XI. Teman Baik

3.3K 419 64
                                    

Panas matahari begitu terik. Suara para murid Empat Musim terdengar dari kamar Zishu. Sang pemilik kamar pun terbangun dari tidurnya.

Saat Zishu membuka mata, ia tidak melihat Wen Kexing di sampingnya. Zishu sepertinya sangat lelah semalam. Sampai - sampai ia tidak menyadari suaminya sudah keluar begitu lama.

Lalu ia beranjak menuruni tempat tidur. Saat hendak turun, Zishu merasa ada yang aneh. Dia memperhatikan tubuhnya dari atas hingga ke bawah.

Zishu lalu berpikir beberapa saat. Akhirnya ia sadar dan berkata dalam hati, "Bagian bawah ku tidaklah sakit sekarang. Padahal semalam kami bercinta begitu lama. Apa ini karena obat saleb ? Ternyata saleb pemberian Ny. Luo memang sakti"

Zhou Zishu memuji saleb tersebut. Hati nya sangat senang sekarang. Jika begini, mereka berdua bisa bercinta tiap hari. Zishu tidak perlu khawatir bagian bawahnya sakit lagi.

Zishu yang senang beranjak dari kamar. Ia bersiap untuk menemui suaminya di luar.

~~~wuhu~~~

Sudah beberapa kali Zishu mengelilingi Desa Empat Musim. Tetapi ia belum menemukan Wen Kexing. Hatinya sangat gundah sekarang. Zishu merasa dirinya seperti seorang gadis yang di campakkan oleh pria sehabis bercinta.

Melihat wajah Zishu yang sedih. Tuan Ketujuh datang menghampirinya.
"Mencari Tuan Lembah ?"

Zishu pun mengalihkan pandangan kepada Tuan Ketujuh.
"Beiyuan, kemana ia pergi ? Aku tidak menemukan di mana - mana"

Tuan Ketujuh tersenyum melihat Zishu yang gundah. "Jangan khawatir, ia pergi ke pasar sekarang. Mungkin sore ini Tuan Wen akan kembali".

"Mengapa bukan para pelayan yang pergi ke pasar ?"

"Aku tidak tau. Sepertinya Tuan Wen ingin memasak enak malam ini. Karena itu, ia pergi sendiri ke pasar"

Kini wajah Zishu semakin kesal. Ia bergumam dalam hati , "Mengapa Lao  Wen tidak membangunkan cepat. Aku juga ingin pergi ke pasar".

Tuan Ketujuh menepuk pundak Zishu dan berkata, "Kenapa kau terdiam Zishu ? Sudahlah, ayo minum teh bersama ku"

Zishu menuruti perkataan Tuan Ketujuh. Kemudian mereka berdua duduk di depan meja sekarang. Di atas meja terlihat teko dan gelas yang berisikan teh.

Tuan Ketujuh duduk memperhatikan ekspresi Zishu. Ia bermaksud bertanya pada Zishu perihal kejadian semalam.

"Zishu, apa belakangan ini kau sering bercinta dengan Tuan Wen ?"

Zishu melotot pada Tuan Ketujuh. Wajahnya berubah menjadi sedikit merah. "A..apa maksud mu Beiyuan ? Kau ini, mana mungkin !"

"Tidak perlu malu. Aku mendengarnya semalam" Tuan Ketujuh tersenyum jail pada Zishu.

Dengan cepat jari telunjuk Zishu mengarah ke wajah Tuan Ketujuh.
"Kau..., kau penguntit Beiyuan !"

Tuan Ketujuh tertawa pelan. "Aku tidak menguntit, jelas - jelas kalian berdua bercinta di sembarang tempat".

Zishu semakin kesal sekarang. Belum siap dengan Wen Kexing, malah di tambah pula dengan perkataan Tuan Ketujuh.

"Sudahlah, aku akan pergi !" Ucap Zishu marah.

Tuan Ketujuh menarik tangan Zishu.
"Zishu jangan pergi dulu. Aku tidak bermaksud mengejek mu. Diri ku tidak sengaja mendengar kalian berdua semalam. Kau tahu, jika semalam aku tidak pergi ke dapur. Mungkin saja Chengling akan mendengar kalian bercinta".

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang