5. Dasi

59 30 6
                                    

"Bahagiaku adalah caramu memperlakukanku"
-Zayna marga-

Matahari mulai terbit, para penghuni bumi mulai melakukan aktivitasnya, beberapa ayam yang mulai mengeluarkan suara berkokok pada pagi hari, terdengar sedikit keributan di satu rumah yang tak lain adalah rumah Sanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai terbit, para penghuni bumi mulai melakukan aktivitasnya, beberapa ayam yang mulai mengeluarkan suara berkokok pada pagi hari, terdengar sedikit keributan di satu rumah yang tak lain adalah rumah Sanda. Di dalamnya terdapat lima orang penghuni yang sudah beserta asisten rumah tangga dan sopirnya yang ikut membangunkan Sanda dari tidurnya, memang pada dasarnya harus menggunakan serratus orang atau bahkan lebih hanya untuk membangunkan Sanda yang insomnia namun sulit terbangun di pagi hari.

Pukul 06.45

“Puji Tuhan, SANDA!”

Sanda terkejut mendengar teriakkan Aalona yang entah sudah beberapa kali wanita itu membangunkan putranya sembari berteriak, dengan cepat Sanda beranjak menuju kamar mandi untuk menyiapkan dirinya. Sejujurnya hari ini adalah hari yang akan sangat buruk bagi Sanda, karena hari ini akan di adakan upacara pagi seperti biasa yang di langsungkan setiap hari Senin, tak membutuhkan waktu lama kini Sanda sudah berada di depan cermin sembari menyisirkan rambutnya dan mengenakan parfum.

Anjir ternyata gue ganteng juga.

Gumamnya sebelum akhirnya dia menuruni tangga,

“Pagi Bunda, Ayah! Sanda langsung berangkat, ya?” sapa Sanda yang hanya mengambil sarapannya lalu berjalan melewati Aalona dan Daniell,

“Siang, Shalom Aleichem.” sindir Daniell ketika putranya lupa untuk berpamitan.

Sanda hanya tersenyum meledek lalu menjauh dari Daniell tanpa menghirraukan sindiran Sang ayah, dengan sigap dia melajukan mobil sport berwarna merah menuju sekolah yang memang jaraknya dapat di katakan jauh dari rumahnya. Sejujurnya malam itu bukanlah malam pertama melihat Zayna, sebelumnya Sanda sudah pernah melihat Zayna bahkan hampir setiap hari saat dirinya sedang menuju sekolah karena memang jika kita menuju sekolah sudah pasti akan melewati rumah besar milik keluarga Zayna.

Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai pada parkiran sekolah yang letaknya berada di samping gerbang, awalnya Sanda sangat panik karena sebuah benda di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 07.05 WIB yang berarti dia akan terlambat mengikuti upacara bendera. Namun tak lama senyumnya mengembang, langkahnya melambat, hatinya mulai tenang ketika tak melihat perkumpulan itu, perkumpulan yang selalu berakhir membuatnya menerima hukuman dan di permalukan di hadapan semua siswa-siswi karena ulahnya sendiri. Sanda berjalan sesukanya seakan saat ini adalah hari kebahagiaannya hanya karena pembatalan upacara bendera, hal itu membuatnya di perhatikan terutama oleh para siswi yang memang begitu terobsesi dengan ketampanan, sifat cool dari laki-laki itu, terlebih kalung yang Sanda gunakan bukannya membuat mereka mundur tetapi justru membuat para gadis sangat ingin mendekati Sanda meski mereka tahu pasti hanya aka nada penolakan.

AsSyallomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang