Part 8

996 55 2
                                    

Ya, benar saja Noe tidak menghadiri rapat, rapat sementara di gantikan oleh Icut, Icut mulai khawatir dengan keadaan Noe, Setelah selesai rapat Icut segera menuju ruangan Noe bersama dengan yang lain nya termasuk Laras.

Dugaan Icut benar, saat itu mereka begitu kaget saat lihat Noe terbaring tidak sadarkan diri, itu dikarenakan kondisi asam lambung Noe yg ia derita beberapa tahun belakangan ini, mengetahui hal tersebut, Icut dan Ica segera memanggil dokter untuk memeriksakan kondisi Noe.

" Ia tampak seperti sehat-sehat saja?" Laras begitu syok saat mengetahui kondisi Noe bos nya itu sedang tidak baik.

" Gimana dok?" Tanya Icut ke dokter yang baru saja memeriksa Noe.

" Apa tuan Noe selalu meminum obat nya?" Dokter malah nanya balik ke Icut.

" Setau saya dia meminum obat nya dengan teratur dok!" Icut.

" Ni obat nya dok!" Ica memberikan obat yang ia ambil dari laci meja kerja Noe.

Tampak obat itu masih tersisa banyak padahal sudah sebulan diberikan, ternyata Noe jarang meminum obat nya, makanya kondisinya memburuk kembali.

" Sebaiknya kalian harus memastikan agar tuan rutin meminum obatnya, saya akan berikan resep obat baru!" Setelah itu dokter segera pergi.

" Ni anak, emang susah dibilangin!" Gumam Icut yg begitu geram sama Noe yang kini tengah tertidur pulas.

" Apa Noe baik-baik saja?" Laras.

" Dia akan baik-baik saja jika ia meminum semua obat nya!" Sambung Ica.

" Baiklah, Ras! Gue minta ke lu jagain Noe sebentar disini, gue dan Ica mau ke RS Nebus resep ini!" Icut segera membawa Ica pergi dari ruangan Noe.

" Hah? Tapi....?" Belum sempat selesai bicara, Laras sudah ditinggalkan oleh dua sahabat Noe itu.

Terpaksa Laras harus menjaga Noe, Laras duduk disamping ranjang Noe, ia memperhatikan Noe.

" Kenapa orang sekuat dan segagah dia bisa sakit seperti ini?" Pikir Laras.

Tiba-tiba aja, Noe sedikit mulai tersadar tapi masih belum sadar sepenuhnya, Noe meracau ngga jelas.

Melihat itu Laras langsung berdiri, Laras kaget dan memilih untuk menjauh karena sedikit takut.

" Plissss, jgn tinggalkan aku!" Seketika tangan Noe menahan tangan Laras, hal itu sontak membuat Laras kaget.

Genggaman Noe begitu erat, hingga Laras kesulitan untuk melepaskannya, Noe menarik Laras untuk duduk menemani nya.

" Noe?" Laras begitu gugup.

" Tetap disini temenin gue!" Pinta Noe.

Masih separuh sadar, Noe menatap wajah Laras, ia merasa orang yang kini ada bersamanya adalah istrinya dulu, Noe mulai teringat dengan istrinya itu dulu saat melihat Laras sedang duduk disampingnya.

Tanpa berfikir lagi, Noe menarik Laras ke pelukannya, dan lagi, Laras dibuat kaget oleh tingkah Noe, Laras begitu gugup dan gemetaran serta gerogi karena ia kini berada di pelukan hangat Noe.

Dibalik itu Laras merasakan sesuatu, ia begitu nyaman saat didalam pelukan Noe, Laras mulai terbuai, apalagi saat ia menatap Noe yang kini juga menatap nya.

" Tetap lah disini bersamaku!" Setelah mengucapkan kalimat itu, secara tiba-tiba Noe mencium bibir Laras.

Laras begitu syok dan terkejut, Noe begitu menikmati ciumannya dengan Laras, bibir Noe begitu menjamah area sensitif Laras, hingga membuat Laras tidak bisa menahan dirinya, Laras kini sudah terbuai dalam ciuman Noe hingga ia membalas ciuman Noe kembali.

Kini mereka saling bercumbu dengan penuh hasrat mereka berdua sama-sama menikmati permainan itu. Seketika Laras melepaskan ciuman Noe darinya.

" Astaga, apa yg gue lakukan?" Laras begitu kesal.

" Tetap lah disini!" Setelah mengatakan itu Noe kembali tertidur pulas.

" Kenapa gue lakuin itu!" Laras begitu gugup, panik serta frustasi, ia ngga nyangka kalo bisa berbuat hal itu dengan Noe.

Laras meratapi dirinya sendiri, hingga ia ngga sadar kalo Ica dan Icut sudah berdiri di depan nya.

" Ras!" Sapa Icut.

" Ni anak Napa sih?" Ica dan Icut kebingungan dengan tingkah Laras yang merenung Sendirian Hingga sampai-sampai nya menghiraukan mereka berdua.

" Laras!" Ica berteriak di telinga Laras hingga Laras sontak kaget.

" Kalian?, Sejak kapan kalian ada disini?" Laras grogi.

" Kami baru saja tiba, gimana keadaan nya ( Noe )?" Tanya Icut.

" Aku rasa dia baik-baik aja!" Laras.

" Baguslah, oh ya lu kasi obat ini ke dia ya!, Kita mau pulang dulu!" Icut memberikan obat itu ke Laras agar Laras memberikan nya ke Noe.

" Ha?, Tapi...., Eh kalian aja deh, gue mau pulang duluan soalnya ada perlu dengan ortu gue!" Laras berkata begitu agar ia bisa menjauh sementara dari Noe karena kejadian tadi, Laras takut kejadian itu akan terulang kembali, Laras segera cabut dengan terburu-buru.

" Ras, yaelah tu anak main pergi aja!" Ica mulai kesal.

" Kok Laras tiba-tiba aneh gitu?" Ica mulai curiga dan penasaran.

" Cut, cepetan suruh Noe minum obat itu, biar kita bisa balik!" Ica mulai risih.

" Iya, sabar!" Icut memberikan obat itu ke Noe, Noe segera bangkit dan meminum obat itu.

" Kalian pulang lah, sementara gue istirahat disini, oh ya bilangin ke mama kalo gue akan nginap disini untuk sementara sampe gue pulih!" Noe sempat nya ngomong walaupun ia masih setengah sadarkan diri.

" Iya, lu istirahat aja, kita pulang dulu!" Icut dan Ica segera pergi meninggalkan Noe.

Bukannya istirahat Noe malah duduk santai di ranjangnya, ia mengutak-atik hp nya.

" Apa yang gue lakukan tadi ke Laras ya?, Astaga kenapa gue lakuin itu ke dia!" Seketika Noe sedikit mengingat kejadian tadi yang ia lakukan ke Laras.

Noe merasa bersalah pada Laras atas kejadian tadi, ia saat itu ngga sengaja melakukan hal tersebut ke Laras, besok ia berencana untuk meminta maaf kepada Laras.

Sementara itu....

Kini Laras sudah sampai di rumah, ia segera beristirahat, entah apa yang Laras rasakan saat ini, Laras masih terngiang-ngiang kejadian tadi.

" Laras, sadarlah!" Laras sedikit terbawa suasana saat mengingat hal tadi.

Laras menepuk-nepuk pipi nya, ia juga begitu kesal serta dengan dirinya sendiri, kenapa ia menerima ciuman itu dan menikmatinya.

" Laras, lupain semuanya, anggap itu hanya mimpi belaka!" Laras berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia tidak melakukan hal tadi.

" Gue harap Laras ngga marah Ama gue, gue akan minta maaf ke Laras, ahhrrrgg bodoh bgt gue sumpah!" Noe segera menarik selimutnya dan memilih untuk tidur lagi.

Begitupun dengan Laras.

Black & White [ Noe Laras ] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang