IV. Kembali Pulang

4.5K 519 37
                                    

Sudah satu malam gurunya tak kembali pulang ke rumah. Chengling sangat khawatir. Murid Zishu yang polos ini sangat sayang padanya. Ia menganggap Zhou Zishu seperti ayahnya sendiri. Karena itu Chengling sangat frutasi. Gurunya tidak kunjung memberi kabar padanya.

Makan tidak selere, tidur tidak nyenyak, dan susah BAB. Itulah yang Chengling rasakan sekarang. Badannya sangat lemas.

*krik - krik

Tuan ketujuh membujuk Chengling untuk tidak terlalu khawatir pada gurunya.

"Chengling, paman pikir gurumu cukup kuat untuk melawan penjahat.
Dan paman juga yakin, Zishu tidak mungkin dikelabui penjahat atau pun pencuri. Paman malah mengira, jika ia sedang bersama dengan tuan Wen sekarang." Tuan Ketujuh mencoba menghibur Chengling.

"Apa itu bisa dipercaya ? Guru ku tidak sekuat dulu paman. Saat melatih ku, ia cepat sekali lelah. Ya walaupun luka tujuh paku sudah sembuh. Tetapi tetap saja tubuhnya tidak akan bertahan lama bertarung dengan mereka."

Sambil mengelus kepala Chengling, Tuan ketujuh berkata "Siapa bilang ? Paman mu itu bukan hanya pandai bertarung. Ia juga pandai menggunakan taktik menyerang. Jadi itu tidak masalah. Percayalah padaku". 

"Hmm"
Akhirnya Chengling yang khawatir, bisa ditenangkan Tuan Ketujuh.

Diam - diam ada seseorang melihat berdua dari belakang. Teryata itu tuan Penyihir. Ia hanya geleng - geleng kepala melihat kelakuan Chengling. Ia menyadari, mengurus anak Zishu ini lumayan susah.

~~~wuhu~~~

Jika di Desa Empat Musim Chengling sedang bersedih. Lain hal dengan Zishu sekarang. Ia sangat ceria dan bersemangat.

Setelah mereka berdua bangun, mereka segera bersiap untuk sarapan.
Zishu takjub melihat makanan diatas meja yang begitu banyak dan mewah. Bukan kah ini begitu boros ? Ya, mungkin boros tapi tidak untuk Lembah. Ingat !!! Demi calon penerus Lembah.

Di meja panjang ini, hanya ada beberapa kursi. Ini bukan meja makan biasa. Tapi ini adalah meja utama untuk beberapa anggota penting di Lembah.

Wen Kexing menduduki kursi yang paling utama. Lalu di sebelah kanan nya ada Zishu. Di sebelah kiri nya Ny Luo. Selanjutnya para anggota Lembah yang lain.

Tiba - tiba ny.Luo berdiri sambil menatap Zishu, katanya "Tuan Zhou, silakan menikmati makanan ini. Maafkan kami jika rasa makanan ini tidak sesuai dengan selera tuan".

"Tidak nyonya, jangan minta maaf. Justru seharusnya aku yang minta maaf. Telah membuat kalian semua sibuk" sela Zishu.

Wen Kexing melirik Zishu dengan senyuman. Ia berkata " A-xu a-xu, kau bukan hanya tamu penting di Lembah. Tapi kau juga istri ku. Karena itu bi Luo membuatkan sarapan yang istimewa untuk mu".

Mendengar ketua mereka memuji Zishu. Mereka tidak percaya bahwa ini Wen Kexing si Ketua Lembah Hantu. Jika para prajurit terkejut mendengar ucapan Ketua Lembah. Lain hal dengan para pelayan, mereka tersipu malu.

"Lao Wen !!! Berhentilah merayu! "

Saat ini Zishu sangat malu. Wajahnya sudah hampir merah padam. Kenapa si Wen ini berani sekali merayunya di depan para anggota Lembah. Apalagi di depan ny. Luo.

Dengan wajah takut, Wen Kexing berkata "Baik, baik. Aku akan diam. Mari kita makan !"

Dari sini dapat kita simpulkan.
Hanya seorang Zhou Zhisu yang membuat Ketua Lembah Hantu ketakutan.

~~~wuhu~~~

Hari sudah hampir siang. Zishu mempersiapkan diri untuk kembali ke Desa Empat Musim. Saat ini Wen Kexing sedang memperlihatkan wajah sedihnya. Ia seperti anak kecil yang akan di tinggal ibunya pergi.

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang