Give Me Love

518 45 24
                                    

By: khikmahsita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


By: khikmahsita

Nb: pastikan vote story yang benar-benar kalian minati, vote kalian menentukan pemenang event ini.

Maaf jika banyak typo, admin tidak mengedit typo peserta.



===========================================













“Hiks! Hiks! Hiks!”

Suara isak tangis dari seorang remaja laki-laki teredam oleh bisingnya lalu lalang kendaraan malam. Di tengah hingar bingar kota Bangkok yang tidak pernah tertidur. Sosok remaja yang rapuh itu bersandar pada pembatas jembatan, menatap ke bawah. Ia menggiraukan bisingnya suara kendaraan disekitarnya. Hatinya hancur, dada-nya terasa begitu sesak, mengingat apa yang tengah ia lewati dihidupnya. Pandangan matanya yang kosong menatap lurus ke bawah sana, aliran air yang Nampak begitu tenangnya. Dirinya ingin berteriak, agar dunia mendengar tentang kesedihannya. Agar dunia mengerti tentang apa yang ia rasakan ini begitu menyakitkan. Perth hanyalah seorang remaja yang ingin hidup selayaknya remaja lain pada umumnya. Seorang anak yang hidup bahagia bersama ayah, ibu dan adiknya, atau paling tidak biarkan ia merasakan hangatnya sebuah keluarga…. 

Meski tak utuh…



FLASBACK ON

Perth hanyalah seorang remaja yang masih berusia 16 tahun, ia tinggal dengan adik kecilnya, Pin. Mereka berdua tinggal di pinggiran kota kecil Chiang Mai. Paman dan bibinya sesekali datang untuk menengok keduanya sekaligus membawa beberapa bahan makanan. Sementara ibunya memilih untuk tinggal dikota dan bekerja disana. Dan untuk ayah-nya sudah meninggal setahun  yang lalu.

Perth menatap selembar uang ditangannya, ia ingat tadi sebelum berangkat ke sekolah dirinya telah berjanji pada Pin untuk membelikannya es krim. Tapi jika ia membeli es krim untuk adiknya maka ia tidak akan bisa naik bis untuk pulang.

.

.

Pin kecil yang masih berusia lima tahun, kini sedang duduk sambil bersenandung ria menunggu di halte bus tempat kakaknya biasa pulang.

Pin segera berdiri dan maju selangkah ketika melihat bus yang biasa kakaknya naiki terlihat dan berjalan mendekat kearah halte.

“Ah! Phi Perth pulang!” ucap Pin dengan senyum lebar menghiasi wajah manisnya.

Bus berhenti tepat di depan Pin, satu-persatu penumpang mulai turun dari bus, hal itu tidak luput dari tatapan Pin. Tapi kakaknya belum juga terlihat, bahkan sampai penumpang yang turun selesai, Pin menatap bingung sampai bus itu pun kembali beranjak.

‘Dimana kakaknya?’ 

‘Dimana Phi Perth?’

‘Kenapa tidak ada?’

About SaintPerth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang