"Raina! Ayo cepetan masuk mobil kita mau berangkat nih!" Perintah Kak Kinan padaku.
Kak Kinan adalah anak dari istri kedua papaku. Aku tidak terlalu membencinya karena aku tahu dia tidak bersalah dalam masalah yang kualami.
"Tidak kak, aku naik sepeda ini saja." Jawabku sambil menaiki sepeda.
"Kamu yakin Rain?" Tanya Kak Kinan ragu akan keputusanku menaiki sepeda ke sekolah.
"Yakin kak. Kakak tenang aja." Jawabku meyakinkan Kak Kinan.
Dengan hanya bermodal GPS aku berangkat sekolah mengendarai sepeda sendiri. Ya, bukan tanpa alasan aku mengendarai sepeda. Karena aku ingin menyembunyikan identitasku sebagai anak dari seorang pejabat tinggi pemerintahan yang dikenal seluruh Indonesia.
Sesampainya di sekolah aku memarkir sepeda di tempat parkir. Aku sangat terkejut karena tidak ada satu pun siswa yang mengendarai sepeda. Tanpa menghiraukan para siswa yang sedari tadi menatapku karena aku mengendarai sepeda, aku langsung pergi mencari ruang kelasku.
"Hai! Permisi apa kalian tahu ruang kelas 10 MIPA 4?" Tanyaku pada beberapa siswa di halaman sekolah.
"Oh iya, ada di lantai 3." Jawab salah satu siswa.
Setelah mengucapkan terima kasih aku langsung pergi mencari kelasku. Sesampainya di ruang kelas ternyata sudah banyak siswa yang datang.
"Hai! Sini duduklah denganku. Namaku Rere. Namamu siapa? Kamu cantik sekali mirip seperti artis korea saja." Ajak salah satu siswa.
"Halo namaku Raina. Ah tidak biasa saja kok." Jawabku sambil tersipu malu.
Seperti dugaanku tidak ada yang mengenali kalau aku adalah seorang artis. Syukurlah....
"Hello sobat miskin!! Yang miskin sama yang miskin aja ya jangan deket-deket sama yang kaya. Uuppss.." Kata salah satu murid namanya Putri.
"Lo yang tadi ke sekolah naik sepeda kan? Kasihan banget sih cantik-cantik tapi miskin. Semoga nanti lo jadi orang kaya, biar bisa ngerasain naik mobil juga. Hahahaaha..." Ejek Lala teman Putri padaku.
Aku sangat terkejut dengan apa yang mereka katakan. Aku berusaha untuk mengabaikan mereka yang sedari tadi mengejekku. Ah, beginikah diskriminasi kepada anak-anak miskin di sekolah elit. Eomma aku ingin pulang ke Korea.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembus Pandang
Short StoryMasa lalu, sekarang, dan masa depan tidak akan bisa kita tentukan. Aku hanya menjalani takdir yang telah Tuhan berikan ~Lee Raina Cerita ini dibuat tanpa gambar tokoh agar pembaca bisa berimajinasi sendiri😁 Jangan lupa follow, komen, dan vote ya💗 ...