Normal POV
(y/n) berdiri sambil melipat tangan menunggu Tengen selesai berbicara tentang mengatakan bahwa dia adalah Dewa dan sebagainya, (y/n) hampir saja meninggalkan mereka saat pemuda dengan topeng babi itu menjawab ucapan Tengen dengan mengatakan kalau dia adalah Raja Gunung.
"Apa yang kalian katakan, kau, cepatlah berjalan sebelum aku menjadikanmu makanan Nao" ucap (y/n) dingin pada Tengen
Tengen sedikit bergidik mendengar ucapan (y/n)
"Baiklah baiklah! Kalau begitu sampai jumpa di Kediaman Wisteria dekat Distrik Bunga!" Balas Tengen kemudian menghilang dari sana-- tidak, dia tidak menghilang, dia lari
"Hah?! Dia hilang?! Ah! Whoah! Dia sudah pergi jauh, saking jauhnya sampai terlihat sekecil biji wijen!" Teriak pemuda dengan rambut kuning dengan heboh
"Jadi ini kekuatan Dewa Perayaan!!" Sahut pemuda dengan topeng babi itu
"Bukan, dia Pilar bernam Uzui Tengen-san" jelas Tanjiro tapi tak dihiraukan oleh Inosuke
"Kejar dia! Kejar dia!" Teriak Zenitsu
"Kalian berisik sekali" ucap (y/n) membuat mereka langsung diam menatap (y/n)
"Ulurkan tangan kalian" sambung (y/n)
Zenitsu tampak senang mengulurkan tangannya, berbeda dengan Tanjiro dan Inosuke yang tampak bingung tapi pada akhirnya tetap mengulurkan tangan mereka, (y/n) memegang tangan mereka lalu menggunakan Hiraishin ke Kediaman Wisteria dekat Distrik Bunga, (y/n) memang menaruh tanda Hiraishin di setiap Kediaman Wisteria yang ia lewati karena kalau-kalau ia terluka maka ia bisa langsung kesana menggunakan Hiraishin.
Mereka sampai di depan Kediaman Wisteria dan langsung masuk, cukup lama mereka menunggu hingga akhirnya Tengen datang dengan wajah kemenangan tapi berubah menjadi kesal saat melihat (y/n), Tanjiro dan kedua temannya sedang duduk di Engawa menunggu kedatangannya, (y/n) tampak menutup mulutnya sambil mengalihkan pandangannya mengejek Tengen yang tadi sudah sombong pergi lebih dulu dengan cepat tapi berakhir dengan datang paling akhir
"Halo Dewa Perayaan!" Sapa Inosuke dengan semangat membuat (y/n) memegang perutnya lalu berdiri dan pergi masuk ke dalam ruangan yang sudah disiapkan untuk mereka
Mereka menyusul (y/n) yang sudah masuk lebih dulu lalu duduk diatas tatami, disana sudah ada 4 Yukata perempuan dan alat rias, (y/n) yang duduk di dekat tembok memilih menyender lalu memejamkan matanya menunggu mereka selesai berdebat tentang misi yang katanya menyelamatkan ketiga istri Tengen.
Pluk
(y/n) kembali membuka matanya saat merasakan sebuah kain yang jatuh ke pangkuannya, (y/n) menatap Tengen yang sudah mengganti pakainnya dan berdiri dihadapannya, ia melirik kebelakang Tengen, hampir saja tawa (y/n) pecah saat melihat dandanan Tanjiro dan kedua temannya yang sangat aneh menurutnya
"Pakai itu" ucap Tengen
(y/n) melempar Yukata itu kesembarang arah, "Aku tidak suka memakai Yukata" balas (y/n)
"Pakaianmu terlalu mencolok untuk kesana" ucap Tengen
(y/n) memutar bola matanya malas lalu berdiri, ia mengambil Yukata berwarna merah maroon dengan motif bunga sakura diujung kainnya, ia lalu masuk kesebuah ruangan dan mengganti pakaiannya, tak butuh waktu lama hingga akhirnya (y/n) keluar, warna merah maroon sangat cocok dengan kulit (y/n) yang putih, rambut panjangnya ia ikat longgar kesamping kirinya.
Tengen cukup terpanah saat melihat penampilan (y/n), wajah dingin dengan kulit putih yang dibalut dengan Yukata berwarna merah maroon sangat cocok untuk (y/n), wajahnya terlihat lebih dewasa dibanding sebelumnya, saat mata mereka tak sengaja bertemu, wajah Tengen memerah, ia lalu berjalan keluar meninggalkan mereka di dalam, (y/n) tidak mengambil pusing tindakan Tengen, ia lalu ikut berjalan keluar diikuti dengan Tanjiro dan kedua temannya.
.
Mereka akhirnya sampai di Distrik Bunga, semua orang menatap kearah mereka, bukan, lebih tepatnya mereka menatap kearah (y/n), tubuh yang pas, wajah dingin yang cantik, kulit putih yang dibalut dengan Yukata merah maroon yang kontras dengan warna rambutnya yang gelap membuat siapapun yang melihatnya terpikat padanya, tapi itu semua tidak mengusik ketenangan gadis itu, ia tetap berjalan santai disamping Tengen tanpa mempedulikan tatapan orang-orang disana.
Mereka berhenti di tempat pertama, Rumah Tokito, (y/n) berdiri dibalik tubuh Tengen yang besar hingga bisa menutupinya, pemilik Rumah Tokito itu awalnya menolak karena sudah membeli seorang gadis beberapa hari yang lalu tapi pada akhirnya mereka tetap membeli salah satu, Sumiko, Tanjiro yang sedang menyamar dengan alasan Tanjiro terlihat polos.
Saat berbalik akan pergi, pemilik Rumah Tokito itu menghentikan mereka
"Tunggu, apa gadis dengan Yukata merah itu dijual? Gadis itu sangat cantik, ia bisa langsung menjadi Oiran nantinya" ucap Nyonya pemilik Rumah Tokito
Tengen merangkul bahu (y/n), "Sayang sekali dia tidak dijual" ucap Tengen sambil tersenyum lalu kembali berjalan meninggalkan Rumah Tokito
Saat sudah jauh, (y/n) menepis tangan Tengen yang masih berada dibahunya tanpa mengucapkan apapun, mereka kembali berjalan, Zenitsu dan Tengen sempat adu mulut sampai terlihat sebuah Parade Oiran, terlihat seorang wanita muda sedang berjalan sambil tersenyum dengan anggun, semua orang beramai-ramai melihat kearah wanita cantik itu.
Seorang wanita berjalan ke dekat Inosuke dan (y/n) yang sedang berdiri bersebelahan, wanita itu mengamati Inosuke dan (y/n) secara bersamaan
"Permisi tuan, aku ingin mempekerjakan kedua gadis ini. Apa diperbolehkan? Aku dari Rumah Ogimoto, mataku ini tidak akan salah pilih" ucap wanita itu
"Gadis dengan Yukata merah itu jika menjadi Oiran pasti akan sangat terkenal, wajahnya sangat cantik mengalahkan Oiran yang ada disini" sambung Nyonya pemilik Rumah Ogimoto
"Oh, jadi Anda dari Rumah Ogimoto! Yah, terima kasih atas kerja samanya! Anda boleh mengambil gadis itu tapi," Tengen menjeda ucapannya lalu menarik (y/n) dalam pelukannya
"Yang ini adalah istriku jadi tidak mungkin aku menjualnya" sambung Tengen membuat Zenitsu ingin melontarkan protesnya tapi dengan cepat Tengen menginjak kaki Zenitsu
"Ah, sayang sekali, baiklah, aku akan tetap mengambil gadis ini" ucap Nyonya pemilik Rumah Ogimoto itu lalu membawa Inosuke yang masih bingung pergi dari sana
"Semoga lancar, Inoko~" ucap Tengen sambil melambaikan tangannya
Tengen menatap Zenitsu yang masih berdiri disampingnya, "Dasar tidak berguna" gumam Tengen tapi dengan pendengaran tajam milik Zenitsu, ia mendengar gumaman Tengen
(y/n) mendorong Tengen pelan dan melepaskan diri dari pelukan Tengen
"Apa maksudnya istrimu?" Tanya (y/n) datar
"Apa kau ingin menjadi Oiran disini? Kau masih 17 tahun jadi tidak mungkin aku menjualmu, apa yang akan dilakukan ayahmu yang sama dinginnya denganmu itu kalau tau putrinya dijual ke tempat seperti ini?" Jawab Tengen lalu kembali berjalan menuju Rumah Kyougoku
(y/n) hanya memutar matanya malas lalu mengikuti dari belakang, sama seperti sebelumnya, pemilik Rumah Kyougoku juga menanyakan (y/n) tapi Tengen juga menjawab bahwa (y/n) adalah istrinya hingga akhirnya mau tidak mau mereka mengambil Zenitsu yang sudah kesal.
.
.
.
.
.
.
T
B
C
.
.
.
.
.•》15 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
【𝐄𝐍𝐃】𝐔𝐜𝐡𝐢𝐡𝐚 𝐈𝐧 𝐊𝐧𝐘
Fanfiction「𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞」 Uchiha (y/n) yang sering pergi keluar Desa bersama Sasuke, ayahnya, memutuskan untuk kembali ke desa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecil mereka. Saat ingin membantu Sarada berkemas setelah latihan, tiba-tiba (y/n) ter...