leon:4 Pulang bareng

7K 309 3
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Satu persatu murid mulai meninggalkan ruangan kelas mereka masing-masing.

Seperti saat ini, Aileen dan Rina sedang berdiri di depan gerbang sekolah sedangkan Doni terduduk di atas motor milik nya dengan alasan, ingin melihat mereka berdua benar-benar sudah pulang dengan selamat.

"Gimana nih? Supir gue udah jemput, lo pulang bareng Doni aja ya biar aman?" saran Rina.

"Sudah sana pulang duluan aja, gak usah mikirin gue," jawab Aileen sembari mendorong masuk Rina ke dalam mobil nya.

"Don. Gue titip Aileen ya dan bye, gue pulang duluan," ucap Rina.

Aileen dan Doni mengangguk. Selepas kepergian Rina, Doni kembali menawarkan diri untuk mengantar Aileen pulang akan tetapi dia malah di usir dan suruh pulang terlebih dahulu.

 "Lo serius nih, gak mau pulang bareng gue aja?"

"Iya. Udah sana pergi."

"Kalau ada apa-apa telepon gue ya?"

"Iya siap. Udah sana pergi."

Doni pun berangsur-angsur pergi meninggalkan Aileen dan sekarang Aileen sedang menunggu kedatangan abang nya di halte dekat sekolah.

"Kemana sih bang Satria? Tumben banget jemput nya lama. Kalau gue diculik gimana?" keluh Aileen sambil menatap layar handphone nya.

Aileen meringis, "pakai acara krisis lagi nih baterai."

"Kenapa belum pulang?" tanya orang yang pada saat itu masih memakai helm full face sehingga Aileen tidak mengenali nya.

"Lo siapa? Sok akrab banget sama gue?"

"Sinis banget sih?" jawab Leon sembari membuka helm nya.

"Lah, elo? Lo yang waktu itu gue tolongin kan?"

"Gak usah teriak-teriak, nanti  tenggorokan lo sakit."

Aileen bersemu malu dan Leon kembali bertanya mengapa dirinya masih belum pulang juga. Aileen menjawab dengan jujur, dia bilang ke Leon kalau dia lagi nunggu abang nya yang tak kunjung datang.

"Bareng gue aja," ucap Leon.

Aileen menggeleng, "nggak mau ah, mendingan gue nungguin abang gue aja."

"Yaudah kalau gak mau. Padahal gue dengar-dengar ya, disini tuh kalau sore suka ada om-om pedofil yang suka gangguin cewek cantik kayak lo jadi, gue gak tanggung jawab ya kalau nanti lo di gangguin sama mereka."

Aileen meringis, "lo jangan nakut-nakutin gue dong."

"Terserah sih. Yaudah, gue balik dulu," ujar Leon sembari menutup kaca helm milik nya.

Buru-buru, Aileen naik ke atas motor Leon. Untung saja diri Leon kuat coba kalau tidak? Sudah jatuh mereka berdua.

"Ayo anterin gue balik," ucap Aileen.

"Lho, tadi katanya gak mau."

"Udah cepetan Leon," ucap Aileen yang gemas sendiri pada diri Leon. Leon pun langsung melajukan motor nya dan mengikuti arahan Aileen yang langsung memberitahukan alamat rumah nya sehingga Leon bisa mengantar nya pulang dengan cepat.

Sesampainya di rumah Aileen. Leon langsung menghentikan laju motor nya dan Aileen turun begitu saja sebelum pada akhirnya menawarkan kepada Leon untuk mampir sebentar ke rumah nya.

Leon menggeleng, tersenyum tipis pada Aileen lalu berpamitan pergi.

Aileen menatap kepergian nya masuk ke dalam rumah setelah punggung Leon tidak terlihat lagi lalu membersihkan diri sebelum pada akhirnya pergi ke ruang tamu untuk menonton televisi.

Saat sedang menonton tiba tiba pintu terbuka ternyata abang nya baru saja pulang.

Satria menghela nafas lelah, "dari mana aja lo? Gue cariin kemana-mana tau nya udah ada dirumah."
 
"Lo lama sih dateng nya, jadi gue nebeng deh sama temen gue. Daripada nanti lo nangis-nangis gara-gara tau gue diculik om-om pedo," balas Aileen.

"Santai dong markonah, lagian mana ada yang mau nyulik lo sih? Badan kayak triplek gitu," ucap satria membuat adik nya tambah kesal.

"Sialan lo abang laknat."

"Gini-gini lo sayang kan sama gue?"

"Udah sana perg, bau matahari tau gak?! "

"Masih wangi gini kok," jawab satria sembari mendekatkan kepala Aileen ke lipatan ketek nya.

"Abang gila! Bauuuuu!

Satria cekikikan lalu berlari meninggalkan Aileen yang langsung melempar bantal ke arah nya.

"Dasar abang jelek!" pekik Aileen.

Satria percaya diri aja, masuk ke dalam kamarnya lalu membuka sosial media. Satria sendiri heran, kenapa adik nya yang secantik itu masih terus saja jomblo.

Lantas, Satria kembali terbangun dan pergi ke ruang tamu yang ternyata masih ada Aileen di dalamnya.

"Dek."
 
Aileen mencebik, "apalagi? Bukan nya mandi malah kesini lagi."

"Lo kenapa jomblo?"

"Ya gak papa, belum dapat yang pas aja."

"Pokoknya kalau lo mau pacaran nanti, lo harus dapetin cowok yang lebih baik daripada gue, lebih tampan daripada gue dan lebih-lebih daripada gue deh."

"Percaya diri banget lo. Kalau standar gue ikutin lo, yang ada standar gue rendah banget."

"Asem, emang nya gue motor, standar."
 
"Gue bisa kali bang, dapetin cowok yang lebih ganteng daripada lo," sangut Aileen.

"Untung lo adek gue coba kalau orang lain?"

Aileen tersenyum gemas, "ah iya maaf-maaf. Di dunia ini cuma abang Satria doang kok yang paling ganteng. Pokoknya abang ganteng nomor satu, nomor dua ayah nomor tiga Leon."

"Hah Leon? Apaan nih? Maksud kamu karakter singa?"

"Eh, nggak kak. Udah sana, mandi. Bau tau!"

Tbc

LEON [REVISI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang