Berubah

36 11 2
                                    

Sebelum membaca lebih baik dengerin dulu lagunya. Terus Vote sama Comentnya ya.

"Semua orang membencimu, aku tau. Semua lukamu yang tak terlihat bahkan jika kamu tak mengatakannya."


Naomi berjalan cepat di area koridor, tadi di parkiran ia melihat Caramel yang baru saja keluar dari mobil Porsche-nya. Untuk sementara waktu Naomi ingin menjauh dari Caramel, hatinya masih sakit mengingat foto Caramel dan Elvan yang sedang berciuman. Walaupun Elvan sudah menjelaskannya, namun Naomi belum bisa percaya. Ia butuh waktu.

Disisi lain, Caramel yang baru saja keluar dari mobilnya. Ia melihat Naomi yang berjalan cepat di area koridor. Dari tingkah Naomi ia yakin bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu.

Caramel berjalan cepat, ia mengejar Naomi.

"Naomi! Naomi!" seru Caramel namun tak di tanggapi.

"Naomi!" tahan Caramel mencekal kuat lengan Naomi.

"Ah elo Mel, gue kira siapa yang manggil. Ada apa?" tanya Naomi seolah semuanya baik-baik saja.

"Elo ngehindari gue?"

Naomi mengerut bingung. "Ngehindari apa? Gue gak ngehindari elo kok?" dustanya.

"Bohong! Orang dari tadi gue panggilin elo, elonya kaya ngehindari gitu?"

"Ah itu, mungkin gue gak denger. Ya udah yuk kita ke kelas." Caramel mengaguk singkat.

Saat tiba di kelas 12 IPA 3. Naomi melambatkan langkahnya, di depan pintu kelas Elvan bersandar dengan kedua tangan bersedekap dada. Matanya menatap tajam Naomi dengan langkah santai ia menghampiri Naomi.

"Ikut gue!" dua kata singkat namun membuat Naomi bergetar.

"Buat apa?" tanya Naomi lirih.

"Gue mau ngejelasin soal kemarin."

"Gak perlu! Lo udah jelasin kemarin? Buat apa dijelasin lagi?"

"Naomi!" desis Elvan menatap Naomi tajam, Naomi juga tak kalah, ia menatap tajam balik Elvan.

Tingkah mereka berdua tak luput dari pandangan Caramel yang berada di depannya.

Ada apa dengan Naomi dan Elvan? Kenapa gue ngerasa mereka nyebunyin sesuatu? Apa ini ada hubungannya sama tingkah Naomi beberapa hari ini?

Naomi melepaskan cekalan Elvan, ia menatap Elvan singkat lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kelas, meninggalkan Elvan dengan kedua tangan mengepal. Sia-sia ia berangkat pagi-pagi jika ujungnya di acuhkan oleh Naomi.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, para murid disana berbondong-bondong keluar kelas hanya untuk mengisi perut mereka atau berjalan ke perpustakaan hanya untuk numpang tidur.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang