Pasar Malam

48 12 25
                                    

Sebelum membaca lebih baik dengerin dulu lagunya. Terus Vote sama Comentnya ya.

"Ramalan hanyalah sebuah pertanda, belum tentu kebenarannya."


Sinar matahari menembus celah-celah jendela milik seorang gadis cantik membuat tidurnya terusik. Ia mulai membuka matanya perlahan mengumpulkan sisa nyawanya.

"Jam berapa sih ini?" tanya Caramel pada dirinya sendiri.

Ia melirik jam yang berada di nakas. Pukul 5.30. Ia menghela nafas panjang lalu turun dari atas ranjangnya mengambil handuk yang berada di lemari dan berjalan santai menuju kamar mandi untuk memulai ritual mandinya.

20 menit sudah berlalu saat ini Caramel sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia turun dari tangga tepat saat ia turun ia melihat Bi Inah yang sedang menata makanan. Caramel duduk di salah satu kursi yang terletak disana.

"Eh non Caramel, mau berangkat sekolah ya non," tanya Bi Inah yang di balas senyuman manis oleh Caramel.

"Iya Bi, Caramel mau berangkat sekolah. Soalnya kan udah lama Caramel izin jadi gak enak kalau hari ini gak berangkat. Tapi sebelum Caramel berangkat Caramel mau sarapan dulu laper," jelas Caramel mengambil roti bakar coklat lalu memakannya.

***

15 menit kemudian Caramel sudah sampai di SMA ALETHA High School. Ia turun dari mobil mewahnya dan berjalan menuju kelasnya. Sesampainya ia disana, ia langsung disambut pekikan milik gadis manis bertubuh mungil.

"Caramel!" pekiknya lalu memeluk Caramel erat.

"Ah Leona kangen banget sama Caramel. Caramel kangen gak sama Leona? Pasti kangen kan? Kan? kan?"

"Nggak kok. Gue biasa aja," jawab Caramel membuat Leona melepaskan pelukannya, ia menatap Caramel kesal.

"Ish nyebelin."

Caramel tersenyum tipis melihat tingkah Leona. Jujur ia juga merindukan sahabat-sahabatnya dan juga seseorang mungkin?

"Asik Caramel comeback nih! Tuh Va, si pujaan hati udah ada tuh," goda David kepada Alva.

"Apaan sih lo."

"Hai Mel, gue kangen banget sama lo," ucap Naomi lalu memeluk erat Caramel.

"Gue juga," ucap Caramel membalas pelukan Naomi.

"Hai Mel apa kabar?" tanya Alva.

Caramel mengalihkan pandangannya ke arah Alva. "Baik."

"Caramel," suara itu membuat mereka menoleh ke belakang. Disana sudah ada Arvin yang menatap Caramel dengan tatapan berbinar, seolah sedang mendapatkan harta karun.

Berbeda dengan Arvin, Alva yang melihat kedatangan Arvin berdecak kesal.

Ck dia lagi dia lagi.

"Caramel lo darimana aja?" tanya Arvin saat sudah berada di depan Caramel.

"London," jawab Caramel.

"London? Lo ngapain kesana?"

"Gue—"

"Caramel lo laper gak? Gue laper nih temenin gue makan yuk," ajak Alva menarik tangan Caramel.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang