Leon:9 Barisan Khusus

4.3K 208 21
                                    

HAPPY READING
.
.
.
 

Saat ini hari senin semua murid SMA ANGKASA sedang melaksanakan upacara bendera. Aileen berdiri panik, dia lupa bawa topi sehingga dia mendadak pucat pasi karena takut dihukum sendirian, melihat para siswa lainya memegang topi di tangan mereka.
 
"Udah tenang aja, mendingan lo ngumpet di barisan tengah, siapa tau gak ketahuan," saran Rina..
 
"Oke deh," Aileen nurut aja sampai pelaksanaan upacara dimulai begitu saja.
 
Namun seperti keberuntungan berkata lain. Belum juga lama upacara dilaksanakan, pak James malah sudah berkeliling dan juga menanyakan siapa saja yang tidak memakai perlengkapan atribut hari senin.
 
Tentu Aileen berkeringat dingin, apalagi saat pak James berjalan ke arah nya makin ketar-ketir aja Aileen.
 
"Aileen kemana topi kamu?" tanya pak James
 
"Eum, ketinggalan pak," jawab Aileen gugup.
 
"Maju kedepan, bareng anak-anak yang gak pakai topi," ucap pak James tegas.
 
Aileen pun berbaris di depan bersama anak-anak yang gak lengkap atributnya.
 
 
"Lho Ai, lo ngapain disini?" tanya Alvin saat melihat Aileen berbaris di sampingnya.
 
"Gak bawa topi jadi disuruh baris kesini deh sama pak James," lesu Aileen.
 
"Kenapa gak bawa?" tanya Bima yang ternyata baris di belakang Alvin.
 
"Lupa," jawab Aileen sebelum pada akhirnya mendelik karena menyadari bahwa teman-teman Leon sekaligus Leon berada di barisan khusus anak-anak yang tidak memakai atribut lengkap.
 
"Lo semua kenapa pada bisa ikutan baris disini?" tanya Aileen kaget.
 
"Ketahuan mau bolos tadi," jawab Leon
 
"Oalah.
 
Sepuluh menit kemudian, upacara  telah selesai dan para murid langsung bergegas masuk ke dalam kelas akan tetapi tidak dengan anak-anak yang sempat bapak James suruh baris ke barisan khusus.
 
"Kalian hormat ke bendera sampai jam mata pelajaran pertama selesai!" final pak James.
 
"Pak kurangi jadi lima menit dong," nego Alvin
 
"Gak bisa! Segitu saja sudah bersyukur," balas pak James.
 
"Nanti kalau saya pingsan gimana pak? Bapak mau gendong saya?" tanya Alvin sok lemah.
 
"Saya seret lah," jawab pak James.
 
"Tega ya bapak sama saya," balas Alvin sembari geleng-geleng kepala sok dramatis.
 
"Udah buruan! Hormat sekarang juga, Alvin Adijaya!" teriak pak James geram.
 
"Oke siap, laksanakan," jawab Alvin sembari menjalankan tugas nya bersama anak-anak yang lain.
 
Tak berselang lama, pak James izin pergi ke ruangan dulu dan mereka pun tetap menjalankan hukuman mereka dengan baik karena pak James berkata bahwa dia, sudah menyuruh mata-mata untuk mengawasi mereka semua.
 
Tubuh Aileen terasa sangat panas, badan nya dipenuhi oleh air keringat sampai-sampai Aileen tersadar bahwa dia sudah tidak kuat lagi untuk berdiri dikarenakan rasa pusing yang begitu luar biasa.
 
"Pucat," ucap Kenan yang sedang berdiri disamping kiri Aileen.
 
"Hah?" beo Aileen sembari menyentuh pelan kening nya..
 
"Sabar Ai, sebentar lagi selesai," batin Aileen.
 
Bima menoleh saat menyadari Kenan sedang melirik ke arah Aileen yang tampak pucat seperti mayat hidup.
 
"Gila Ai! Muka lo pucet banget!" kaget Bima.
 
Seketika, semua mata tertuju ke arah Aileen yang hanya tersenyum canggung akibat diperhatikan oleh mereka semua.
 
"Ai, gue anter ke UKS ayo," ajak Leon.
 
"Gak mau ah, bentar lagi hukuman nya selesai," jawab Aileen.
 
"Keras kepala banget," keluh Leon.
 
Tak lama kemudian, pandangan Aileen berubah menjadi hitam dan bertepatan saat mata nya terpejam, tubuh Aileen ambruk begitu saja di hadapan mereka semua.
 
Leon tergerak, dirinya menggendong Aileen secepat mungkin agar bisa membawanya pergi ke ruangan UKS.
 
"Cepet periksa dia," ucap Leon pada petugas PMR.
 
"I-ya kak," jawab petugas PMR gugup.
 
"Kira-kira, kenapa dia?" tanya Leon.
 
 
"K-kaya nya tadi kakak ini nggak sarapan deh kak, makanya dia pingsan."
 
"Lo boleh pergi, biar dia gue yang urus," usir Leon.
 
Petugas PMR pun pergi meninggalkan UKS sedangkan Leon segera buru-buru memberi aroma terapi agar Aileen bisa sadarkan diri.
 
Dan bertepatan di waktu itu, sudah ada Bima yang susah-susah menyelinap menuju kantin sekolah. Dia mau beli bubur buat Aileen dan bersyukurlah karena pak James sedang berada di ruangan nya sehingga dia bisa kembali ke ruang UKS dengan semangkuk bubur ayam dan juga air minum botolan di tangannya.
 
"Ugh, kepala gue sakit," lirih Aileen saat kesadaran nya mulai kembali datang.
 
Aileen menoleh, "lo ngapain disini?"
 
"Lo pingsan maka nya gue bawa ke UKS. Gak mungkin kan gue bawa lo ke kantor KUA?"
 
"Oh? Makasih ya, maaf kalau ngerepotin."
 
"Lo kenapa gak sarapan?"
 
"Tadi kesiangan, makanya gak sempat sarapan."
 
"Jangan begitu lagi, lo bikin gue khawatir."
 
Pintu UKS terbuka begitu saja dikarenakan Alvin yang sok gaya nya, menendang pintu ruang UKS agar Bima yang kerepotan bawa bubur dan juga air minum bisa masuk ke dalam ruangan.
 
"Duh, bu bos kenapa bisa sakit sih?" tanya Alvin.
 
"Berisik Alvin! Mendingan bu bos makan bubur aja daripada dengerin bacot nya Alvin yang gak pernah ada habis-habisnya," ucap Bima.
 
Leon mengambil semangkuk bubur ayam dari tangan Bima lalu menatap Aileen dan meminta nya untuk membuka mulut agar dia bisa menyuapi nya.
 
Alvin dan Bima tersenyum salah tingkah sedangkan Kenan yang sedari tadi berada di depan pintu, masuk secara diam-diam dan menyaksikan tingkah laku Leon yang terlampau manis untuk gadis secantik Aileen.
 
"Leon sendiri udah makan belum?"
 
"Kenapa? Lo mau gue makan bubur ayam ini juga?" tanya Leon sambil terus menatap lurus ke arah Aileen.
 
"Ya kalau Leon belum makan, makan aja, Aileen mau berbagi makanan kok sama Leon."
 
Lantas, Leon memakan sesendok bubur yang berada di tangan nya. Melihat hal itu, mampu membuat diri Aileen melotot kaget karena nya.
 
"Leon gak jijik makan di satu sendok yang sama, sama Aileen?"
 
"Nggak, buat apa jijik?"
 
"Kan calon pacar," goda Alvin.
 
Seketika, Alvin dan Bima terkikik saking senangnya melihat reaksi Leon yang tampak salah tingkah karena ucapan Alvin.

Tbc

LEON [REVISI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang