N.19 : 05

498 81 4
                                    

Mereka berlari dengan terbirit - birit, melangkah jauh menjauhi makhluk dibelakangnya yang mengejar mereka dengan merangkak.

Lisa, Yoongi, Jungkook dan Jimin berada dibarisan paling depan, sedangkan Taehyung, J-hope, Jin, Namjoon lalu disusul oleh Jennie, Jisoo dan Rose yang berada dibarisan paling belakang.

Mereka terus berlari tak tentu arah, mencari ruangan yang bisa digunakan untuk bersembunyi. Namun sayangnya belum satu ruangan pun mereka temui.

Hingga erangan keras terdengar dari arah belakang, makhluk itu semakin dekat. Darah yang keluar dari mulut makhluk itu menetes tak terhenti membuat penampilannya bertambah seram. Ditambah lagi dengan baju yang ia kenakan, sangat lusuh dengan bercak darah dimana-mana.

"Tuhan, tolonglah kami!" Bahkan Jennie pun sudah meneteskan air matanya karena saking takutnya.

"Cepat belok kesini" Yoongi menginstruksi teman - temannya agar belok kearah yang ia yakini. Yaitu arah kiri dengan lorong yang begitu gelap.

Semuanya mengikuti arahan Yoongi, tak menghiraukan apapun lagi, akhirnya sampailah mereka dipojok ruangan.

"AGRH! bagaimana ini? buntu!" Taehyung gelagapan, takut jika makhluk yang sempat tertinggal jauh itu kembali mendekat.

"Tidak, ada ruangan disini. Ayo masuk!" Mereka mengangguk serentak, lalu melangkah menuju ruangan tak terlihat di sudut tembok kiri.

Yoongi membukakan pintu untuk teman - temannya, memerintahkam agar teman-temannya masuk terlebih dahulu.

Jisoo, Jennie, dan Rose masuk paling pertama, disusul oleh Namjoon, Jin, J-hope, Jimin, Taehyung lalu disusul pula oleh Yoongi, dan juga Jungkook yang senantiasa menjaga Lisa dari belakang.

"Tutup pintunya dengan rapat maka pintu itu tidak akan terbuka dengan mudah" Jungkook mengangguk, lalu menutup pintu itu dengan rapat dan memastikan tidak bisa dibuka dengan mudah oleh makhluk tadi.

"Selesai" Semuanya menghela nafas lega, paling tidaknya mereka sudah tidak dikejar lagi oleh makhluk mengerikan itu. Tadi itu sangat menyeramkan bagi mereka.

"Namjoon, kau membawa lampu senter itu kan?" Namjoon mengangguk, lalu mengeluarkan lampu senter dari sakunya.

Namjoon mengedarkan senter itu ke seluruh sudut ruangan yang minim pencahayaan ini, dan tak disangka ternyata disana terdapat 2 kasur tingkat yang masih bersih.

Aneh memang, kasur diruangan ini masih sangat bersih seperti belum pernah dipakai sekalipun, seperti memang disediakan khusus untuk seseorang, atau mungkin memang benar seperti itu.

Tak menghiraukan apapun yang akan terjadi selanjutnya, mereka yang sangat lelah itu berbaring dikedua kasur tingkat dengan nyaman.

Lisa yang tidak kebagian tempat untuk beristirahat memilih untuk duduk dilantai berdebu saja. Ia tak takut kotor sekalipun, ia hanya lelah dan ingin beristirahat.

Namun belum sempat bokongnya menyentuh lantai, tangan seseorang sudah menahan pundaknya terlebih dahulu.

"Jangan disitu, kotor" Itu Jungkook yang berbicara.

"Tak apa, aku lelah" Jungkook menggelengkan kepalanya pertanda tak memperbolehkan Lisa untuk duduk dilantai kotor itu.

"Sebentar, aku menemukan kain disana, ini bisa menjadi alas kita." Jungkook menggelar kain putih temuannya itu dilantai.

Jungkook duduk dikain itu, lalu menepuk sisi kain tempat Lisa duduk.

"Beristirahatlah disini"

Lisa mendudukan dirinya disebelah Jungkook, menyandarkan kepalanya di dinding. Lisa tampak sangat lelah.

"Kau tampak sangat lelah" Ujar Jungkook yang kasihan dengan gadis disebelahnya ini.

Lisa berdehem, memberi respon untuk Jungkook walau tak terlalu niat.

"Tidurlah di pahaku"

Lisa menggeleng, merasa tak enak hati dengan tawaran Jungkook.

"Tak apa, tidurlah saja disini" Jungkook menepuk-nepuk pahanya sendiri. Meyakinkan Lisa untuk tidur saja dipahanya.

Lisa membaringkan badannya, lalu menjadikan paha Jungkook sebagai bantalan kepalanya. Lisa mulai menutup mata, ia akan segera tidur.

Jungkook tersenyum manis melihat Lisa yang tertidur dipahanya, ia mengelus rambut wanita itu dengan sayang.

"Kau menyukainya?" Suara yang tiba-tiba saja muncul itu membuat Jungkook sedikit terkejut.

Itu suara Namjoon. Lelaki itu ternyata belum ikut tertidur seperti yang lainnya.

"Iya, aku bahkan mencintainya" Ungkap Jungkook membuat Namjoon tersenyum.

"Kalau begitu, jaga dia." Jungkook mengangguk seraya terus mengelus rambut Lisa.

"Ya, aku akan menjaganya selalu"

"Tidurlah Jung, aku tahu kau juga lelah"

Jungkook menuruti ucapan Namjoon, lelaki itu segera menutup matanya. Begitu pula dengan Namjoon yang melakukan hal serupa.

Mereka semua sudah tertidur lelap, tak heran karena memang berlari dari makhluk tadi adalah hal yang melelahkan. Mereka butuh istirahat.

Kasihan sekali jiwa-jiwa yang malang ini.

NUMBER 19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang