•
•
•
•
•
•
•
♡♡♡
"Hyung, apakah dongsaeng kita sudah resmi?" Tanya Jimin pada Namjoon yang sedang duduk terdiam.
Namjoon mengangguk pelan sambil memasang wajah datar.
Mulut Jimin langsung membulat. "Sejak kapan?" Tanya Jimin lagi dengan begitu polosnya.
Namjoon menghela nafas panjang seraya menegakkan duduknya, "Aigo! Sejak Kita bertemu dengan mereka juga, mereka sudah resmi."
"Mwo?! Kok Aku tak tau?!"
"Kau ini terlalu sibuk dengan ponsel digenggamanmu itu. Jadi, tak tau berita sefamiliar ini." Ujar Namjoon pasrah. Ia langsung meninggalkan Jimin sendiri diruang tamu.
"Benarkah? Apakah Aku selalu memainkan ponselku? Perasaan hanya di malam hari saja." Jimin terdiam merenungi perkataannya.
Mengingat ia hanya memainkan ponsel saat ada chat yang masuk dan panggilan masuk ke dalam ponselnya saja.
Seperti biasa, kali ini Sowon sedang berada dikamarnya setelah sedikit berdebat dengan oppanya tadi siang. Ia tertidur diranjang kasur miliknya dengan selimut yang ia pakai, tapi hanya menutupi sampai atas perutnya. Dengan kedua tangan yang tersimpan diatas selimut layaknya orang sakit.
Perlahan mata Sowon terbuka, bangun dari tidurnya yang cukup lama. Matanya terbuka lebar, ia melihat langit-langit kamarnya cukup lama-melamun. Banyak sekali pikiran buruk masuk kedalam kepalanya.
"Sowon!"
Suara teriakan Jeongwon langsung membuyarkan lamunan Sowon seketika. Sowon langsung terperanjak dari tidurnya dan,
Teg!
Seketika kepalanya sakit, mungkin karena kaget. Ahh, entahlah.
Jeongwon masuk kedalam kamar Sowon, melihat adiknya yang sedang terduduk runduk dengan rambut yang sedikit berantakan. Ia langsung duduk ditepian kasur.
"Argh! OPPA!!! Mengapa Kau mengagetkanku!" desis Sowon dengan tangan yang bertengker dikepalanya, menikmati sakit pada kepalanya itu.
"Mwo?! Aku hanya memanggilmu." bantah Jeongwon. "Ouh, ne. Aku akan pergi ke Jeju sebentar lagi, Kau baik-baik, ya." lanjut Jeongwon yang membuat Sowon sedikit terkejut. Bagaimana tidak, Jeongwon baru saja tiba. Dan sekarang, sudah mau pergi lagi.
Otaknya mencoba mencerna perkataan Jeongwon tadi, tapi itu tidak bekerja-otaknya pending. "Mwo?" tanya Sowon lagi, ia melihat kearah jam digital miliknya.
Terlihat sudah pukul 9 malam.
"Mwo?! Sudah jam sembilan?!" ujar Sowon kaget. Berapa jam Sowon tidur hari itu, astaga.
Jeongwon menatap datar adiknya yang sedang pending itu.
"Aisshh, dasar tukang tidur!" umpat Jeongwon sebari mengacak-acak rambut Sowon dengan wajah yang gemas saat melakukan itu. "Kau baik-baik di Seoul, ne. Aku akan sangat merindukanmu." lanjut Jeongwon lengkap dengan aksen busan.
Jeongwon langsung memeluk erat tubuh Sowon.
Mata Sowon berkedip, ia terdiam merasakan hangatnya tubuh sang oppa. Jeongwon melepaskan pelukkan itu yang membuat Sowon terdiam, "Maksudmu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Idol
FanfictionSingkat saja, hanya sebuah kisah klasik yang menceritakan tentang hubungan spesial seorang idol terkenal dan seorang aktris multitalent yang tak dikatahui oleh publik. "Only you in my heart and only you can have me, Kim Sowon." (Kim Taehyung) ft. K...