8. Not Sure Thing

186 40 9
                                    

Multimedia 🔉 : Apocalypse- Cigarettes After Sex



Jingga berubah gelap. Eunseo yang tengah terduduk di kursi bar memandang awan awan yang mulai mendekat-menjauh pada matahari yang perlahan tenggelam.

"Jangan ngelamun, nanti kesambet," Eunseo beralih menatap sang empunya suara, Gyuri. Gyuri ini teman seperwaitressannya di cafe ini. Orangnya cantik.

"Nggak ngelamun, Ri," ucap Eunseo sambil senyum kecil.

"Terus?" tanya Gyuri seraya sibuk membersihkan peralatan minuman. "Terus ngapain?"

"Ya masa melihat keindahan yang Tuhan bikin nggak boleh.." jawab Eunseo.
"Gue seneng banget dulu kalo ngeliat matahari terbenam gini, keinget Teletubbies wkwkw"

"Waduh tos dulu gue juga suka haha,"

"Gue sih dulu suka nonton bareng mama, terus sehabis itu mama ngajak keluar pas udah sore, pokoknya kalo gue udah mandi bersih wangi, nah ntu kata mama gue bakal bisa melihat bayi yang ada di Teletubbies ada di mataharinya beneran,"
"Gue langsung cabut mandi kalo sore,"

"Terus lo lihat bayinya?"

"Ya enggak lah, dikibulin doang. Biar gue mandi itu mah."

Gyuri nahan nahan ketawa. Ngeledekin.

"Nggak papa kalo mau ngeledekin, gue emang rada rada dulu. Dikibulin mama ini itu tetep aja nggak ngerti."

Gyuri yang semula menahan ketawa akhirnya melepaskan tawanya yang ternyata malah nggak jadi ketawa lepas. Cewek dengan rambut kecoklatan itu malah tersenyum sambil menepuk bahu Eunseo. "Nggak papa, niat mama lo baik kok,"

"Seumpama waktu bisa di otak atik, gue mau dikibulin terus aja, yang penting sama mama," ucap Eunseo yang mengawang.

Gyuri tersenyum simpul seraya menepuk pelan bahu Eunseo. Tepukannya menenangkan. Dan Eunseo hanya menghela nafas sebelum akhirnya Gyuri bilang "Eh ada pelanggan tuh,"

Eunseo berniat untuk bangkit, tapi sesaat setelah bangkit, langkah kaki Eunseo berubah pelan.

"Loh, Seo? Sekarang kamu kerja di sini..?"

Kenapa harus Kak Bona sih?

"Udah pindah lagi?" tanya Bona ketika didapatinya Eunseo yang udah pindah kerja. Dulu Bona pernah  menemukan Eunseo yang lagi melayani resto di jalan sebelah. Pernah juga jadi penjual toko makanan ikan, florist, dan lain-lain..

"Nikah aja kenapa, sih?"
"Itu loh, Mas Minhyun ada kenalan cowok udah mayan lah mapan, ganteng juga,"

Eunseo memasang wajah muak meski tetap sabar.

"Aduh kak, kalo cuma mau gini, nggak ngebantu, mending nggak usah aja, permisi," ucap Eunseo yang berniat pergi. Tapi baru satu langkah melangkahkan kaki, Kak Bona menahan tangan Eunseo.

"Loh? Kamu ni gimana, sih? Ini kakak kan ngebantu supaya kamu nggak usah keluntang kelantung nggak jelas gini,"

"Nikahnya juga sama orang udah mapan kok, ada kenalannya Mas Minhyun tuh,"

Eunseo tetap pergi, cewek itu melimpahkan segala urusannya kepada Gyuri, dan Bona, sang kakak menggelengkan kepalanya heran jengkel.













"Sst, Mihi, Mihi!" panggil Juyeon  dengan suara kecilnya. Juyeon sedang menyisir rambutnya di cermin, sementara Mihi sedang kliyep kliyep ngantuk tapi tetep nonton TV. Mihi menoleh dan menghasilkan senyum gemes nan hangat dari Juyeon. "Ishh pinter banget sih anaknya ayah. Mihi bangun, yuk. Jemput mama di tempat kerja. Mau ya?"

Too Bad To Say HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang