[7] Dizzying Choice

191 122 128
                                    


































♡♡♡









Semua berembuk membentuk menjadi sebuah lingkaran. Dengan Suga yang menjadi togak pembicaraan disana.

"Pertama, Aku pastikan Namjoon dan J-hope tidak keluar dari ruangan rap." ucapnua dengan serius, menatap sebentar mata ke3 orang dihadapanya.

"Kedua, pasti Jimin berada diruang tv, kan?" Jungkook mengangguk. "nah, pastikan Dia juga pergi dari sana."

"Dengan cara," tanya Jungkook.

"Dengan cara...." Suga menjeda perkataanya, ia terlihat menatap mata Seokjin sebelum lanjut. "hyung, Kau alihkan Dia."

"Mwo? Na? Wae?" Bantah Seokjin yang terdengar tak setuju.

Suga berdiri tegap, mengehela nafas perlahan. Ketiga orang itu pun langsung melakukan hal yang sama dengan Suga-langsung berdiri tegap.
"Kalau Jungkook yang mengalihkan Dia, pasti tidak akan benar. Soalnya Dia dan Jungkook mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu menonton. Beda halnya dengan, Hyung. Dia pasti akan menurut, jika Kau suruh atau apapun. Dengan begitu, Sowon dan Jungkook bisa langsung pergi dari dorm."

"Benar," seru Sowon tiba-tiba. Seokjin pasrah, ia pun menuruti usul Suga. Agar Sowon dapat keluar dari dorm mereka.

Kesalahan fatal yang telah dilakukan Seokjin karena telah membawa Sowon ke dorm bts, bahkan yang lebih fatal adalah Suga.

Mereka pun langsung melancarkan aksinya. Sowon sudah siap dengan masker dan juga topi hoodie nya. Begitu pula Jungkook, yang sudah memakai masker yang diberi Seokjin sebelum keluar.

Sowon menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dengan rambut yang dibalut oleh handuk kecil. Ia memakai baju putih polos dengan logo love dibagian kiri atas serta celana bahan pendek.

Segar, selepas mandi langsung merebahakan tubuh. Mengingat penatnya kejadian semalam.

Rasa sakit diperutnya pun belum menghilang, hanya saja sekarang sudah mulai mereda sedikit. Dan juga memar diwajahnya yang tak kunjung menghilang, malah diam tak luntur walupun terkena air.

Tiba-tiba ponsel Sowon bergetar dari atas nakas. Ia pun langsung bangun untuk melihatnya, siapa sih? Lagi enak begini diganggu.

+82***193***07 Calls


"Sampai kapan Aku akan diteror oleh orang-orang ini?!" Ucapnya kesal hingga ponsel itu terhempas keatas kasur. Sowon pun pergi ke dapur untuk memakan sesuatu.

Mengambil beberapa slice keju dan sekotak susu coklat dingin dari kulkas. Lalu beranjak mengambil satu buah pisang dan juga apel, disimpan diatas satu piring bulat besar.

Ia kembali menuju kamar lagi.

Setibanya dikamar, ponselnya bergetar lagi, tapi tak selama yang tadi. Mungkin hanya ada pesan masuk saja. Sowon duduk ditengah ranjang dengan sepiring makanan yang ia bawa. Kini mulai membuka kulit pisang dan langsung melahap bagian buahnya.

Tangan kirinya mengambil ponsel yang tak sengaja ia duduki. Ponsel tersebut menyala dan terdapat beberapa panggilan tak terjawab juga pesan chat. Ia langsung melihat pesan chat itu, tanpa menghiraukan panggilan tak terjawabnya.

Backstreet Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang