leon:5 Telat Dan Dihukum

6.5K 289 2
                                    


Aileen terkejut, jantung nya berdetak tak menentu saat jam di dinding kamar nya telah menunjukkan pukul jam setengah delapan siang.
 
Aileen panik, bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu mempersiapkan diri setelah ia selesai mandi.
 
Aileen tak sempat sarapan, saat turun ke ruang tamu pun diri nya tidak menemukan ada nya siapa-siapa di ruangan tersebut sehingga dia dengan cepat, mengambil mobil nya sendiri untuk pergi berangkat ke sekolah.
 
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Aileen tak diizinkan masuk sehingga mau gak mau, dia memarkirkan mobilnya di parkiran warung belakang sekolah.
 
 
"Bu titip mobil ya," ucap Aileen.
 
"Eh, iya neng."
 
Aileen beranjak pergi setelah mendapat jawaban dari ibu warung lantas, dirinya kepikiran sesuatu. Bagaimana jika dia memanjat gerbang belakang sekolah aja supaya dia masuk?
 
Tanpa berpikir lebih panjang lagi, Aileen naik ke atas gerbang belakang sekolah, dirinya mendarat dengan sempurna dan tepat pada saat dirinya ingin berjalan pergi, tiba-tiba saja tangan nya ditahan oleh seseorang dan itu adalah Leon.
 
"Gue mau dibawa kemana? Lepasin gak?"
 
"Shut, jangan berisik," bisik Leon sembari menaruh jari telunjuk kanan nya di hadapan bibir Aileen.
 
"Jangan berisik, ada pak James" bisik leon sembari mengintip ke arah koridor.
 
 
Setelah berucap seperti itu, dirinya menatap Aileen dengan wajah yang sangat dekat. Aileen salah tingkah dan pipinya bersemu malu..
 
"Duh, kok gue deg-degan sih?" batin Aileen.
 
"Udah ayo ke kelas," ucap leon setelah melihat situasi yang dianggap sudah aman.
 
Saat mereka berdua sedang mengendap-ngendap ke ruang kelas, tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan dengan suara pak James yang begitu cetar membahana.
 
"Kalian yang telat! Pergi ke lapangan sekarang juga."
 
Mereka berdua menoleh dan meringis jelek saat melihat kehadiran pak James, guru BK di sekolah mereka.
 
"Eh pak James, hari ini bapak ganteng banget, aura nya juga bersinar banget kayak orang baik," ucap Aileen berupaya merayu bapak James.
 
Pak James berkacak pinggang, "kamu ini Aileen. Bukan nya datang tepat waktu malah telat kayak begini. Kamu kan anak baru, masa sudah terlambat saja? Sudah sana cepat! Hormat bendera di lapangan upacara sama jam istirahat selesai!"
 
"Tapi pak, saya kan murid baru, apa gak ada keringanan sam sekali? Kan saya baru kali ini telat pak, kemarin-kemarin nggak telat sama sekali yang ada malah suka datang kepagian," cicit Aileen.
 
"Gak ada tapi-tapian! Udah sana, hormat bendera di lapangan sekarang juga!" pelik pak James.
 
 
Aileen menghela nafas, pundak nya turun beberapa derajat akibat kecewa dengan keputusan pak James sehingga Leon yang melihat itu, menyenggol lengan kecil Aileen agar ikut ke lapangan bersama dirinya.
 
Pak James membuntuti dari belakang dan sesampainya di lapangan upacara, Aileen dan Leon segera melaksanakan hukuman nya sedangkan pak James pamit ingin ke ruangan nya terlebih dulu tanpa harus lupa memperingatkan mereka berdua agar tidak kabur apalagi membantah perintah nya.
 
 
"Kalau sampai bapak mendengar kabar bahwa kalian kabur, maka hukuman kalian berdua akan bapak perpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan," ujar pak James.
 
"Iya pak iya, gak akan kabur kok."
 
"Cuma cari celah aja," lanjut Aileen di dalam hati.
 
Setelah kepergian pak James, Aileen langsung mengedarkan pandangan nya dan dia tak sengaja melihat ada nya bola basket di lapangan upacara.
 
"Main basket yuk?" ajak Aileen.
 
"Lo gak takut dimarahin pak James?"
 
"Ngapain takut? Kan kita main disini bukan main di lapangan basket," jawab Aileen.
 
"Jangan lupa Aileen. Lapangan upacara kita, lapangan basket juga," balas  Leon dengan senyuman geli nya.
 
 
"Udah gak papa. Ayo, main aja!"
 
"Emang lo bisa main bola basket?" tanya Leon.
 
"Wah, lo ngeremehin gue ya? Udah deh gini aja, kalau nanti salah satu dari kita ada yang kalah, maka yang kalah harus traktir makan di jam istirahat, gimana?" tawar Aileen.
 
"Ok, siapa takut," jawab Leon.
 
Aileen mengendalikan bola basket terlebih dahulu dan pada saat Aileen mendrible bola, Leon langsung mengambilnya dan langsung melemparnya ke arah ring sehingga Aileen meringis, merasa kesal.
 
"Shit," gumam Aileen.
 
Pertandingan pun berlanjut sampai-sampai, mereka berdua gak sadar bahwa saat ini jam istirahat sudah berlangsung dan mau tidak mau, mereka menjadi bahan tontonan para murid yang entah mengapa bukan nya pergi ke kantin malah menonton aktivitas mereka berdua dan pertandingan pun selesai, dengan
skor 14-13 yang di menangkan oleh Aileen.
 
 
"Yes! Gue menang!" pekik Aileen, kesenangan.
 
"Lo harus traktir gue sekarang juga! Jadi ayo, kita ke kantin, gue laper, pengen isi perut," ajak Aileen sembari menarik tidak sabaran tangan Leon.
 
"Iya bawel."
 
Setelah itu pun, mereka berdua pergi ke kantin sekolah untuk makan bersama.
 
Entah Aileen yang terlampau tidak peka atau gimana, dia sampai tidak sadar jika pandangan para siswi mendadak sinis saat melihat nya memegang lengan Leon yang tampak tidak keberatan dipegang seperti itu.
 
"Aileen!" panggil Rina.
 
 
Aileen pergi meninggalkan Leon begitu saja dan bergabung dengan Rina beserta Doni yang tampak siap menyerbu nya dengan seribu macam pertanyaan.
 
 
"Darimana aja lo?" kesal Rina.
 
"Sorry, gue tadi telat terus dihukum sama pak James tapi malah sibuk main bola basket sama Leon jadi sekarang gue mau ditraktir deh sama dia, soalnya dia kalah main basket waktu lawan gue," adu Aileen.
 
"What? Kok bisa?"tanya Rina tak percaya. Pasalnya, Leon gak pernah dirumorin dengan sama siapa-siapa di sekolah ini..
 
"Bisa lah."
 
Aileen menoleh kebelakang, "Leon, sini."
 
Leon datang menghampiri mereka bertiga lalu mengajak Aileen pergi untuk gabung ke rombongan geng nya yang sedang menyantap makanan mereka masing-masing.
 
Rina mendengus, "huh, dasar Aileen. Masa lebih milih buat makan bareng geng vogos sih?"
 
Doni tersenyum gemas, "udah biarin aja."
 
Alvin terkejut bukan main saat Leon datang menghampiri mereka dengan gadis yang sempat dia bicarakan sebelum nya.
 
"Kenalin, dia Aileen," ujar Leon.
 
Aileen tersenyum ke arah mereka, "hai, aku Aileen."
 
Mereka hanya membalas dengan memperkenalkan diri karena tak ingin membuat Leon salah paham sehingga mereka berdua pada akhirnya ikut makan dengan Aileen yang sesekali menegur Leon yang makan nya kayak anak kecil.
 
"Kalau makan yang bener dong, masa makan mie aja begini," ujar Aileen sembari mengambil bawang matang yang berada di atas bibir Leon.
 
Anggota inti vogos hanya bisa cengo melihat tingkah laku mereka berdua yang tampak seperti orang pacaran.
 
"Ekhm, berasa ngontrak di kantin gue," sindir Alvin.
 
Leon berbatuk malu setelah mendengarnya sedangkan Aileen malah asik makan sendiri tanpa mau memikirkan ucapan Alvin yang agak terdengar aneh di telinga nya.

Tbc

LEON [REVISI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang