Gemuruh yang menggelegar disertai dengan derasnya hujan yang begitu lebat, mengharuskan seorang gadis cantik nan imut harus berteduh di halte bus, tampak gadis itu sudah basah kuyup beserta dengan berkas lamaran pekerjaan yang sedang digenggamnya dalam pelukannya.
Ia begitu kedinginan, tak ada suatu orang yang berada disana, rasa takut menggerutui gadis itu, untung saja bus jemputan nya telah tiba.
" Kenapa semuanya jadi seperti ini? Tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima lamaran pekerjaan gue?" Gadis itu tampak begitu murung dan kesal karena seharian tadi ia sudah kesana-kemari menghantarkan lamaran pekerjaan nya ke beberapa perusahaan yang dituju, tetapi tidak ada satupun yang mau menerimanya.
Gadis itu termenung sambil bersenderan di bangku busway, hanya ada beberapa orang di dalam bus itu, keadaan tampak sepi malam ini, serasa gadis itu hampir menyerah dengan keadaan.
Jam sebelas malam gadis itu sudah sampai di rumahnya. Terlihat tak ada tampak kemewahan, tapi hanya ada kesederhanaan saja.
" Assalamualaikum!" Gadis itu baru saja membuka pintu rumahnya.
" Walaikumsalam, eh Laras kamu sudah pulang? Aduhhhh kasihan anak ibu, basah-basahan gini?" Ujar Ibu gadis itu sambil memberikan sehelai handuk untuk anak semata wayang kesayangannya itu.
"Makasih Buk, Laras pamit kekamar dulu!" Laras begitu kecapean hari ini ditambah lagi ia membawa pulang hasil lamaran nya.
" Baiklah, kamu istirahat!" Ibu Laras begitu khawatir dan iba melihat anaknya yang belum berhasil mendapatkan pekerjaan.
Yah, gadis itu bernama Laras Radita, Laras adalah lulusan S1 terbaik di universitas Indonesia, meskipun ia berprestasi ia tidak bisa dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya, itu dibuktikan dengan hasil tadi, Laras ditolak oleh beberapa perusahaan yang ia lamar untuk bekerja.
Laras adalah anak semata wayang dari keluarga Radita, ayah Laras bekerja sebagai seorang kurir pengiriman barang sedangkan ibu Laras bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga panggilan.
Syukurlah selama ini Laras bersekolah dengan biaya yang ia dapatkan dari beasiswa karena prestasi yang ia miliki, Laras sangat fasih berbahasa Inggris, ia juga pandai matematika serta yang lainnya.
" Gue harus gimana lagi?" Laras terbaring diatas kasur nya sambil meratapi nasib Dirinya, sambil memejamkan matanya Laras berdoa agar kehidupan nya menjadi lebih baik lagi agar ia bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Tak berapa lama kemudian Laras seketika sudah tertidur karena ia terlalu kecapean.
Di sisi lain....
" Ahhrrrgg, kenapa sih? Ngga ada yg bisa bikin gue puas malam ini!" Seorang pria tampak begitu kesal dan geram, pria itu baru saja keluar dari bar dalam keadaan mabuk.
Terlihat pria itu berjalan oleng menuju mobilnya yang terparkir di depan lobby bar itu, ia marah dan kesal terhadap dirinya sendiri, karena ia tidak puas bermain malam ini.
Mobil telah dinyalakan pria tersebut langsung tancapkan gas untuk segera pulang kerumahnya, meskipun ia dalam keadaan mabuk ia bisa kembali kerumahnya dengan selamat.
" Mah, buka pintu!" Pria itu berteriak agar pintu rumahnya segera di buka.
" Itu Noe!" Hampir jam 2 malam mama dari pria itu sedari tadi menunggu kepulangan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black & White [ Noe Laras ] S1
FanfictionEkspetasi kalian ada disini, kisah cinta antara pimpinan dan sekretaris