Perkemahan adalah hal biasa yang sering dilakukan oleh para pelajar maupun orang - orang yang menyukai lingkungan alam.
Begitu pun dengan Lisa dan kawan - kawan, mereka senang saat sekolahnya akan mengadakan perkemahan di hutan Sibgu, hutan yang pemandangan alamnya sudah tak bisa diragukan lagi.
"Jangan lupa untuk mempersiapkan barang-barang penting yang akan kalian bawa untuk berkemah. Jangan sampai ada yang ketinggalan, disana tidak akan ada supermarket dan mall seperti disini. Paham anak - anak?!" ujar bu Remi kepada seluruh anak didik yang ada di kelasnya.
"Paham bu!."
"Bagus. Silahkan kalian boleh istirahat" Ujarnya lalu keluar dari kelas 12 A itu.
Lain halnya dengan para murid lain, Lisa dan kawan - kawan justru tak keluar dari kelas untuk ke kantin. Mereka masih di kelas dengan formasi tempat duduk yang diubah menjadi melingkar.
"Kalian akan membawa apa untuk hari esok?" tanya Jimin kepada teman - temannya.
"Keperluan penting saja, barang untuk mandi, ponsel dan peralatan untuk nanti dihutan seperti senter dan cutter mungkin." Jawab Namjoon, murid yang selalu mendapat ranking tertinggi dikelasnya.
"Aku akan membawa seluruh peralatanku, aku akan membawa selimut, skincare, sepatu yang kemarin baru kubeli, hoodie kesayangan dan boneka kesayanganku juga" Ujar Rose antusias.
Mereka memutar bola matanya jengah, Rose selalu saja ingin tampil membahana dimanapun ia berada, walau dihutan sekalipun.
"Tak perlu membawa barang sebanyak itu, Rose. Kau akan kesulitan membawanya." Nasihat jisoo kepada temannya.
Mereka mengangguki ucapan Jisoo. Bagi mereka, Jisoo adalah sosok penasehat yang baik.
"Kau akan membawa apa untuk esok, Lis?" tanya Jungkook yang sedari tadi memperhatikan Lisa.
"Kau tak perlu tahu." ujar Lisa dengan datar.
Lisa memang terkenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup, lebih pendiam dari Yoongi yang memiliki sifat yang sama dengan dirinya. Kawan - kawannya pun sudah memaklumi sifat Lisa yang tertutup itu, jadi tak heran jika Lisa seperti tadi.
"Oke tak apa" ujar Jungkook dengan senyuman kecilnya.
"Sial, kenapa harus dihutan itu?!"-???
-
"Kau masih ingat pantangan yang tidak boleh dilakukan dihutan itu kan?" tanya pria tua berusia 70 tahun itu kepada cucunya.
"Ya, aku ingat kek"
"Bagus. Jangan sampai ada yang melanggarnya, kalau sampai ada yang melanggar, kau pasti tahu akibat apa yang akan ditanggungnya kan?"
"Iya kek, aku tahu"
Kakek itu mengangguk lalu pergi dari pandangan sang cucu.
"Huh~ "
-
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh murid kelas 12. Ya, hari ini mereka akan berkemah di hutan Sibgu.
Saat ini, para wali kelas 12 sedang mengabsen nama murid - murid yang akan duduk bersama di bus nanti.
"Lucas dan Yuqi"
"Jinyoung dan Jisoo"
"Mark dan Rose"
"Jungkook dan Lisa"
"Wait, Jungkook dan Lisa? Oh Tuhan, akhirnya..." Ujar Jungkook dalam hati.
Jungkook menatap Lisa, lalu menganggukkan kepalanya saat Lisa mengajaknya untuk cepat naik.
Diperkirakan butuh waktu 3 jam untuk sampai dihutan Sibgu. Sedangkan perjalanan dengan menggunakan bus menuju hutan Sibgu sudah berlangsung sejak 1 jam yang lalu, yang artinya masih tersisa 2 jam lagi untuk sampai dihutan tersebut.
Jungkook menoleh, menatap Lisa yang sedang memejamkan matanya.
"Ingin bersandar?" Ujar Jungkook menawarkan bahunya untuk Lisa bersandar.
Lisa menoleh kearah Jungkook, menatap pria itu sekejap lalu mengangguk. Kepalanya ia sandarkan dibahu Jungkook dengan nyaman.
Jungkook tercengang, jantungnya berdebar, sedangkan perutnya terasa dipenuhi oleh kupu - kupu.
"Ya Tuhan, jantungku sudah tak sehat"
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMBER 19
HorrorKetidak percayaan kawan-kawan Lisa terhadap larangan di hutan Sibgu membuat mereka harus merasakan akibatnya. Mereka melanggar pantangan yang seharusnya tak boleh dilakukan saat di hutan Sibgu, yaitu menulis angka 19. "Jangan pernah menulis angka 19...