🌹Dua Puluh Satu 🌹

16.5K 1.4K 121
                                    

Double updatee yahhh. Senang kan. Senang pastii🤣🤣😁

Bella masuk ke dalam ruang Alea. Belum sempat kakinya melangkah masuk, matanya sudah melotot dengan mulut ternganga. Mulut Bella seperti ikan yang mangap kehabisan udara. Bella terkejut melihat atasannya sedang tidur berdua dengan sosok laki-laki di atas sofa sana.

Kelihatannya tidur mereka sangat nyenyak sekali. Terbukti dari tidak ada pergerakan ketika Bella membuka pintu dengn kencang barusan.

Bella tidak berani masuk lebih dalam takut jika Alea nanti marah kalau ketahuan. Tetapi, Bella juga tidak bisa menampik rasa penasarannya sangat tinggi ingin melihat siapa laki-laki itu.

Bella tidak bisa melihat wajah laki-laki tersebut karena wajahnya berada di leher Alea dan tertutupi rambut.

Bella melihat Alea bergerak. Bella panik kemudian kembali mundur dan menutup pintu. Bella masih tidak percaya dengan pemandangan tang tersaji barusan.

Siapa lelaki itu? Apa kekasih atasannya?

Sumpah Bella penasaran setengah mati. Tapi ia juga takut untuk mencari tahu lebih dalam.

Bella menggelengkan kepala mengusir rasa kekepoannya.

" Kayaknya gue harus balik kerja supaya rasa penasaran gue bisa teralihkan." ucap Bella kepada dirinya sendiri. Bella menarik nafas dan menghembuskannya.

Jika ada orang iseng yang tahu dan memotret posisi mereka barusan. Bella yakin jika seluruh jagat raya berisi orang-orangnya akan berbondong-bondong mencari tahu dan membuat berita seperti judul, " Ratu tidur dengan seorang pria di restorannya. Siapa gerangan pria itu?"

Bella yakin dengan pikiran yang hinggap di kepala nya. Tidak mau terlalu jauh berpikir, Bella segera turun ke lantai satu melanjutkan pekerjaannya.

Sedangkan di dalam ruangan. Alea bergerak dalan pelukan Sakti. Alea perlahan membuka matanya. Berusaha menyesuaikan pandangan di depan mata kepalanya yang tidak berjarak seinci pun . Alea mengedipkan mata berusaha fokus.

Sekelebat ingatan semalam membayang di kepala. Alea dapat merasakan hembusan nafas Sakti di lehernya. Alea teharu. Hatinya senang. Ale ingin seperti ini terus. Setiap ia membuka mata ia dihadapkan dengan wajah lelaki yang sedang dalam pelukannya ini. Apalagi kalau ada anak mereka. Sungguh Alea sangat berharap dan menantikan momen tersebut.

Bibir Alea secara spontan melengkungkan senyum ketika memikirkan bayangan barusan. Alea kembali menatap wajah damai Sakti. Alea menelusuri seluruh wajah Sakti. Walaupun sudah pertengahan kepala tiga. Sakti masih ganteng di matanya. Bahkan Sakti tampak lebih muda dari usianya sekarang. Mungkin karena pola hidup sehat dan mewah kali ya. Begitu lah isi pikiran Alea ketika jari telunjuknya menyusuri hidung mancung Sakti.

Sakti terganggu dengan aksi Alea.

" Uughhhh...," Sakti mengerang. Jari telunjuk Alea terhenti di udara. Alea menunggu reaksi Sakti. Dadanya berdegup kencang. Matanya fokus menatap wajah Sakti lamat-lamat.

Sakti membuka matanya perlahan. Awalnya memicing kemudian membuka lebar.

Suasana hening saat tatapan mata mereka berdua bertemu. Degup jantung mereka bekerja seirama. Hembusan nafas mereka ikut membelai wajah satu sama lain.

Tak lama Sakti tersenyum. Sakti merengkuh pinggang  Alea semakin mendekat hingga tubuh mereka sangat menempel erat. Mereka bisa merasakan tubuh pasangan masing-masing.

" Morning, Sayang." sapa Sakti bersuara serak karena habis bangun tidur.

Alea mengerjapkan matanya dan memasang tampang polos menggemaskan bagi Sakti. Pagi-pagi Alea sudah membuat Sakti tergoda. Sungguh nikmat pagi yang sudah lama tidak di rasakan Sakti.

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang