Leon:1 pertemuan

16.1K 518 10
                                    

Malam ini, tepat nya di basecamp vogos, anak-anak vogos sedang berkumpul ria seperti malam-malam sebelumnya.

"Gimana geng Alaskar? Masih suka cari ribut?" tanya Leon dengan tatapan dingin nya.

"Sejauh ini sih, mereka sudah jarang cari ribut tapi gak tau deh kalau nanti," jawab Bima.

"Jaga-jaga, mereka licik," ucap Leon memperingati mereka semua.

"Siap bos," jawab mereka kompak.

"Woy lah, ngopi ngapa ngopi, tegang banget sih?" ucap Alvin mencairkan suasana.

"Tegang kayak apa Vin?" tanya Bima terkekeh.

"Tegang kayak itu lah," jawab Alvin dengan senyuman penuh ambigu.
 

"Sialan lo!" balas Bima sembari melempar kulit kacang ke arah Alvin yang malah lebih tertarik gangguin diri Kenan.

"Aa kenan lagi apa sih?" tanya Alvin sembari berjalan ke arah Kenan yang masih asik main handphone.

Saat Alvin mendekat, Kenan mendelik, menatap nya tajam lalu menyuruhnya untuk diam dengan tatapan datar.

"Bisa diem gak?" tanya Kenan, malas.

"Gak bisa, gimana dong?" balas Alvin dengan wajah senga nya.

"Maju selangkah lagi, gue bogem muka lo," ancam kenan.

Alvin yang mendengar itu lantas menjadi ciut dan kembali duduk di samping Bima.

"Kenapa lo gak jadi gangguin dia?" kekeh Bima.
 
Alvin menoleh, "nggak ah, takut gue, Kenan aura nya kayak ibu tiri jahat," balas Alvin yang langsung mendapat dengusan dari Kenan.

"Gue cabut," ucap Leon sembadi berdiri cepat dari tempat duduk nya.

"Ok, hati-hati" jawab mereka kompak.
 

••••

Sekarang leon sedang berada dijalan menuju rumah nya tapi, saat dia berada di jalan, tiba tiba saja dirinya bertemu dengan geng Alaskar yang langsung menghadang cepat dirinya meskipun Leon sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindar dari rival nya itu.

"Minggir, mau apa lo?" tanya Leon setelah turun dari motornya.

"Mau leader vogos mati di tangan gue," balas Dimas yang tak lain adalah ketua geng dari Alaskar.

"Cuih, mimpi lo!" Balas Leon sembadi meludah ke jalanan.

"Serang," perintah Dimas pada anggota nya yang langsung menyerang Leon di kala Leon sedang sendirian.

"Cih banci banget lo, berani kok keroyokan," decih Leon sembari mengambil ancang-ancang sebelum pada akhirnya melawan mereka dengan seorang diri.

Namun satu lawan skuad tetaplah akan dimenangkan oleh skuad sehingga pada saat Leon lengah, Dimas dan anggota nya terus menghajar Leon hingga Leon terjatuh ke jalanan.

Tak berselang lama dari itu, terdengar suara sirine polisi yang mampu mengejutkan mereka semua.

"Cabut, ada polisi," ucap Dimas sembari naik ke atas motornya akibat ketakutan.

Setelah itu Dimas beserta anggota nya pun, pergi meninggalkan Leon yang sudah terkapar lemah di jalanan seorang diri.

"Hei, lo gak papa?" tanya cewek yang tiba-tiba saja menghampiri Leon.

"Hm"

"Sebentar, itu jidat lo berdarah," decak gadis itu sembari mengeluarkan obat merah dan kapas dari kantong plastik di tangannya.

"Ssh, pelan-pelan," ringis Leon saat kapas menempel pada luka nya.

"Ini udah pelan-pelan, lagian tadi lo berantem gak merasa sakit tapi setelah diobati malah meringis," balas gadis yang masih fokus dengan luka di wajah nya.

"Ck, gue juga manusia kali," decak Leon.

Gadis itu baru menyadari bahwa wajah nya saat ini sangat dekat dengan wajah cowok yang sedang dia obati. Gadis itu terpana saat menyadari bahwa wajah pria dihadapan nya sangatlah tampan.

"Nih cowok pakai skincare apa sih? Mulus banget, gue yang cewek sampai kalah mulus," batin gadis itu.

"Iya, gue tau gue ganteng tapi gak usah diliatin sampai segitunya kali," ucap Leon

"Ekhem apaan sih? Pede banget," elak gadis itu.

"Eh, tapi gue mau nanya dong. Lo pakai skincare apa kalau boleh tahu?" tanya gadis itu yang membuat sudut bibir Leon berkedut menahan senyuman nya.

"Gak ada."

"Tapi kok mulus banget, gue aja yang cewek lihat lo insecure," cemberut nya

Leon gak bisa menahan senyum nya membuat ia jadi tersenyum tipis dan Aileen melihat itu.

"Gak perlu insecure lo udah cantik dan cukup pakai air wudhu aja supaya makin bersinar," jawab leon terkekeh.

"Ganteng banget," gumam Aileen sembari menopang dagu nya.

"Ekhem," dehem Leon.

Gadis itu tersadar Lalu menempelkan hansaplast di jidat Leon.

"Oke sudah selesai," ucap nya.

"Thanks," ucap Leon.

"Iya. Eh btw kenalin, gue Aileen Grizelle Bagaskara," ucap Aileen sembari mengulurkan tangan nya ke arah Leon.

"Gue Leon," ucap Leon sembari membalas uluran tangan dari Aileen.

Aileen tersenyum dan Leon tertegun saat menyadari bahwa Aileen adalah perempuan pertama yang ia terima ajakan perkenalan nya.

"Gue balik dulu ya? Lo hati-hati," ucap Aileen gugup.

Entahlah, pada saat tangan nya bersentuhan dengan tangan lelaki dihadapan nya, jantung Aileen serasa berdetak lebih cepat daripada sebelumnya.

"Mau gue anter gak?" tanya leon yang langsung di balas gelengan kepala.

"Eh gak usah, rumah gue deket sini kok," ucap Aileen yang langsung berdiri tegak hendak meninggalkan Leon...
 
"Bye Leon," teriak Aileen sembari melambaikan tangan nya saat sudah berjalan jauh.

Leon tersenyum tipis saat melihat tingkah gadis itu dan pergi melanjutkan jalan nya setelah terdiam di tempat cukup lama.

••••

Aileen sudah sampai di rumahnya dan dia langsung merebahkan diri di atas kasur kesayangan nya.

"Ngapain coba mikirin yang tadi, ayo lupain Ai, lupain," ucap Aileen sembari menepuk nepuk pelan pipi nya sendiri.

Sebenarnya pas kejadian tadi, dia sedang berada di perjalanan pulang dari supermarket tapi saat di berada di jalan ia malah diperlihatkan dengan sosok yang sedang sedang melawan banyak orang sendirian.

Makanya, Aileen langsung buru-buru cari suara sirine polisi dari youtube di ponselnya sehingga orang-orang yang mengeroyok Leon pergi kocar-kacir akibat perbuatan nya. Ya, meskipun pada awalnya Aileen tidak berminat untuk membantu diri Leon di akibatkan sedang malas gerak.
 
"Tapi Leon ganteng banget astaga," ucap Aileen kesemsem sendiri.

"Duh apaan sih gue? Mending gue tidur daripada mikirin dia yang jelas-jelas gak sengaja gue temui di siang hari tadi."

Setelah berucap seperti itu, Aileen memejamkan mata nya sedangkan Leon sendiri baru saja sampai rumah dan langsung membersihkan diri sebelum pada akhirnya tidur-tiduran diatas king size miliknya sembari menatap langit-langit kamar.

"Cantik," monolog Leon pada diri sendiri saat teringat pada gadis yang telah menolong nya beberapa waktu lalu.

Tbc

Happy reading

Sudah direvisi
Revision:20/11/21

See you

LEON [REVISI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang