leon:6 Diperkenalkan

5.8K 242 0
                                    


 
"Bos ingat, disini masih ada orang bukan nyamuk," tegur Bima yang langsung dapat tatapan datar dari Leon.
 
"Leon, Aileen masih lapar. Boleh gak beli roti?"
 
"Boleh, mau beli roti apa?"
 
"Itu, roti bakar rasa stroberi."
 
Bima merinding geli, "buset dah, giliran sama cewek nya ajak lembut banget coba kalau sama teman-teman nya? Mengerikan," ucap Bima.
 
Leon melotot, "udah sana buruan pergi."
 
"Pergi kemana?" cengo Bima.
 
"Gak denger tadi Aileen ngomong apa? Dia mau roti bakar rasa stroberi, sana beliin," suruh Leon.
 
"Eh gak usah, biar Aileen, beli sendiri."
 
Bima berdiri, "udah gak papa, biar gue aja yang beli."
 
Setelah itu Bima pun pergi dan giliran Alvin yang melancarkan aksi nya. Alvin  melirik Aileen begitu pun sebaliknya karena sejujurnya, Aileen merasa canggung saat diperhatikan seperti itu oleh Alvin..
 
"Neng kenalin, nama gue Alvin Adijaya biasa dipanggil sayang."
 
Leon hendak marah tapi apa kata Aileen nanti jika melihat nya marah tanpa sebab? Lantas, Aileen mulai memperkenal dirinya sampai dia melirik ke arah Kenan yang tampak enggan melihat kehadiran nya.
 
Sontak, Alvin menyenggol lengan Kenan, menyuruh sahabat baik nya itu untuk memperkenalkan diri lalu bernafas lega saat tahu Kenan masih mau memperkenalkan dirinya meskipun terlihat enggan.
 
"Kenan." Walau singkat begitu berarti.
 
"Aileen. Senang berkenalan dengan kalian."
 
"Terus, mereka berdua siapa?" tanya Alvin sambil melirik ke arah Rina dan juga Doni.
 
"Mereka teman aku. Yang perempuan nama nya Rina kalau yang cowok nama nya Doni."
 
Lantas, Alvin berteriak memanggil kedua nya agar pindah ke meja mereka. Rina sama Doni nurut aja karena gak berani melawan apalagi membantah perintah dari Alvin meskipun harus duduk canggung seperti saat ini.
 
"Ada apa ya, Vin?" tanya Rina saat duduk.
 
"Lo tau nama gue?" tanya Alvin.
 
"Tau, lo kan populer," jawab Rina.
 
"Jangan cemburu ya bro," goda Alvin.
 
Doni menggeleng, tentu saja dia tidak cemburu. Lagipula, mereka berdua kan sahabatan bukan pacaran jadi buat apa cemburu sama Alvin?
 
"Mereka berdua lucu kan?" tanya Aileen tiba-tiba.
 
"Lucu," balas Alvin gemas.
 
"Wah ada apa nih ramai-ramai?" tanya Bima sembari memberikan roti bakar rasa stoberi di tangan nya untuk Aileen. Aileen menerima roti bakar tesebut dan Alvin pun mulai memperkenalkan Bima pada mereka semua.
 
"Kenalin, yang ini nama nya Bima. Panggil aja curut atau kambing," ucap Alvin yang langsung mendapat pukulan maut dari Bima.
 
"Sialan lo," kesalnya.
 
"Btw, kalian dari kelas mana?" tanya Bima.
 
"Dari kelas sebelas IPA dua," jawab Rina.
 
"Asik tetanggaan. Kok gue gak ngeh ya?" bingung Bima.
 
"Wajar gak ngeh, jarang dikelas," balas Rina.
 
"Pasti mulai sekarang bakalan rajin ada di dalam kelas sih, soalnya bos kita sudah bisa mulai apel dari sekarang," goda Bima pada Leon yang langsung memelototi dirinya.
 
"Iya nih, aa gak sabar mau ngapelin neng di kelas sebelah," sahut Alvin..
 
"Gue sih masih sayang nyawa ya, gak kayak sih playboy ulung ini, kerjaan nya gebet cewek terus tapi kagak jadi-jadian," balas Bima menyindir Alvin.
 
"Kalau sekarang pasti dapet sih, neng mau kan jadian sama aa?" tanya Alvin yang langsung mendapat jitakan dari Leon.
 
