Akhirnya mereka berbincang-bincang untuk waktu yang singkat karena Kato menyuruh Hinata untuk pergi ke ruangannya. Tapi hal itu cukup untuk menghilang rasa keterkejutan tadi.Atsumu dan Sakusa mengikuti Hinata karena mereka berpikir bahwa masih belum untuk melepaskan kerinduan dihati mereka.
Bahkan terlihat ekspresi mereka berdua begitu banyak pertanyaan. Hinata membiarkan mereka berdua mengikutinya ke ruangannya.
“Uwah~ Shoyou... Aku banyak pertanyaan dan hal yang ingin aku bicarakan padamu” kata Atsumu dalam hati dengan wajah yang tidak berhenti tersenyum.
“Sho-chan aku sangat... aku sangat merindukanmu...” kata Sakusa dalam hati dengan tubuh yang tidak berhenti bergerak. Hinata sadar dengan kelakukan mereka berdua hanya tersenyum.
“Kalian berdua tidak berubah selama dua tahun ini ya” kata Hinata saat di depan pintu ruangannya.
“Sho,Shoyou... A,aku... Banyak hal yang ingin aku tanyakan sekaligus aku katakan! Tapi... Aku tidak tahu harus mulai darimana!” kata Atsumu seraya memeluk Hinata dengan alih-alih sengaja.
“Sho-chan! Kau tidak tahu betapa khawatirnya aku padamu selama 2 tahun ini!” kata Sakusa sembari menarik tubuh Hinata dari Atsumu dan memeluknya dengan erat.
“Kiyo-kun? Aku menarik kata-kataku, kau benar-benar berubah menjadi lebih manja” kata Hinata. Tapi Atsumu tidak terima ketika Sakusa memeluknya.
“Oi! Jangan berani kau sentuh-sentuh istriku!” kesal Atsumu sambil menarik tubuh Hinata.
“Istrimu?! Huh! Kau pikir kau punya hak untuk itu?! Sho-chan dan aku sudah memiliki rencana untuk berlibur Honey Moon!”
“Honey Moon?! Aku dan Shoyou sudah berencana memiliki tiga orang anak! Jangan pernah kau dekati dia!”
“Hanya tiga anak?! Aku 10 anak!”
“Aku 100 anak!”
“1000”
“1 juta!”
“Unlimited!”
“STOP! Punya anak yang unlimited itu adalah hal yang mustahil!” kata Hinata menengahi pertengkaran mereka.
“Tapi Shoyou...”
“Atsumu-kun, aku tidak bisa punya anak. Jangankan 1 juta anak, satu anak pun aku tidak bisa karena aku adalah laki-laki”
“Kita bisa mengadopsi anak jika kau mau Sho-chan” kata Sakusa mencoba meyakinkan.
“Jika pun kita mengadopsi anak, tapi untuk sekarang aku masih fokus untuk menjadi pemain Ace. Jika punya anak maka jadwalku akan terbagi”
“Sho-chan...”
“Shoyou...”
Melihat mereka berdua memanggil namanya dengan ekspresi puppy, membuat Hinata menghela nafas lelahnya.
“Atsumu-kun, Kiyo-kun... berhentilah membuat ekspresi seperti itu” titah Hinata tapi seperti biasa, mereka berdua tetap bersikukuh.
TAP... TAP... TAP...
Mereka mendengar suara langkah kaki yang berlari ke arah mereka, belum sempat menoleh, sebuah bayangan yang cepat telah memeluk tubuh Hinata dengan erat.
“Shoyou-sama~” panggil pemilik bayangan tersebut.
“Tooru-san?!” balas Hinata yang menyadari orang yang memeluknya.
“Shoyou-sama~ aku merindukanmu! Aku datang jauh-jauh dari Brazil hanya untuk melihatmu!” kata Oikawa masih memeluknya.
“Tooru-san, bagaimana kau tahu tentang ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Time No See, Huh? (Complete)
FanfictionHinata Shoyou? Pernahkah kamu mendengarkan nama itu? Jika kebanyakan anak-anak sport kamu tanyai nama itu maka mereka akan balik bertanya, "Maksudmu si Chibi yang menghilang 2 tahun pada malam itu?". Cerita ini hanyalah Fanfiction, semuanya hanyala...