Black & White [ Noe Laras ] S1

Part 4

Apakah ini adalah sebuah kebetulan? Kenapa kami bertemu? Dan bahkan kami satu rekan kerja, mungkin hari-hari gue akan dihiasi wajahnya?

Perasaan ini akan muncul suatu saat nanti, kemudian hari nya nanti akan jadi apa itu terserah...

Laras

Hari ini gue deg-degan, pagi ini membuat gue terbangun lebih awal, kemeja putih serta celana hitam telah terpakai rapi di tubuh gue, sarapan pagi telah di disediakan oleh orang yg paling pertama gueu sayangi, sungguh pagi ini gue begitu senang bgt, gue berangkat kerja untuk yang pertama kali nya setelah hampir 2 tahun jadi kaum pengangguran.

Di sisi lain...

Noe

Alarm pagi ini ter stel lebih awal, siapa lagi kalo bukan ulah my mom, berulang kali alam nya berbunyi gue seakan tidak peduli, gue memilih untuk melanjutkan tidur gue Setelah semalaman gue berburu mangsa, tapi tak ada satupun yang bisa memuaskan diri gue.

Ahhrrrgg sebel sih, saat mom berteriak kenceng di telinga gue untuk membangun gue, mom memaksa gue untuk bangkit dan menarik tangan gue, serta menyeret gue ke kamar mandi.

Terpaksa gue ngikutin apa yg nyokap mau deh.

" Mom, Noe malas!" Gue berusaha menolak untuk mandi.

" Udah jam berapa ni sayang? Lihat tuh?, Ayo mandi!" Karena sebel dengan sikap gue jadi nya nyokap gue menyimpratkan air kemuka gue, yg membuat gue tersadar dari alam bawah sadar yang penuh khayalan.

" Okelah, iya Noe mandi!" Jawab gue.

" Segera, karena hari ini kamu akan tour penting!' mama.

Kemeja tak sempat lagi terpakai, gue langsung berangkat ke kantor, untung aja saat itu gue belum terlambat.

Semua orang kantor begitu kaget saat lihat gue masih bertelanjang dada berlarian masuk ke ruangan gue, entah apa yang ada di pikiran mereka saat itu saat ngelihat gue dengan keadaan seperti itu,. Apakah mereka akan terpesona atau malah sebaliknya? Lah jadi apa gunanya gue punya tubuh kekar dan sixpack gini? Hahahaha

Saat sampai di kantor pun gue memilih untuk melanjutkan tidur, sumpah gue ngantuk bgt, karena gue semalam tidurnya jam 3 subuh, gue duduk di bangku gue dan melanjutkan tidur, dan bukannya merapikan pakaian gue.

" Eh, Ras lu udh nyampe?" Kebetulan Icut bertemu dengan Laras di lobby depan.

" Iya Cut, syukurlah gue ngga telat!" Laras.

" Santai aja kale, oh ya, ntar gue minta tolong ambilkan dokumen di ruangan gue, lalu lu bawa ke ruangan CEO!" Ucap Icut.

" Oke!" Laras.

Kring... kering...

Suara telpon kantor di ruangan gue membuat gue tidak nyaman bermimpi, yah gue bangun dan angkat telepon itu, ternyata Icut yang nelpon.

" Napa? Gue lagi enak tidur lu gangguin?" Noe sedikit kesal.

" Hari ini sekretaris lu udh kerja, dia lagi menuju ruangan lu!" Icut.