Hinata berubah? Memang ada apa dengan si Kecil itu? Memanggilnya Pendek pasti akan mendapatkan tatapan tidak sedap dari Hinata.Rumor itu cepat tersebar dikalangan pemain-pemain voli saat itu. Bukan rumor sih tapi memang kenyataannya. Sikap Hinata berubah bukan dalam hal negatif tapi justru ia berubah menjadi lebih baik.
Ia berani mengutarakan pendapatnya pada tiap orang yang ia ajak bicara, bahkan memberikan beberapa masukan jika ada yang kesulitan.
Seperti yang satu ini, Hinata sering berkumpul dengan pemain voli lainnya seperti belajar dari mereka, meminta nasehat dan sebagainya.
Selain itu, ketika mereka membahas mengenai satu film yang baru keluar dari bioskop, Hinata yang biasanya enggan untuk mengeluarkan suara mengenai trend-trend diluar voli, karena dia tidak suka justru ia ikut-ikutan bahkan komunikasi mereka sama-sama sambung.
Hal itu terus berlanjut selama sebulan. Hinata membangun popularitasnya diantara pemain-pemain pro voli lainnya. Bahkan para pelatih membicarakan hal itu.
Bukan hanya sekedar komunikasi dan pergaulan tapi Hinata juga berhasil meningkatkan performa permainan volinya yang dekat dengan sebutan “ACE”.
Jika bukan karena kurangnya pengalaman dalam dunia voli, maka ia pasti akan ditunjuk sebagai pemain andalan.
Beda halnya dengan Kageyama yang sering sibuk latihan sendiri. Perlakuan ketat dari pelatih juga asisten membuatnya sedikit terisolasi meski ia ditemani oleh para senpainya.
Terkadang ia melihat Hinata yang begitu berubah membuatnya sedikit merasa bersalah karena sebelumnya ia tidak menghiraukannya. Ia takut karena apa yang ia lakukan pada Hinata.
***
Sebulan berikutnya, jarak antara Kageyama dan Hinata semakin melebar.
Tiap kali mereka bertemu, mereka hanya melihat satu sama lain tanpa mengeluarkan sepatah kata. Hingga pada hari sabtu siang Kageyama selesai melakukan pendinginan, ia tiba-tiba ingin melakukan ke toilet dan ia izin terlebih dahulu dengan pelatihnya kemudian ia pergi.
Kageyama berjalan ke sana dengan pelan lantaran perasaan berkecamuk didadanya. Ia membutuhkan sesuatu untuk bisa mengeluarkannya. Ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Hinata yang selalu menghantuinya. Ia merasa ingin menangis.
KRIEK...
Suara pintu toilet terbuka, Kageyama melihat sekeliling akan tetapi tidak memeriksa secara saksama. Ia memutar keran wastafel lalu mengusap air keran ke wajahnya kemudian melihat ke arah cermin.
Matanya mulai memerah, sekali lagi ia mengusap air keran ke wajahnya dan melihat ke arah aliran air kemudian sebuah tetesan air mata telah terjatuh dari mata Kageyama.
“Oh... God...” seraknya.
Tangan menggapai handuk yang ia letakan di pinggiran wastafel dan mengusap wajahnya. Tapi tubuhnya mulai bergetar menahan tangisan dan akhirnya ia tidak bisa menahannya, ia menangis sejadi-jadinya.
Kageyama tidak bisa berhenti menangis hingga membuat kepalanya sakit.
Sekitar 10 menit menangis dalam kesunyian, akhirnya
Kageyama sudah merasa tenang. Ia mengambil air lagi dan mengusapkannya ke wajah kemudian mengeringkannya dengan handuk.Tapi ketika ia mencoba untuk melihat ke cermin lagi, betapa terkejutnya dia melihat seorang lelaki bersurai jingga tengah berdiri sedari tadi di tengah ruangan.
Kageyama dengan cepat berbalik badan untuk bertemu si lelaki itu. Sang lelaki surai jingga atau Hinata ternyata sedari tadi melihat Kageyama yang menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Long Time No See, Huh? (Complete)
FanficHinata Shoyou? Pernahkah kamu mendengarkan nama itu? Jika kebanyakan anak-anak sport kamu tanyai nama itu maka mereka akan balik bertanya, "Maksudmu si Chibi yang menghilang 2 tahun pada malam itu?". Cerita ini hanyalah Fanfiction, semuanya hanyala...