Love You

469 35 2
                                        

By: Dee_banna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


By: Dee_banna



Nb: pastikan vote story yang benar-benar kalian minati, vote kalian menentukan pemenang event ini.

Maaf jika banyak typo, admin tidak mengedit typo peserta.




===========================================







Prakkkkkkk....... 

"Ouhhh khothod..khothod khap."

"Mai mai mai mai.... Aku yang salah. Khothod na khap," balas seorang lagi sambil sibuk membersihkan wajah seseorang yang basah kuyup karena tersiram minuman yang sedang dibawanya mengenai wajah seseorang tersebut.

"Khun, cukup. Aku tidak apa-apa. Aku akan membersihkannya di toilet kantin," ujar seseorang itu.

"Oh khap, aku akan menyusulmu setelah mengembalikan alat makan." Lalu ia berlalu dengan segera tanpa menunggu pendapat dari sang lawan bicara dan seseorang itu hanya menatap sekilas sambil berlalu. 











Cklek.. 

"Aku membawakan pakaian ganti milikku. Tidak baru, tapi bersih. Bergantilah."

"Tidak perlu repot khun..... "

"Saint. Namaku Saint!"

"......ahh khun Saint. Ini masih bisa dikeringkan," sahutnya sambil mengusap-usap pakaiannya. 

"Sudahlah menurut saja. Kurang dari setengah jam kita sudah harus kembali, by the way" ujar Saint sambil mengarahkan tubuh pria itu dengan kedua tangannya yang berada pada kedua bahunya dari arah belakang untuk memasuki kubik toilet, kemudian menyerahkan kemeja yang dibawanya. 



Tak lama berselang terdengar suara pintu terbuka.. 

Saint melihat kemeja itu sangat pas pada tubuh yang memakainya. Sambil merapikan sedikit dan berjalan menuju cermin pada wastafel, kemudian pria itu melirik kearah Saint melalui cermin dan berkata. 

"Aku, Perth.. panggil saja 'Perth'," ujarnya memperkenalkan diri.

"Senang berkenalan denganmu." Saint menjawab sambil tersenyum.







...

Ruang meeting sungguh panas, meskipun AC dengan kapasitas 2pk dari dua arah namun tetap tidak cukup menjangkau seluruh sudut ruangan yang sungguh menegangkan ini.

"Saya pikir kalian kompeten dan profesional. Client sangat kecewa dengan kejadian ini!" Ucapnya sambil menghempaskan lembaran-lembaran laporan ke atas meja dihadapannya. Ia tidak lagi menatap power point pada layar persentasi. 

About SaintPerth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang