.

Setelah selesai menulis, Seohyun berdiri sambil mengambil ponsel dari dalam tas. Memotret hasil karyanya itu lalu diunggah ke SNS.

"Oppa punya fotomu yang sedang menulis tadi, Joo." ujar Kyuhyun.

"Jinjja? Kirimkan padaku, Oppa! Nanti fotokan aku juga, ya!" pinta Seohyun. Kyuhyun menghela. Kalau keluar berdua seperti ini, dia pasti yang menjadi juru kamera. Tidak apa-apa, yang penting Seohyun-nya senang.

Selagi menunggu Seohyun berkutat dengan ponselnya, Kyuhyun akhirnya merekam suasana bersalju sambil berbicara. Semacam vlog singkat lalu dia unggah di story SNS-nya. Tak lupa menyertakan akun SNS Seohyun yang membuat DM-nya kebanjiran pesan dari penggemar. Kyuhyun terkekeh.

"Kenapa, Oppa?" tanya Seohyun saat melihat Kyuhyun tertawa sendiri.

"Tidak. Sudah selesai?"

The Journey [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang