Kini,perut Vero semakin lama semakin membesar. Tentu,ke tujuh pangeran 24 jam selalu siap menemani dirinya bahkan menjaganya dengan ketat.
Untuk keluar saja ia tidak di perbolehkan oleh para suaminya,tentu dengan alasan keselamatan dan tidak ingin Vero kelelahan.
"Aku ingin ke taman~"
Berkali-kali ia merengek ingin pergi ke taman. Namun mereka bersikeras tidak mengijinkanya keluar. "Sayang,kau tidak boleh banyak gerak apalagi buat keluar. Perutmu bahkan sudah sangat besar,aku takut kau akan kelelahan." suara lembut Albert mengalun di telinganya.
"Albert benar,sayang. Harusnya kau lebih banyak istirahat." ucap Devian menambahkan.
"Ish! Kan ada kalian! Aku ingin ke taman! Ini keinginan bayi kita!"
Mereka kelabakan, dengan terpaksa mereka menuruti keinginan Vero.
"Baiklah." ucap Reynand.
Salah satu diantara mereka membantu Vero untuk berdiri,lalu mereka berjalan beiringan sambil menuntun tubuh Vero dengan pelan. "Kenapa baru beberapa langkah sudah cape sekali?" gumam Vero namun bisa terdengar jelas oleh mereka.
"Tuh 'kan,sayang! kamu udah cape! Mending kamu kembali ke kamar ya? Istirahat." Vero menolak ucapan Sean dengan gelengan kuat. "Gak mau! Pengin ke taman!" mereka menghela nafas panjang.
"Karena kamu mengandung bayi kembar,sayang. Makanya tenaga kamu gampang terkuras,bahkan tabib pernah bilang,kalau kamu bakal melahirkan banyak anak." mereka menyetujui ucapan Devian.
"Iya aku tau itu. Tapi aku ingin sekali ke taman!"
Mereka menuruti kemauan Vero,jika Vero sudah sangat kelelahan nanti,mereka bisa membawa Vero kembali ke kamar tentu dengan paksaan.
"Mamah! Papah!" Teriak Vero ketika melihat Raja dan Ratu tengah berada di taman.
Sang Ratu sebelumnya memberi tau kalau Vero tidak perlu memanggil 'Raja dan Ratu' cukup 'papah dan mamah' seperti di dunia manusia,Vero tentu senang.
"Hai sayang!"
Mereka mendekat,memberikan kecupan singkat di dahi Vero dengan sayang.
"Kenapa keluar,hum? Kau akan kelelahan nanti." ucap sang Ratu lembut dengan senyumnya.
Ketika Vero akan membuka mulutnya,ketujuh pangeran kompak memberi jawaban. "Vero ingin ke taman mah! Katanya itu keinginan sang bayi." sang Raja dan sang Ratu tertawa mendengar itu.
"Hahaha,astaga ternyata ngidam,ya." Vero tersenyum kikuk.
"Tapi jangan lama-lama di luar ya? Udaranya cukup dingin." Vero menganguk.
"Kami ke dalam dulu,jika sudah lelah langsung ke dalam ya?" ujar sang Raja memberi tau. Vero menganguk seraya tersenyum.
Mereka berjalan-jalan,menyusuri taman yang penuh akan mawar merah. Ketika ingin memetik setangkai mawar,Alex mencegahnya. "Biar aku saja,sayang. Kau bisa terluka jika mengambilnya." Vero tersenyum,setelah Alex memetikan mawar untuknya,Vero mengucapkan 'terima kasih'.
Ketika mereka hanyut dalam kebersamaan. Tiba-tiba 2 orang berjubah hitam datang tepat di hadapan mereka.
Dengan spontan mereka menarik tubuh Vero kebelakang,lalu mereka membentuk lingkaran kecil untuk menjaga Vero.Salah satu diantaranya bertepuk tangan,lalu membuka tudungnya. Terlihat wajah tampan rupawan,tersenyum smirk ke arah Mereka. "Wah,perlindungan yang sangat ketat." ujarnya.
Vero mencebik kesal,ia tidak bisa melihat siapa orang tersebut. Karena para suaminya menutup pandanganya bahkan tubuhnya saja di tutup rapat oleh tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCE
RandomHighrest rank: 🏅#1- veronica (2020-09-03) 🏅#2- immortal (2020-03-05) "kami semua adalah suamimu dan...." "kami bukan manusia" "APA?!!" don't copy my story❕ privat❕