19

4 1 0
                                    

"Apakah monster-monster itu sudah habis?" Tanya Gomir sambil melihat sekitar, karena memang monster-monster salju itu tampaknya suda tidak berdatangan lagi.

"Mungkin di sini sudah, tapi entah di puncak sana." Jawab Darakhan.

"Tampaknya tidak ada cara lain untuk menuju ke sana," lanjut Darakhan. "Gomir Homir, padukan kedua kekuatan kalian, buka portal yang langsung menuju ke atas sana!"

"Lalu bagaimana dengan mana kami?" Tanya Homir.

"Tidak masalah, aku telah mencoba astral projection* ke puncak sana, dan aku menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi. Sementara kita bersembunyi, kalian kumpulkan mana kalian untuk kembali menyerang." Jelas Darakhan

"Ada makhluk apa saja yang menjaga di puncak?" Gomir kali ini bertanya.

"Ada beberapa monster salju lagi dan..." Darakhan berhenti sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya. "entah makhluk apa itu aku tidak dapat memastikannya, yang jelas ada satu makhluk lagi yang berenergi besar."

"Baiklah, buka portalnya dan aku akan kirim koordinat tempat yang aman melalui telepati." Lanjut Darakhan.

"Kenapa tidak dari tadi." Gumam Forcof pada dirinya sendiri. Namun tampaknya itu terdengar oleh Darakhan, karena ia juga sedang mengaktivkan mode telepati. Darakhan pun memandangi Forcof dengan tatapan yang tak biasa.

Gomir dan Homir melakukan gerakan dan mantra kombinasi untuk membuat portal yang dapat langsung menuju ke puncak Gunung Fayzyn Deep. Kekuatan mereka—gravitasi dan hampa—dapat menembus ruang, sehingga bila kekuatan mereka dipadukan dapat membuka portal ke mana saja. Darakhan memejamkan mata untuk telepati sekaligus astral projection menunjukkan pada Gomir dan Homir tempat yang ia maksud.

Portal pun terbuka, portal itu berbentuk seperti cermin almari yang tembus ke tempat yang mereka tuju. Satu demi satu penyihir itu masuk dan sampai di tempat yang telah dipilih Darakhan sebagai tempat yang aman di puncak Gunung Fayzyn Deep. Tempat itu seperti goa dengan suhu yang sangat dingin, bahkan es-es pun tidak cukup untuk membeku, melainkan mereka membentuk menjadi kristal-kristal es yang sangat keras dan sedikit lengket di kulit.

"Jangan sampai ada suara!" Bisik Darakhan. "Baik kita istirahat dulu di sini. Gomir dan Homir pulihkan lah mana kalian, tampaknya aku perlu portal kalian itu lagi untuk rencana selanjutnya. Sementara aku akan astral projection lagi untuk memeriksa keadaan. Kalian berdua cukup tutup mulut kalian rapat-rapat!" Perintah terakhir itu ditujukan untuk Petta dan Forcof.

"Tapi, kami tidak mungkin bisa mengumpulkan mana dengan kondisi ekstrim seperti ini." Keluh Homir.

"Apa aku diizinkan untuk menggunakan kekuatan apiku untuk menghangatkat mereka." Usul Forcof.

Darakhan menyempatkan berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab. "Baiklah, namun jangan menghabiskan banyak mana dan jangan sampai terjadi persoalan yang dapat memancing penjaga melihat goa ini."

Forcof, Gomir, dan Homir mengangguk paham. Mereka lansung mengambil posisi untuk mengumpulkan kembali mana mereka. Gomir dan Homir duduk sejajar sedang di tengahnya adalah Forcof yang memegang pundak mereka untuk menjaga suhu mereka agar dapat berkonsentrasi mengumpulkan mana. Sementara Darakhan duduk diam tak bergerak, sukmanya sudah keluar dari raganya untuk memeriksa keadaan di luar goa itu. Meskipun tidak terlihat, Darakhan tetap harus berhati-hati karena bila tidak maka akan dapat menimbulkan energi yang bisa menarik perhatian penjaga-penjaga di puncak gunung itu.

Sedangkan Petta tidak tahu harus melakukan apa. Ia tidak memiliki lawan bicara karena Forcof sedang berkonsentrasi pada Gomir dan Homir. Petta memandangi kristal-kristal yang ada di goa itu: ada yang menggantung, ada yang menjulur tinggi dari bawah ke atas, dan ada juga yang timbul dari tembok dan menyebabkan tembok itu terlihat seperti pahatan relief yang indah.

Atau itu memang benar-benar relief? Saat Petta hendak bangkit dan melihat ukiran kristal di tembok itu, ia seketika tersadar bila ia berbuat sesuatu yang aneh pasti akan langsung disalahkan oleh Darakhan. Petta pun mengurungkan niatnya itu. Ia mengingat-ngingat apa yang telah dilakukannya sebelumnya hingga membuat Darakhan marah, lalu Petta pun tersadar bahwa dia telah memakai banyak sekali mana waktu masih berada di kaki gunung ini.

*astral projection/v: perjalanan astral, sukma berpisah dengan raga.



just click star bottom if you like this part

i'll appreciate your vote also comment

:]


Gate Of Akasa: The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang