N.19 : 12

431 65 6
                                    

"HUH?!" bahkan saat makhluk itu meneriaki mereka dengan pernyataan yang sebenarnya, mereka tidak percaya.

Lisa yang terkenal pendiam itu adalah seorang pembunuh di masa lalu.

"Tidak mungkin..." Kekehan Jungkook seakan meremehkan makhluk yang tengah menatap mereka dengan nyalang.

"Apanya yang tidak mungkin? aku korbannya, aku lebih tahu segalanya daripada kalian!" Makhluk itu melangkah maju membuat mereka berjalan mundur dengan perlahan.

"Dia yang membunuhku, dia yang membawaku kesini setelah asrama tidak lagi dipergunakan setelah peristiwa meninggalnya 19 murid disini." Makhluk itu menangis pilu, membuat mereka merasakan betapa sakit dan sesaknya tangisan itu.

Tembok yang berada dibelakang membuat langkah mereka terhenti, buntu... tidak ada lagi jalan untuk lari dari sang mahkluk. Tapi sepertinya makhluk itu tidak akan melukai mereka, situasi ini cukup membuat mereka merasa sedikit tenang dari sebelumnya.

"Aku hanya ingin bebas dari tempat ini, tolong aku... tolong kubur sisa tulangku dengan layak," Pinta makhluk dengan tangisannya yang memilukan hati.

"Kami akan menolongmu, lalu setelahnya kau harus 'pulang' dengan tenang tanpa meminta Lisa dari kami," ujar Taehyung yang nampak tak rela jika makhluk itu akan meminta Lisa. Bagaimana pun juga, Lisa sudah ia anggap sebagai saudara sendiri.

Ia tengadahkan kepalanya yang sedari tadi menunduk, berubah wujud menjadi gadis cantik dari sosok yang tadinya sangat menyeramkan, hingga membuat mereka terkejut seketika.

"Tidak bisa. Satu-satunya cara agar pintu langit itu terbuka adalah... aku harus menyelesaikan urusanku di bumi termasuk membalaskan dendamku kepada Lisa yang telah membunuhku. Dengan begitu, aku baru bisa pulang dengan tenang," Tutur sang makhluk itu membuat mereka semua menganga tak percaya.

"Tidak bisakah dengan cara lain? kami tidak ingin berpisah dengannya, kami mohon." Mereka bersimpuh dihadapan sang makhluk, semoga dengan begini makhluk itu tidak meminta Lisa dari mereka.

"Tidak bisa."

"Maafkan aku, Gaeun. Tapi bukan aku yang merencanakan pembunuhanmu." Lisa menitikkan air mata selayaknya orang yang bersalah.

"Aku melakukan itu atas iri dengki terhadapmu karena kau adalah murid pintar yang selalu diberi kasih sayang lebih oleh para guru. Sedangkan kami, kami hanyalah anak nakal yang selalu dipandang rendah oleh guru karena kenakalan kami, bukan prestasi sepertimu."

"Sampai suatu hari kau memenangkan lomba lagi yang membuatmu dibangga-banggakan oleh guru, kami semakin iri. Entah setan apa yang merasuki hati kami, kami merencanakan untuk membunuhmu, dengan begitu mungkin kami bisa lebih dikenal oleh guru karena kau telah tiada." Lisa yang tak kuat untuk lebih lama berdiri itu kini telah bersimpuh di hadapan Gaeun.

"Tapi sebelum membunuhmu, kami terlebih dulu membunuh semua para murid berprestasi di sekolah ini. Lalu menuduhmu yang melakukan ini semua agar para guru merubah arah pandangnya darimu."

"Jelas kami sangat kejam, kami pantas mendapatkan balasan yang setimpal darimu. Aku menyerahkan tubuhku untukmu, terserah mau kau apakan tubuh ini, mungkin bunuh saja raga yang berdosa ini seperti saat aku membunuhmu."

Semuanya menatap Lisa dengan keterkejutan, tidak menyangka bahwa Lisa akan merelakan jiwa raganya untuk diserahkan kepada makhluk itu.

"Apa-apaan kau ini! kau tidak boleh seperti itu, Lisa!!!" Teriak Yoongi yang nampak marah dengan keputusan Lisa. Yoongi pikir, Lisa begitu bodoh.

"Kau yang apa-apaan! Kau adalah manusia yang tidak punya hati! padahal kau sendiri adalah orang yang merencanakan kematian Gaeun!"

Bagaikan tersambar petir, mereka semua yang mendengar pernyataan Lisa itu terdiam kaku, dua teman mereka adalah seorang pembunuh?

"Aku sudah muak hidup dengan rasa bersalah, aku ingin mengakhiri hidupku dengan ini."

"Aku tidak ingin mati konyol!" Keringat dingin telah mengucur deras dipelipis Yoongi, rasa ketakutan untuk mati telah menghantui isi pikirannya.

"Semuanya sudah terlambat. Aku akan membawa Lisa dan Yoongi kedalam dunia ku."

Asap hitam muncul dari balik tubuh makhluk bernama Gaeun itu, semakin tebal asap yang keluar, semakin membuat Lisa dan Yoongi tertarik ke dalamnya.

"LISA!! YOONGI!!" Usaha teman-temannya untuk menarik Lisa dan Yoongi itu tidak berhasil, pada akhirnya Lisa dan Yoongi telah lenyap ditelan oleh asap itu.

"Maaf. Dan tolong temukan tulangku diruangan nomor 1 pada lantai 3, agar aku bisa pulang dengan tenang." Setelahnya, Gaeun juga ikut menghilang dibalik asap hitam.

NUMBER 19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang