"Nona Clara kita kecolongan, mangsa kita menelpon polisi dan sekarang polisi sedang menuju kemari," ucap Pak Dion.
"Sial," dercak Clara kemudian tersenyum miring menatap korbannya. "Kita pergi dari sini sebelum polisi itu datang," perintah Clara.
Clarabella seorang gadis yang dari kecil berjiwa psikopat, namun aksinya sangatlah ceroboh sudah berapa kali ia ketahuan membunuh seseorang dan menjadi buronan yang membuatnya selalu berpindah-pindah tempat tinggal.
"Baik nona," ucap Pak Dion.
"Jangan lari," terdengar suara polisi yang memegang pistol mengarahkan ke pandangan Clara.
"Sial, sepertinya ini sudah saatnya memulai aksi baru," monolog Clara.
Polisi mendekat kearah Clara dan menodongkan pistol dihadapannya namun tak membuat gadis berdarah psikopat itu khawatir akan tertembak.
Clara menatap polisi itu mencoba untuk memikirkan bagaimana caranya untuk lolos.
"Pak, Sepertinya kau lupa mengancing resleting mu," ucap Clara.
Polisi melihat kearah celananya dan 123 Clara mengambil pistol ditangan polisi itu dan menembak semua polisi yang ada di ruangan tersebut dengan sangat cepat, mungkin ini adalah rekor menembak tercepatnya dalam sejarahnya.
"Sudah siap," ucap Clara menyimpan pistol dibelakang kantong celananya.
Pak Dion melihat Clara kagum tak menyangka bahwa gadis cantik itu bisa menembak secepat itu.
"Akan ku bereskan mangsa yang sangat menjengkelkan ini," ucap Clara sedikit emosi.
"Tolong jangan bunuh saya," ucap Mangsa tersebut ketakutan.
"Kau membuatku kesusahan bagaimana bisa aku melepaskanmu?" tanya Clara kepada orang itu.
"Maafkan aku, aku mohon lepaskan aku, sungguh aku tidak ingin mati sekarang," mohonnya.
Clara tak menggubris mangsanya. Ia berjalan menuju meja yang terletak peralatannya, mengambil pisau tumpul yang akan dijadikan barang pertama untuk membunuh mangsanya.
"Siapapun disini tolongg aku!" teriak orang itu sangat ketakutan.
"Hei, percuma saja kau berteriak karena tidak akan ada yang menolongmu," jawab Clara.
"Gadis sialan kau, memang tidak punya ha-"
Srekk...
Ucapan orang itu berhenti karena pisau tumpul yang membuat kakinya mengeluarkan darah.
"Arghhhhh," teriak orang itu.
"Kau lah yang sialan, beraninya kau berbicara lancang kepadaku," bentak Clara.
"Pak Dion ambilkan pisau yang tajam," ucap Clara tersenyum tipis.
"Ini non pisaunya."
Clara mulai menggoreskan kulit mangsanya dengan pisau tajam, ia sangat senang melihat wajah kesakitan dan ketakutan dari mangsanya itu.
"Oke bagian terakhir,"ucap Clara.
"Aku mohon jangan," ucap mangsanya yang mulai melemas.
Clara menancapkan pisau dileher mangsanya. Darah mengalir sangat banyak, membuat pria itu menghembuskan nafas terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dᴜᴀ Psɪᴋᴏᴘᴀᴛ [𝐄𝐧𝐝]
RomanceCerita tentang Agatha Clarabella dan Barra putra Lesmana. Dua orang dengan jiwa psikopat secara tidak sengaja dipertemukan di SMA Negeri 1 Cakrawala dan menjadi saling jatuh cinta. PERINGATAN: Didalam cerita terdapat adegan kekerasan