"Aw," rengut Alvin.
 
"Sakit ya, Vin?" tanya aileen
 
"iya nih sakit tapi kayaknya kalau diusap sama neng bakalan gak sakit lagi," balas Alvin.
 
"Gak ada kapok-kapok nya nih anak," komen Bima
.
"Sini, Aileen usapin kepala Alvin supaya tidak sakit lagi."
 
Alvin yg mendengar itu memajukan sedikit wajah nya dan Leon yang melihat itu berusaha mati-matian  untuk menahan diri agar tidak membogem wajah si cecunguk itu namun tiba-tiba saja.
 
"Hahaha, double kill," riang Bima dan Doni secara bersamaan.
 
"Gimana, enak kan?" tanya Aileen saat selesai menabok kencang wajah Alvin.
"Duh Ai, lo mah tega bener deh sama gue," keluh Alvin, Rina terkekeh sedangkan Leon dan Kenan hanya tersenyum tipis saat melihat nya.
 
"Kalian jahat aku gak suka," adu Alvin.
 
"Ih sok imut," jengah Bima.
 
"Hehe, maaf vin," ujar Aileen cengengesan.
 
Tak lama dari itu, mata Leon membulat kaget saat tak sengaja melihat pak James sedang berjalan menuju arah kantin sehingga dengan cepat, dirinya segera menarik tangan Aileen untuk lari melalui arah lain sehingga mereka berdua dapat berhasil meloloskan diri dari cengkraman pak James.
 
Aileen melirik Leon yang juga sedang melirik nya dari samping saat sampai di hadapan tiang bendera.
 
"Kenapa lihat-lihat?" tanya Leon.
 
"Gak papa, punya mata soalnya."
 
"Dasar cewek aneh," gumam Leon.
 
"Aku dengar lho, Leon."
 
Seusai jam istirahat berakhir, pak James datang dengan dua botol minum ditangan nya, beliau membiarkan Aileen dan juga Leon untuk terduduk dan minum minuman pemberian nya akibat rasa iba.
 
"Lain kali jangan telat-telat lagi ya?" ujar pak James.
 
"Iya pak siap," jawab mereka, kompak.
 
Lantas, setelah masa hukuman telah selesai, mereka berdua kembali ke kelas mereka masing-masing. Rina menyambut hangat kedatangan Aileen meskipun dia tahu kalau Aileen tidak benar-benar menjalankan hukuman dari pak James.
 
"Gimana berduaan sama Leon? Enak?" tanya Rina.
 
"Memangnya dia makanan," jawab Aileen.
 
"Lo sama dia udah sedekat itu ya? Kok gue baru tau?" ucap Rina.
 
"Gimana bilang nya? Aku sama Leon udah ketemu duluan bahkan  sebelum aku pindah ke sekolah ini."
 
"Wah, jangan-jangan lo berjodoh sama dia," ucap Doni.
 
"Ngawur. Ini tuh namanya takdir," jawab Aileen.
 
Mungkin Doni suka baca cerita yang lagi bertebaran di banyak platform sehingga dia bisa berpikir seperti itu tapi, bagaimana jika ucapan Doni ternyata benar? Wah kalau begini sih, Aileen suka. Leon kan ganteng.
 
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri kayak begitu?" tegur Rina.
 
"Sudah jelas lagi mikirin yayang Leon. Benar kan gue?" tanya Doni.
 
"Ih apa sih kalian berdua. Kepo deh."
 
"Ya gue sih mau ingetin ke lo aja. Hati-hati, kalau emang lo gak terlalu dekat sama Leon jangan sok dekat soalnya, banyak yang suka sama dia, gue takut lo kenapa-kenapa dan di apa-apain sama seluruh cewek yang tergila-gila sama Leon," balas Rina.
 
"Apa yang dibilang sama Rina benar, Ai," sahut Doni.
 
"Aku emang dekat sama dia, bukan sok dekat jadi gak ada salahnya kan? Toh aku gak kecentilan," jawab Aileen.
 
"Bahasa mu, aku dia. Biasanya juga lo gue," sengor Rina.
 
"Lo kayak gak tau gue aja. Kalau ngomong kadang suka pakai lo, gue terus ke aku kamu."
 
"Gak konsisten lo," balas Rina sok pura-pura marah.
 
Tbc

LEON [REVISI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang