Part 9 Selama 2 Tahun Ini

1.2K 141 8
                                    


“Shoyou? Kau...” jeda Bokuto,

“Shoyou!” lanjut Bokuto seraya memeluk lelaki kecil atau Hinata dihadapannya.

“Ugh! Kotaro-san, kau memelukku begitu erat” kata Hinata membalas pelukan tersebut.

Sedangkan tubuh Atsumu bergetar untuk menahan agar tidak terjatuh dilantai. Sakusa menutup mulutnya karena masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Kedua Manajernya hanya mengeluarkan air mata bahagia.

“Wait... Bukannya kau...” bingung Hoshiumi sambil menujuk ke arah Hinata.

“Shiumi-senpai, hai...” balasnya. Hinata melepaskan pelukan Bokuto dan menyapa Sakusa dengan memukul pelan bahunya.

“You-chan...” kata Sakusa seraya memegang kedua tangan Hinata tanpa ragu.

“Kiyo-kun, kau tidak takut dengan bakteri?”

“Ti... tidak! Aku tidak peduli dengan bakteri. Aku masih tidak percaya jika kita kembali bertemu. Sepertinya kita dijodohkan” kata Sakusa dengan ekspresi bahagia. Tapi Atsumu langsung merampas kedua tangan Hinata darinya.

“Shoyou! Miss you so much! Aku sangat merindukanmu!”

“Atsumu-kun! Aku juga merindukanmu!” kata Hinata seraya membelai rambut Atsumu yang tentu saja Atsumu membiarkan Hinata lakukan itu.

Akhirnya mereka berbincang kecil untuk melepaskan kerinduan yang sudah lama tak bertemu.

Wait... Hinata kok tiba-tiba muncul sih? Sudah 2 tahun menghilang tanpa kabar, kok tiba-tiba muncul?

Penjelasan yang mudah untuk pertanyaan itu. Sebenarnya hal yang terjadi adalah setelah kejadian Hinata yang menghilang dibalik semak belukar.

Hinata saat itu keluar dari toilet, ia mendengar suara anak kucing sedang menderita.

Karena Hinata adalah tipe orang yang penasaran, akhirnya Hinata berjalan menuju sumber suara tersebut.

Betapa terkejutnya, suara itu berasal dari semak belukar. Hinata tanpa berpikir langsung pergi ke semak tersebut.

Flashback

“Wow! Jangan takut kitty-kitty. Aku akan menolongmu” kata Hinata sendiri.

Ia masih menghadang semak tersebut dengan berhati-hati karena medan jalannya sangat licin dan tidak rata.

Setelah Hinata melihat anak kucing yang sedari tadi bersuara kesakitan. Hinata sadar bahwa anak kucing itu terlilit oleh akar.

Tanpa berpikir panjang, Hinata langsung melepas lilitan akar tersebut. Setelah berhasil melepaskannya, Hinata mengendong kucing kecil itu tapi ia lupa jika pijakan dikakinya kurang kuat hingga membuat dirinya menjadi tidak seimbang.

“Woah! Kakiku-”
Hinata terpekik, ia terjatuh bergelinding dari bukit yang tidak tinggi tapi sangat jauh.

Sebelum ia terjatuh, Hinata sempat melindungi anak kucing itu dengan memeluk seluruh badannya hingga anak kucing itu aman tapi sayangnya tubuh Hinata menjadi lecet-lecet.

BRUK!

Suara tubuh Hinata menabrak tanah yang penuh rumput. Hinata tidak bisa menggerakan tubuhnya kecuali matanya.

Ia masih berusaha untuk bangun tapi tetap tidak bisa, justru kepalanya semakin sakit.

Warna merah sudah mewarnai rambut jingganya, ia tahu bahwa kepalanya telah terbentur kayu kering disekitarnya.

“Help...” kata Hinata lemah.

Tidak jauh dari Hinata, ada seorang lelaki dewasa sedang berlari ke arahnya.

Long Time No See, Huh? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang