V. Salah Paham

4K 502 31
                                    

Keadaan Lembah Hantu saat ini sangatlah sepi. Tuan Lembah mereka telah kembali ke Desa Empat Musim bersama istrinya.

Di sudut Lembah, Qian Qiao melihat Ny. Luo termenung. Sepertinya ia tampak sedikit gelisah. Entah apa yang membuat Ny. Luo begitu, Qian Qiao berniat mendekatinya.

"Nyonya" Qian Qiao memanggil Ny. Luo.

Ny. Luo melirik Qian Qiao.
"Ada apa ? "

"Apa kau khawatir dengan Tuan Lembah ?".

"Kau benar. Aku khawatir padanya".

Mendengar itu, Qian Qiao berpikir pasti ini ada juga hubungannya dengan Zishu. Ia teringat pada janjinya dengan Ketua Lembah, yaitu mencari informasi dari Ny. Luo.

Adakah ada hal mencurigakan dari Ny. Luo? Apakah itu ada kaitannya dengan Zishu ? Qian Qiao sepertinya harus bergerak cepat sebelum terlambat.

~~~wuhu~~~

Setelah kembali pulang ke Desa Empat Musim. Zishu hendak merapikan bawaan dari Lembah Hantu. Saat mengambil semua bawaannya, ia melihat ada beberapa botol ramuan di dalamnya.
Zishu menduga pasti Ny. Luo yang menaruh ramuan ini. Tetapi dirinya masih sedikit ragu akan hal itu.

Lalu ia membawa ramuan tersebut ke kamarnya. Ia membandingkan botol itu dengan botol pemberian Ny. Luo sebelumnya. Teryata botol - botol tersebut sangatlah mirip. Tidak salah lagi, botol - botol ini memang ramuan Ny. Luo

Kemudian Zishu segera menyembunyikannya di suatu tempat. Agar Wen Kexing tidak dapat menemukan botol tersebut.

Selesai membereskan semuanya.
Ia bertanya dalam hati.
"Mengapa Ny. Luo memberi begitu banyak botol ramuan ? Bukankah sekali melakukannya akan langsung jadi ? Ataukah aku dan si Wen harus melakukannya terus menerus sampai botol - botol ini habis ? Oh Dewa, sebegitu bencinya kah kau pada ku ???"

Zishu begitu panik sekarang.
Tidak ada yang bisa mendengar suara hatinya. Kini dirinya hanya bisa pasrah. Ia yakin bisa melewati ini semua.

*semangat mak 😭💪

~~~wuhu~~~

Chengling terlihat sangat bahagia. Sesaat setelah Paman gurunya telah kembali. Murid Zishu yang polos ini selalu menempel padanya.

Chengling menceritakan pencapaian seni bela dirinya kepada Wen Kexing dan yang lainnya. Tawa dan canda mereka terdengar sangat keras. Tuan Ketujuh dan Penyihir pun ikut tertawa memperhatikan mereka.

Hari pun semakin gelap. Wen Kexing berniat memasak makan malam mereka. Ia berjalan ke arah dapur.
Tetapi saat ia sudah sampai di dapur, Wen Kexing melihat sepasang wanita muda sedang memasak.

Melihat itu, Wen Kexing berteriak "Hah! Siapa kalian ? Beraninya kalian disini !!!"

Mendengar Wen Kexing berteriak, kedua wanita muda itu ikut berteriak juga. Kini suara mereka bertiga terdengar oleh Zishu. Dengan buru - buru, Zishu berlari ke arah dapur.

Sesampainya di dapur, ia melihat Wen Kexing dan kedua Pelayan itu berdiri mematung melihatnya.

Zishu bertanya "Ada apa, Mengapa kalian berteriak ?"

Kedua pelayan itu segera menghampiri Zishu.
"Tuan maafkan kami. Tiba - tiba tuan muda ini berteriak. Kami berdua jadi terkejut" jelas salah satu gadis itu.

Belum sempat Zishu menanggapinya. Wen Kexing berteriak lagi pada mereka bertiga.
"A-xu, siapa kedua wanita muda ini ? Mengapa mereka memasak di dapur mu ? Jangan katakan padaku, diam - diam kau mempunyai 2 istri. A-xu.... Teganya kau padaku 😭"

Wuhu Family (After Word of Honor) | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang