"Juuu, bangun bangun,"
"Hmm, 5 menit."
"Template orang pemalas tuh gitu. 5 menit taunya sejam. Buruan Juuu katanya mau ada ketemu sama dospem..."
Eunseo bukan sedang marah-marah macam emak-emak yang bangunin anaknya tiap senin pagi. Eunseo cuma greget melihat Mihi yang terbangun dan disuguhi pemandangan pantat ayahnya.
Begini nih penampakannya,
"Anaknya udah bangun masa ayahnya belom,""5 menit."
"Ih udah dibilangin!.. pasti cuma templ—"
"3 menit. Diem!"
"Ck Juuu lo tuh h—"
"1 menit. Plis!"
"Apaan satu menit??? lo cuma buang buang waktu satu menit doang baru mimpi ketiban duit kena sakitnya doang hura-huranya belom halah sia-sia ayo deh lo tu mendin—"
Juyeon yang baru tau ternyata Eunseo secerewet ituakhirnya mulai membuka mata. "Udah kayak alarm aja." komentar Juyeon kemudian. Habisnya Eunseo tiap berapa menit sekali pasti nongol di ambang pintu dan bilang " Juu banguun, bangun bangun!"
Lalu yang membuat Juyeon agak mendecih adalah waktu Eunseo
"JUUU BANGUN UDAH JAM SEMBILAN INI,"
Padahal pas Juyeon cek, baru jam delapan lewat lima. Pffffft, Mak Mak detected.
"Udah bangun, diem." ucap Juyeon. Eunseo langsung kicep.
Keduanya jadi saling melempar pandang. Juyeon dengan death glarenya yang malah mirip kucing ngambek, sementara Eunseo dengan wajah bersalah dan menciutnya.
Setelah beberapa detik beradu pandang, Juyeon baru menyadari kalau ternyata Mihi yang daritadi udah terbangun lagi menonton acara ribut mini mama dan ayahnya ini.
Bocahnya nggak kelihatan takut. Malah posisinya santuy banget, lalu senyum kegirangan nggak jelas bersama empongnya. Agaknya Mihi malah terlihat seperti panelis yang akan menilai siapa juara dari pertikaian pagi ini.
Juyeon mengehela nafas, lalu tersenyum ke arah Mihi. "Maaf ya, cuci muka sama ayah, yuk?" ucap Juyeon yang kemudian menggendong Mihi buat ke kamar mandi.
Kini Juyeon sedang menggosok giginya sambil sesekali menoleh ke arah Mihi yang ia dudukkan di samping wastafel. Juyeon mengulurkan sebelah tangannya untuk menjadi pagar tubuh Mihi. Takut kalau jatuh. Perkiraan Juyeon waktu itu, Mihi berumur satu tahun. Ternyata kata Eunseo baru delapan bulan.
"Maaf ya, kamu keganggu nggak sih, sama brisik brisik kayak tadi?" tanya Juyeon yang memajukan bibirnya dengan wajah bersalah. Dan Mihi secara nggak terduga malah menyentuh sudut bibir Juyeon yang terkena busa pasta gigi dan menghapusnya dengan tangannya yang bergerak lembut. Lalu bayi itu terkikik kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Bad To Say Hate
General FictionJuyeon menjadi benci, namun ia terlanjur sayang. Eunseo, cewek bersurai panjang dengan binar kaca di matanya itu, sudah menyembunyikan palung di antara indahnya samudera. Juyeon ft. Eunseo -semibaku