Part 15

952 43 4
                                    

" gimana kondisi papa?" Ucap Cinta sambil mengelus tangan Noe yang masih berperban.

" Udah baikan kok!" Jawab Noe.

Kini Cinta berada di pangkuan Noe, mereka tengah duduk menikmati pemandangan di balkon kamar RS mereka. Mereka bercerita dan berdongeng demi menghibur diri mereka masing-masing.

" Tentu saja pa, kan udah di obatin Tante Laras!" Cinta kembali menggoda papa nya itu membuat Noe jadi salting.

" Apaan sih, ngga ada!" Noe.

" Pah!" Gumam Cinta.

"Hhmm!" Noe.

" Apa papa rindu sama mama?" Tanya Cinta lagi karena ia begitu rindu dengan mama nya yang ngga sempat pernah ia lihat.

" Tentu saja papa rindu dengan mama, terutama kamu!" Noe.

" Apa mama rindu juga dengan kita pah?" Tanya Cinta lagi.

" Mama bukan cuma rindu tapi mama juga sayang sama kita, kamu lihat bintang-bintang itu, mama kamu ada di salah satu bintang itu, walaupun itu jauh tapi cahaya terlihat dekat, disini!" Noe menunjuk hati Cinta.

" Cinta sayang sama papa dan mama!" Cinta memeluk erat Noe, hingga Noe tidak bisa menyembunyikan tangis harunya.

" Papa juga sayang sama kamu!" Noe.

Tak selamanya keadaan selalu membaik ada kalanya sebaliknya tetapi kita harus bersabar dalam menghadapi nya, walaupun kenangan itu lekat tapi kita harus bisa merelakan, pasti suatu saat kenangan itu akan terisi kembali meskipun akan timbul kenangan dengan rupa yang baru.

Cinta sudah tertidur lelap dalam pangkuan papa nya, Noe segera beranjak dan memindahkan Cinta ke bankar nya kembali.

" Seharusnya itu tidak akan pernah terjadi!" Noe segera meninggalkan Cinta dari kamar nya.

Apa maksud dari kalimat yang Noe ucapkan Noe itu?...

" Bagaimana gue bisa lakuin hal tersebut?" Laras merasa malu karena sudah melakukan hal tadi di depan anaknya Noe.

Laras begitu menyesal atas kejadian tadi hingga ia tidak bisa tidur karena memikirkan nya.

Noe POV

Kepergian dia merupakan takdir, bencana dan cobaan tidak bisa di elak kan, apapun itu harus di lalui meneruskan kehidupan ini memang sangat lah sulit menjadi ibu sekaligus ayah membuat gue mengalami beberapa kesulitan hingga gue kurang perhatian akan kasih sayang kepada Cinta karena gue di sibukkan dengan pekerjaan yang gue gandrungi saat ini.

" Pagi Tuan!" Sapa seluruh karyawan gue saat apel pagi.

" Selamat pagi, seperti biasanya dalam bekerja kita haruslah taat pada peraturan, disiplin dan jujur, kejujuran ada hal yang paling utama, saling percaya dan bekerjasama itulah yang membuat perusahaan ini kokoh sampai saat ini, saya harap kalian semua paham dan mengerti!" Setelah mengucapkan kalimat itu Noe segera beranjak dari ruangan Apel pagi.

Disisi lain....

" Semuanya sudah siap, nyonya!" Ucap seseorang yang tengah berbicara melalui panggilan telepon.

" Lakukan, saat nya kita membalas apa yang kita alami selama ini!" Jawab orang yang ada di panggilan tersebut.

Black & White [ Noe Laras ] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang