"Aku terlalu pendiam, buat kamu yang membenci seorang pendiam."
Saat ini di kelas Zayna tepatnya ruang kelas 11 mipa 5 tidak ada keheningan sama sekali, ribut, ramai, seperti itulah suasana kelas Zayna tetapi Zayna tetap fokus pada novelnya tanpa memperdulikan keributan yang di buat oleh teman kelasnya. Flaura yang asyik dengan cermin di tangannya, Zayna yang sembari tadi terus membaca novel, Naile-Caolin yang sibuk membicarakan para kpoper, oppa-oppa korea idola mereka, dan teman lainnya yang bernyanyi, tertawa, bahkan beradu mulut.
Dari banyaknya siswa-siswi, memang mereka yang selalu menjadi sorotan karena mempunyai kesenangan tersendiri dan membuat orang-orang ingin tahu akan hal itu, salah satunya adalah Flaura. Flaura merupakan satu-satunya gadis 11 mipa 5 yang pandai merias wajah, di setiap acara sekolah pasti Flaura yang akan membuat sahabatnya terlihat cantic, anggun, nan menawan.
“Zayna, gue cantic banget gilakkk! Kenapa nggak ada yang mau sama gue!?” Sang lawan bicara hanya menatap Flaura sekilas, “Sumpah Na, cape gue ngomong sama lo kayak ngomong sama Master Limbad.”
Ucap Flaura yang lalu meletakkan cermin andalannya dan meraba loker Zayna mencari alat make upnya namun hal lain di dapatkannya, “Eh apa nih?!”
Zayna terkejut, tak sadar kini Flaura sudah menemukan dasi berdesign menginisialkan dasi laki-laki dan membuat ketiga sahabatnya menatap gadis itu tajam seolah meminta penjelasan.
“Ini tuh tadi…”
Saat gadis itu keluar dari perpustakaan lalu berjalan menuju kelasnya yang memang melewati lapangan basket sembari merapihkan novel-novel yang dia pinjam, seketika Zayna berhenti melangkah saat melihat dasi laki-laki yang entah bagaimana sudah berada di atas tumpukan novel yang dia bawa. Zayna terus mencari siapa pemilik dasi itu karena bagi Zayna walau hanya sebuah dasi tetapi jika terlihat oleh guru maka guru akan menghukum seseorang yang tidak memakai dasi.
Belum sempat Zayna menemukan pemilik dasi namun bel masuk lebih dahulu menemukan keberadaan Zayna hingga membuat gadis itu berlari menuju kelasnya, persetan dengan pemilik dasi kini Zayna lebih takut untuk menjalani hukuman hanya karena terlambat masuk dengan alasan mencari pemilik dasi.
“Oh my God, seriously? Lo tau nggak, sih, tadi pagi Sanda senior kita kelas ips 3 lempar dasinya cuma gara-gara ada yang minta buat pasangin dasinya Si Sanda!” jelas Caolin histeris seakan dasi Sanda adalah sebongkah berlian hingga membuat gadis itu meletakkan ponselnya dengan kasar,
“Terus?” benar-benar bukan sebuah jawaban yang mereka harapkan.
“Sia-sia gue jelasin.” ucap Caolin menghembuskan nafasnya kasar,
“Na mending lo balikin aja, deh, ini dasi sekarang, kasihan, kan, kalo Sanda di hukum. Emang lo nggak kasihan?” ujar Flaura membujuk, namun sedikit terlihat seperti ada yang gadis itu rencanakan di balik istilah ‘membujuk’.
KAMU SEDANG MEMBACA
AsSyallom
Teen Fiction".. 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖" 𝕫𝕒𝕪𝕟𝕒𝕞𝕒𝕣𝕘𝕒 "Aku akan tinggalin Tuhanku, dan masuk agamamu buat kamu Zayna," "Ngga, tarik ucapanmu! Atau Tuhan akan hukum a...